- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Suamiku Ternyata Seorang Raja


TS
dengarkantatang
Suamiku Ternyata Seorang Raja
Terlihat seorang gadis cantik dan imut sedang duduk di depan meja rias.
"Mbak apa harus dirias?" tanya Allena.
"Ini perintah Tuan Penasehat Louis, Nona," ucap perias tersebut.
Perias segera mendadani Allena dengan cantik dan memakai pakaian yang layak untuk dipakai.
Satu jam kemudian, perias selesai mendadani Allena.
"Apa sudah selesai?" tanya Louis sembari masuk ruang perias.
"Sudah Tuan. Nona sudah saya rias sesuai keinginan Tuan," ucap perias tersebut dengan menundukkan kepalanya.
"Mari Nona, Tuan Gerald menunggu anda," ucap Louis.
Allena mengangguk dan berjalan mengikuti langkah Louis keluar dai ruangan.
Yap! Allena dibawa ke rumah utama karena dia anak seorang labolatorium kerajaan—Anthony Mahendra.
Anthony memiliki hutang kepada Gerald seorang Raja. Namun, statusnya itu di tutupinya.
Ibu suri Germa, mengatakan kepada Gelard. Dia, tidak boleh kembali sebelum menemukan seorang Ratu dan membawanya ke istana Rasiliian.
"Mari Nona, silahkan masuk," ucap Louis sambil membukakan pintu mobil untuk Allena.
"Terima kasih, Tuan." Allena segera masuk ke mobil.
Anthony segera masuk mobil juga dan menjalankan mobilnya menuju rumah utama milik Gerald.
Setengah jam perjalanan, mobil tersebut sampai di depan gerbang depan rumah yang megah mewah bak istana dalam dongeng.
"Waahhh ... indah sekali rumahnya," ucap Allena dengan kagum.
Anthony segera memarkirkan mobilnya di depan rumah tersebut. Dan, keluar mobil membukakan pintu untuk Allena.
"Silahkan, Nona!" kata Louis sambil membukakan pintu.
Allena turun dan keluar dari mobil sembari melihat-lihat rumah yang menjulang tinggi dan terdekorasi indah.
Louis jalan menuju pintu dan membukakan untuk Allena.
"Silahkan masuk, Nona. Tuan Gerald sudah menunggu anda di ruang tamu," ucap Louis menunduk.
Allena segera msuk rumah tersebut dan terpana melihat isi rumahnya yang serba mewah.
Gerald yang baru saja keluar dari ruang kerjanya, melihat Allena berdiri memutar-mutar di ruang tamu.
"Selamat datang di rumahku, Nona Allena Mahendra," ucap Gerald mengaget sang empu yang sedang mengagumi rumah miliknya.
"Ahh ... maafkan saya, Tuan," ucap Allena.
"Silahkan duduk!" titah sang Gerald.
Allena segera duduk di sofa depan Gerald sembari meremas roknya.
"Anda tau, saya menyuruh anda kesini?" tanya Gerald sembari melihat muka takut Allena.
Allena menggelengkan kepalanya sembari berkata, "saya tidak tau, Tuan"
"Itu yang ingin saya tanyakan, Tuan," sambung Allena.
penulisan dan ide saya pribadi.
no copyright.
"Mbak apa harus dirias?" tanya Allena.
"Ini perintah Tuan Penasehat Louis, Nona," ucap perias tersebut.
Perias segera mendadani Allena dengan cantik dan memakai pakaian yang layak untuk dipakai.
Satu jam kemudian, perias selesai mendadani Allena.
"Apa sudah selesai?" tanya Louis sembari masuk ruang perias.
"Sudah Tuan. Nona sudah saya rias sesuai keinginan Tuan," ucap perias tersebut dengan menundukkan kepalanya.
"Mari Nona, Tuan Gerald menunggu anda," ucap Louis.
Allena mengangguk dan berjalan mengikuti langkah Louis keluar dai ruangan.
Yap! Allena dibawa ke rumah utama karena dia anak seorang labolatorium kerajaan—Anthony Mahendra.
Anthony memiliki hutang kepada Gerald seorang Raja. Namun, statusnya itu di tutupinya.
Ibu suri Germa, mengatakan kepada Gelard. Dia, tidak boleh kembali sebelum menemukan seorang Ratu dan membawanya ke istana Rasiliian.
"Mari Nona, silahkan masuk," ucap Louis sambil membukakan pintu mobil untuk Allena.
"Terima kasih, Tuan." Allena segera masuk ke mobil.
Anthony segera masuk mobil juga dan menjalankan mobilnya menuju rumah utama milik Gerald.
Setengah jam perjalanan, mobil tersebut sampai di depan gerbang depan rumah yang megah mewah bak istana dalam dongeng.
"Waahhh ... indah sekali rumahnya," ucap Allena dengan kagum.
Anthony segera memarkirkan mobilnya di depan rumah tersebut. Dan, keluar mobil membukakan pintu untuk Allena.
"Silahkan, Nona!" kata Louis sambil membukakan pintu.
Allena turun dan keluar dari mobil sembari melihat-lihat rumah yang menjulang tinggi dan terdekorasi indah.
Louis jalan menuju pintu dan membukakan untuk Allena.
"Silahkan masuk, Nona. Tuan Gerald sudah menunggu anda di ruang tamu," ucap Louis menunduk.
Allena segera msuk rumah tersebut dan terpana melihat isi rumahnya yang serba mewah.
Gerald yang baru saja keluar dari ruang kerjanya, melihat Allena berdiri memutar-mutar di ruang tamu.
"Selamat datang di rumahku, Nona Allena Mahendra," ucap Gerald mengaget sang empu yang sedang mengagumi rumah miliknya.
"Ahh ... maafkan saya, Tuan," ucap Allena.
"Silahkan duduk!" titah sang Gerald.
Allena segera duduk di sofa depan Gerald sembari meremas roknya.
"Anda tau, saya menyuruh anda kesini?" tanya Gerald sembari melihat muka takut Allena.
Allena menggelengkan kepalanya sembari berkata, "saya tidak tau, Tuan"
"Itu yang ingin saya tanyakan, Tuan," sambung Allena.
penulisan dan ide saya pribadi.
no copyright.




gajah_gendut dan bukhorigan memberi reputasi
2
2.7K
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan