- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Risma soal Papua dianggap rasis, Lokbere: Segera minta maaf dan mengundurkan diri


TS
mabdulkarim
Risma soal Papua dianggap rasis, Lokbere: Segera minta maaf dan mengundurkan diri
Pernyataan Risma soal Papua dianggap rasis, Lokbere: Segera minta maaf, dan mengundurkan diri

Wakil Ketua Kelompok Khusus DPR Papua, Yakoba Lokbere (tengah) - Dok. Jubi
Papua No.1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Wakil Ketua Kelompok Khusus DPR Papua, Yakoba Lokbere menilai pernyataan Menteri Sosial, Tri Rismaharini yang akan memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) malas ke Papua, mengandung unsur rasis.
Yakoba Lobere mengatakan, pernyataan hendak menjadikan Papua, sebagai tempat pembuangan ASN yang tidak becus bekerja, sangat tidak pantas diucapkan pejabat negara.
“Pernyataan itu bukan sekadar keceplosan. Namun merupakan cara pandang terpendam dan terkesan rasis. Segera minta maaf dan sebaiknya mengundurkan diri, dari jabatan dan digantikan figur negarawan,” kata Yakoba Lokbere kepada Jubi, Rabu (14/7/2021).
Menurut anggota DPR Papua melalui mekanisme pengangkatan dari wilayah adat Lapago itu, masalah Papua sudah sangat rumit.
Namun, kini ada oknum pejabat negara secara terang terangan hendak menjadikan Papua, tempat pembuangan ASN yang tak mampu bekerja.
“Memangnya Papua itu tempat menampung pegawai pegawai yang tidak mampu? Hal seperti ini yang membuat orang Papua merasa tak nyaman dan menganggap selalu dinomor duakan,” ujarnya.
Mestinya, Menteri Sosial mengirim pegawai terbaiknya ke Papua, agar membantu menyelesaikan masalah sosial di provinsi tertimur Indonesia itu. Bukan mengirim pegawai yang bermasalah dari daerah lain ke Papua.
Yakoba Lokbere justru mempertanyakan kinerja Mensos dalam penyaluran bantuan dimasa darurat pandemi korona kini.
Ia menilai, kementerian yang dipimpin Risma belum maksimal dalam melaksanakan tugas, dan tidak sesuai harapan.
“Dalam situasi seperti ini, yang diperlukan adalah pemimpin yang tenang dan responsif. Pernyataan seperti itu tidak pantas diucapkan seorang menteri. Masih banyak orang Papua yang lebih baik, untuk menggantikan Risma,” ucapnya.
Katanya, Mensos boleh saja menegur pegawainya. Namun mengapa mesti menjadikan Papua sebagai tempat hukuman bagi ASN. Pernyataan itu terkesan emosional dan tidak terkontrol.
Kalau para pejabat negara seperti ini lanjut Yakoba Lokbere, apa yang bisa diharapkan untuk menyelesaikan masalah masalah di Papua. Pernyataan seperti itu dianggap justru menimbulkan masalah baru.
“Saya kira tidak ada salahnya Risma mundur dan memberikan kesempatan kepada figur yang bisa melihat Indonesia secara utuh. Saya menyampaikan kepada Presiden Jokowi untuk mengganti Risma dengan orang lain, yang pantas dan bisa menghargai orang Papua bagian dari NKRI,” kata Yakoba Lobere.
Sebelumnya, Mensos Tri Rismaharini mengatakan akan memindahkan ASN yang malas ke Papua.
Pernyataan itu disampaikan Risma ketika mendatangi dapur umum Wyata Guna Bandung Jawa Barat.
Risma marah melihat kinerja ASN yang tak serius. Ia mengakui tak mempunyai kewenangan memecat ASN yang tak serius melayani masyarakat yang terdampak COVID-19.
“Saya gak bisa pecat orang, tapi saya bisa pindahin ke Papua,” tegas Risma di sela kunjungan di Wyata Guna, Selasa (13/7/2021). (*)
Editor: Edho Sinaga
https://jubi.co.id/pernyataan-risma-...rkan-diri/amp/
Pejabat Papua sudah pada berkomentar dari kayak gini sampai menyayangkan perkataan Rsima
https://seputartangsel.pikiran-rakya...dan-kecerdasan






muhamad.hanif.2 dan 3 lainnya memberi reputasi
2
2.1K
40


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan