- Beranda
- Komunitas
- News
- Militer dan Kepolisian
[Polling Report] Mogami Class, Heavy Frigate yang Ideal Untuk TNI AL Menurut Kaskuser


TS
si.matamalaikat
[Polling Report] Mogami Class, Heavy Frigate yang Ideal Untuk TNI AL Menurut Kaskuser
Pada kesempatan kali ini ane akan bahas polling report lagi gan sist, ini adalah polling ketiga yang ane adakan di forum Militer & Kepolisian. Pada polling ketiga ini, ane membahas pengadaan frigate untuk TNI AL. Pada polling ini, jenis frigate yang ane ikutkan cukup banyak. Mengingat TNI AL memang dikabarkan tertarik dengan beberapa jenis frigate dari berbagai negara. Total ada 7 jenis frigate dalam polling ketiga ini.
Walau kenyataannya saat ini, hasil polling di Kaskus tidak sesuai realita. Pasalnya Indonesia resmi mengakuisisi 6 frigate FREMM Bergamini Class serta dua unit frigate Maestrale Class buatan galangan kapal Fincantieri, Italia. Namun, hasil polling ini bagi ane sendiri cukup menarik untuk di bahas. Sebenarnya TNI AL sudah memiliki dua unit frigate SIGMA 10514 buatan Damen Shipyard, Belanda. Di Indonesiai, kapal ini dikenal dengan nama Martadinata Class. Dengan alasan desain yang tanggung, maka pemesanan lanjutan 4 unit kapal dalam kelas kapal ini dibatalkan.
Rencananya TNI AL akan mencari kapal frigate dengan tonase lebih besar, atau saat ini sering disebut sebagai "heavy frigate". Dulu ada beberapa nama yang dikaitkan dengan TNI AL, yang jadi sorotan tentu Iver Huitfeldt Class buatan Denmark. Kabarnya Indonesia akan memesan dua unit kapal frigate ini. Namun, pada perkembangannya, Indonesia justru menandatangani kontrak 8 unit frigate dengan Italia, nasib Iver pun jadi tidak jelas. Lalu bagaimana pilihan Kaskuser ? Ternyata di luar dugaan ane sendiri, mayoritas Kaskuser memilih Mogami Class sebagai heavy frigate baru untuk TNI AL.
![[Polling Report] Mogami Class, Heavy Frigate yang Ideal Untuk TNI AL Menurut Kaskuser](https://s.kaskus.id/images/2021/07/14/9230798_202107140122340733.jpg)
Mogami Class jadi pilihan Kaskuser.
Source: navyrecognition.com
Polling yang ane adakan pada bulan Mei 2021 kemarin, ane buka selama 2 minggu, dimulai tanggal 24 Mei dan berakhir tanggal 6 Juni. Polling ini diikuti oleh 65 ID Kaskus, sebelumnya ane mau mengucapkan terimakasih bagi agan atau sista yang sudah mengikuti polling ketiga ini. Dan berikut ini adalah hasil pollingnya:
![[Polling Report] Mogami Class, Heavy Frigate yang Ideal Untuk TNI AL Menurut Kaskuser](https://s.kaskus.id/images/2021/07/14/9230798_202107140128110055.png)
Source: Tangkapan Layar Kaskus.
Dari polling diatas, Mogami Class menang telak, dipilih oleh 18 ID Kaskus dengan presentase 27,69%. Sementara itu, Admiral Gorshkov Class buatan Rusia ada di tempat kedua, dipilih oleh 13 ID Kaskus dengan presentase 20%. Menurut hasil polling di Kaskus, frigate Admiral Gorskhov Class dan Mogami Class menjadi dua jenis kapal yang diinginkan oleh Kaskuser untuk melengkapi kapal heavy frigate TNI AL.
Kita bahas dua kapal yang paling banyak dipilih ini, pertama Mogami Class. Kapal ini termasuk kapal frigate baru buatan Jepang gan sist. Kehandalannya memang belum terbukti, tapi karena kapal ini buatan Jepang, soal kualitas tentu tak perlu diragukan. Menurut agan @TUPAIKABELyang mewakili para voter Mogami, agan ini mengatakan bahwa Jepang butuh Indonesia, karena punya hubungan sejarah yang kuat.
Meski Jepang juga punya sejarah buruk dengan negeri ini, tapi kepentingan non militer Jepang di Indonesia juga banyak, salah satunya di bidang otomotif. Jepang menguasai hampir 90% segmen otomotif Indonesia, dan hubungan ini tentu menguntungkan Jepang. Sementara itu, terkait konflik dengan China di LCS, Jepang juga menghadapi masalah yang sama dengan Indonesia. Hubungan ini bisa memperkuat posisi Jepang atas tekanan di LCS. Selain itu Mogami sudah mengusung desain stealth, yang membuatnya sulit di deteksi kapal musuh.
![[Polling Report] Mogami Class, Heavy Frigate yang Ideal Untuk TNI AL Menurut Kaskuser](https://dl.kaskus.id/www.seaforces.org/marint/Japan-Maritime-Self-Defense-Force/Frigate/Mogami-class-FFM_DAT/FFM-2-JS-Kumano-02.jpg)
Mogami Class.
Source: seaforces.org
Sementara agan @nowbitooldan @redemption878 juga punya pendapat yang sama, hubungan Jepang-Indonesia memang erat, khususnya di bidang non militer. Menurut agan @nowbitool, banyak kapal ferry di Indonesia dibeli dari Jepang, meski statusnya bekas. Tapi kapal tersebut tentu punya kualitas, dan saat ini masih dioperasikan. Sementara hubungan erat di bidang otomotif menurut agan @redemption878, menjadi faktor penting dalam hubungan militer Jepang-Indonesia di masa mendatang. Tentu banyak dari kita yang punya salah satu produk buatan Jepang di rumah, pasti kita juga sudah paham seperti apa produk buatan Jepang.
Indonesia dan Jepang juga sudah membuat kesepakatan terkait pembelian persenjataan, meski tidak disebutkan senjata apa saja yang akan dibeli kedepannya. Melalui kesepakatan tersebut, Jepang memberi kesempatan yang besar bagi Indonesia untuk membeli alutsista buatan Sang Samurai. Jadi, pilihan Kaskuser untuk memilih Mogami Class memang tidak salah, dan kalau dipikirkan lagi, ini adalah pembelian yang realistis dan cukup menguntungkan bagi kedua negara.
Mogami sendiri punya Panjang 130 m dan lebar 16 m, bobot maksimumnya adalah 5.550 ton. Dibekali mesin CODAG (Combined diesel and gas) - 1 x turbin gas Rolls-Royce MT30, 2 x mesin diesel MAN. Kecepatan maksimumnya bisa menembus 30 knots, sementara kru yang bertugas mencapai 90 personel. Untuk jarak jelajah kapal ini masih belum diketahui.
![[Polling Report] Mogami Class, Heavy Frigate yang Ideal Untuk TNI AL Menurut Kaskuser](https://dl.kaskus.id/www.navyrecognition.com/images/stories/news/2020/october/Russian_navy_Project_22350_Admiral_Gorshkov-class_frigate_reducers_undergo_successful_trials_925_001.jpg)
Admiral Gorshkov Class.
Source: @Chris Cavas/Twitter
Kapal diatas bernama Admiral Gorshkov Class buatan Rusia, ini adalah kapal kedua yang paling banyak dipilih oleh Kaskuser. Kemungkinan besar eksistensi fans boy Rusia di Kaskus juga ikut mempengaruhi pemilihan kapal ini. Sejujurnya peluang untuk meminang frigate buatan blok Timur di era modern ini sangat kecil. Dilihat dari sejarah kapal perang TNI AL selama 3 dekade terakhir, sebenarnya banyak di dominasi kapal buatan Eropa dan Amerika.
Tapi pilihan terhadap produk Rusia gak melulu karena faktor fans boy garis keras, misalnya agan @jlampyang berpendapat bahwa kapal buatan Rusia dinilai punya kemampuan peperangan elektronik dan persenjataan yang lebih mumpuni di era modern. Selain itu, nilai plus Rusia adalah, mereka tidak akan memberi sanksi embargo senjata. Sehingga frigate ini bisa digunakan sesuai keinginan sang pembeli.
Meski ada pengaruh fans boy Rusia dalam pemilihan kapal ini, kemungkinan faktor dipilihnya kapal ini karena ada yang tidak mau Indonesia terkena embargo senjata, jika membeli produk sekutu AS. Tapi dilihat dari sejarah Angkatan Laut Indonesia dalam kurun waktu 3 dekade terakhir, dipilihnya produk kapal buatan Rusia ini sangat kecil dan juga tidak realistis.
Kapal ini punya panjang 135 m, lebar 16 m, draft 4.5 m serta bobot penuh 5.400 ton. Dibekali mesin CODAG (Combined diesel and gas) - 2 x shaft terdiri dari 2 x 10D49 cruise diesel engines (5.200 shp), 2 x M90FR boost gas turbines (27.500 shp). Kapal punya kecepatan maksimum 29,5 knots, dengan jarak jelajah 8.980 km. Kapal ini diawaki oleh 210 personel.
Dipilih oleh 11 ID Kaskus, presentasenya adalah 16,92%. Inilah kapal ketiga yang paling banyak dipilih oleh Kaskuser, kalau dimisalkan Indonesia gagal membeli Mogami Class atau Admiral Gorshkov Class, maka piliham realistisnya adalah Iver buatan Denmark. Bagi Kaskuser yang memilih produk Denmark ini, ane yakin mereka pasti mengikuti perkembangan alutsista TNI AL. Salah satu Kaskuser yang sangat update berita alutsista adalah agan @jagotorpedo.
Agan ini menjadi perwakilan para voter Iver di Kaskus, meskipun dalam komennya terdahulu sempat bimbang, antara memilih SIGMA 10514 buatan Belanda atau Iver buatan Denmark. Alasan agan satu ini memilih Iver, karena dahulu Belanda sempat protes ketika Indonesia membeli MBT Leopard 2 buatan Jerman. Karena alasan itu, mungkin yang membuatnya lebih memilih Iver. Lalu apa yang menarik dari desain kapal ini ?
Frigate ini ditawarkan dengan fleksibilitas dan kustomisasi, Denmark menawarkan pembangunan kapal ini di Indonesia. Wacana pembelian kapal ini muncul di saat Bapak Ryamizard Ryacudu menjabat sebagai Menteri Pertahanan, bahkan pada bulan Maret tahun 2016, beliau sudah melihat secara langsung sosok Iver di Denmark.
![[Polling Report] Mogami Class, Heavy Frigate yang Ideal Untuk TNI AL Menurut Kaskuser](https://dl.kaskus.id/www.navalnews.com/wp-content/uploads/2019/02/Danish-Frigate-Niels-Juel-to-Join-French-Navy-Carrier-Strike-Group-2-770x410.jpg)
Iver Huitfeldt Class.
Source: navalnews.com
Odense Maritime Technology selaku perancang Iver Huitfeldt Class memberikan beberapa opsi ToT bila kapal ini diakuisisi oleh TNI AL. Yang pertama adalah ‘plug and play,’ di mana persenjataan dan sensor dibangun melalu modul-modul yang dapat disesuaikan dengan keperluan misi. Yang kedua adalah kerjasama dengan pihak galangan kapal dan TNI AL, di mana semua pihak bekerja dengan mengacu pada database yang sama. Denmark juga menawarkan sebagian pembangunan dan perakitan dilakukan oleh galangan kapal Indonesia dengan bantuan Odense Maritime Technology.
Walaupun kabarnya hanya membeli dua unit saja, namun ToT yang ditawarkan oleh Denmark cukup menggiurkan. Hal tersebut sesuai prinsip Indonesia, beli sedikit tapi dapat keuntungan yang banyak. Keuntungan disini adalah alih teknologi pembuatan kapal dari Denmark, entah bagaimana nasib pengadaan kapal ini kedepannya ? Saat ini belum ada konfirmasi dari Kementerian Pertahanan.
Sekilas tentang kapal ini, punya panjang 138.7 m, lebar 19.75 m dan draft 5.3 m, serta memiliki bobot maksimum 6.645 ton. Dibekali sistem propulsi CODAD (Combined diesel and diesel) - 4 x diesel MTU 8000 20V M70, masing-masing bertenaga 8.2 MW. Kecepatan maksimumnya bisa menembus 30 knots, dan memiliki jarak jelajah 17.000 km. Kapal ini diawaki oleh 165 personel.
SIGMA 10514 buatan Belanda dan FREMM Bergamini Class buatan Italia mendapatkan hasil yang sama dalam polling ini gan sist. Masing-masing dipilih oleh 8 ID Kaskus, presentasenya adalah 12.31%. Salah satu voter SIGMA 10514 adalah ane sendiri
Karena TS pembuat polling bisa mengikuti vote, maka ane pun lebih memilih frigate buatan Belanda ini. Agan @mynameisant juga berpendapat, bahwa program Kelas Martadinata seharusnya tetap dilanjutkan, agar ilmu yang didapatkan teknisi Indonesia tidak terkesan nanggung. Dengan melanjutkan kontrak Kelas Martadinata, harapannya kedepan Indonesia bisa membuat frigate sendiri, karena wilayah laut yang luas tentu butuh penjaga laut yang banyak juga.
Sementara alasan ane memilih kapal dari Belanda, yang pertama karena kita sudah punya 2 unit kapal ini. Kapal pertama bernama KRI RE Martadinata dengan nomor lambung 331 dan kapal kedua bernama KRI I Gusti Ngurah Rai dengan nomor lambung 332. Bicara soal ToT, Indonesia pun dapat transfer technology yang cukup menjanjikan. Bekerja sama dengan PT PAL, pembangunan frigate ini dikerjakan bersama dengan galangan Damen Shipyard, Belanda. Teknisi Indonesia juga sudah dapat sedikit pengalaman dan ilmu dalam pembuatan dua kapal ini. Beli 6 unit dan dapat ToT, hal ini terasa realistis buat ane.
![[Polling Report] Mogami Class, Heavy Frigate yang Ideal Untuk TNI AL Menurut Kaskuser](https://s.kaskus.id/images/2021/07/14/9230798_202107140342190336.jpg)
Martadinata Class TNI AL.
Source: pal.co.id
Rencananya akan ada 6 unit kapal yang dibangun dalam Kelas Martadinata ini, namun, semua itu berubah ketika negara api menyerang. Karena kebutuhan akan heavy frigate dengan tonase besar, maka proyek Kelas Martadinata ini pun berhenti seketika gan sist. Ane sebenarnya heran, jika sedari awal ingin heavy frigate, harusnya TNI AL melirik Iver atau FREMM sekalian. Proyek frigate Martadinata yang berhenti ini, pada akhirnya hanya buang-buang anggaran menurut ane. Ilmunya cuma dapat setengah, jumlah kapal yang dibangun pun hanya dua unit.
Tonase Martadinata Class memang kecil, hanya 2.946 ton. Namun, hanya dengan alasan tonasenya kecil, hal itu tidak boleh menjadi alasan untuk tidak melanjutkan pembelian kapal ini. Kapal ini memiliki panjang 105.1 meter, lebar 14.2 m serta draft 3.7 m. Dibekali proopulsi CODOE (Combined diesel or electric) - 2 x 10000 kW MCR diesel, 2 x 1300 kW MCR electric. Kapal mampu menembus kecepatan maksimum 28 knots dengan jarak jelajah 6.700 km. Kapal ini diawaki oleh 120 personel.
![[Polling Report] Mogami Class, Heavy Frigate yang Ideal Untuk TNI AL Menurut Kaskuser](https://dl.kaskus.id/www.navalnews.com/wp-content/uploads/2021/06/F-590-ITS-Carlo-Bergamini-02-1-768x451.jpg)
FREMM Bergamini Class.
Source: navalnews.com
Tidak banyak Kaskuser yang berkomentar soal frigate FREMM buatan Italia ini di polling bulan lalu, tapi ane pastikan, mereka yang memilih FREMM sedang tersenyum bahagia saat ini. Walaupun cuma dipilih oleh 8 responden. Nyatanya kapal inilah yang pada akhirnya memenangkan kontrak heavy frigate untuk TNI AL. Setelah mendapat kontrak dari Indonesia, FREMM pun kini tengah menarik minat Maroko, negara tersebut berminat untuk memesan 2 unit frigate buatan Italia ini.
Bicara soal popularitas, frigate ini memang kurang begitu dikenal. Tapi dari beberapa frigate yang ikut dalam polling ketiga ini, FREMM menjadi satu-satunya frigate yang pernah mampir ke Indonesia gan sist. Kedatangan kapal milik Italia ini tepatnya pada bulan Maret tahun 2017, kapal bernama Carabiniere (F 593) mampir di Tanjung Priok waktu itu. Meski datang dalam rangka misi persahabatan, sebenarnya ada misi lain dari Italia. Salah satunya mereka berusaha memperkenalkan teknologinya kepada negara sahabat, terutama dalam industrial relations tasks.
FREMM merupakan akronim dari Frégate européenne multi-mission alias European multi-purpose frigate, biasa dikenal sebagai Bergamini Class. Karena kapal pertama dalam kelas ini bernama Carlo Bergamini.Kapal ini dirancang oleh Italia dan Prancis. Dalam pembuatannya, Italia diwakili galangan kapal Fincantieri dan dari Prancis diwakili oleh DCNS/Armaris. Italia menyebut FREMM sebagai Carlo Bergamini Class, dan Prancis menyebutnya sebagai Aquitaine Class.
Kapal ini punya panjang 144.6 m, lebar 19.7 m, draft 8.7 m serta bobot maksimum 6.700 ton. Dibekali propulsi CODLAG (Combined diesel-electric and gas) - 2 × 2,5 MW motor elektrik, 1 x 32 MW turbin gas LM2500. Kapal ini mampu menembus kecepatan maksimum 27 knots serta memiliki jarak jelajah 11.000 km. Untuk kru yang bertugas mencapai 133-200 personel.
De Zeven Provincien Class (DZP) dipilih oleh 5 ID Kaskus dengan presentase 7.69%. Sementara Arrowhead 140 dipilih oleh dua ID Kaskus dengan presentase 3.08%. Ane bahas dulu tentang DZP, frigate ini berasal dari Belanda. Dilihat dari sejarahnya, kapal ini dibangun bersama dengan Jerman dan Spanyol. Di Jerman frigate ini dikenal dengan nama Sachsen Class, sementara Spanyol menyebutnya sebagai Alvaro de Bazan Class.
Desain kapal ketiga negara ini mengadopsi incorporates stealth features, di mana efek dari radar, thermal, akustik, electrical dan magnetic signature dapat diminimalkan. Ciri khas lain dari kapal ini adalah kabin dan kompartemennya sudah dilengkapi fitur anti radiasi NBK (nuklir, biologi, kimia). Kapal milik Belanda ini dibuat oleh galangan Royal Schelde. Bicara ToT, galangan kapal satu ini juga tidak sungkan memberikan hal tersebut.
![[Polling Report] Mogami Class, Heavy Frigate yang Ideal Untuk TNI AL Menurut Kaskuser](https://dl.kaskus.id/www.defensie.nl/binaries/medium/content/gallery/defensie/content-afbeeldingen/organisatie/marine/schepen/de-zeven-provincien/d160122da005.jpg)
DZP Class.
Source: defensie.nl
Frigate asal Belanda ini dipilih oleh Om @gonugraha76, salah satu Kaskuser yang update soal seluk-beluk alutsista. Menurut beliau, kapal buatan Belanda ini cukup padat persenjataannya, kemampuan sensor dan senjata DZP Class cukup baik secara kualitas dan kuantitas, karena sedari awal dibuat sebagai heavy frigate. Pesaing terberat DZP Class menurut Om @gonugraha76, adalah Iver Huitfeldt buatan Denmark. Namun, baik TNI AL maupun Kaskuser sendiri kurang begitu tertarik dengan frigate DZP ini.
DZP Class punya panjang 144.24 m, lebar 18.80 m, draft 5.18 m serta punya bobot penuh 6.050 ton. Dibekali sistem propulsi CODOG (Combined diesel or gas) - 2 x Rolls-Royce Spey SM1C (masing-masing 26100 hp), 2 x mesin diesel Stork-Wartsila 16V 26ST (masing-masing 6800 hp). Kapal ini mampu menembus kecepatan maksimum 30 knots, dengan jarak jelajah 7.400 km. Kru yang mengawaki kapal ini mencapai 232 personel.
![[Polling Report] Mogami Class, Heavy Frigate yang Ideal Untuk TNI AL Menurut Kaskuser](https://dl.kaskus.id/www.arrowhead140.com/wp-content/uploads/2019/09/AH3_1366x540-768x304.png)
Arrowhead 140.
Source: arrowhead140.com
Hanya dipilih oleh 2 ID Kaskus, menjadikan frigate ini sebagai kapal dengan presentase terendah dalam polling yang ane buat. Setidaknya DZP Class punya presentase sedikit lebih bagus, karena dipilih 5 responden. Arrowhead 140 dibuat oleh galangan Babcock International yang berasal dari Inggris. Desain kapal ini sebenarnya diambil dari desain Iver Huitfeldt Class. Kapal ini akan dibuat sebanyak 5 unit untuk Angkatan Laut Kerajaan Inggris.
Meski mengambil desain Iver, tentu ada beberapa perbedaan dengan desain aslinya. Salah satunya pada sistem senjata dan propulsi kapal. Kapal pertama akan selesai dibangun tahun ini, dan keseluruhan pesanan kapal selesai dibangun tahun 2027. Belum banyak informasi terkait Arrowhead 140 yang punya kode pnamaan Type 31 ini, karena kapal ini benar-benar baru, sama seperti Mogami Class. Dan saat ini sedang dalam proses pembuatan. Dikutip dari situs savetheroyalnavy.org, kapal ini memiliki kemampuan multi purpose, sama seperti kebanyakan frigate milik anggota NATO yang lainnya.
Bicara soal peluang dipilih TNI AL, "hampir tidak ada peluang sama sekali untuk terpilih" gan sist. Dilihat dari sejarahnya, TNI AL memang tidak banyak mengoperasikan kapal buatan Inggris. Meski janes.com pada bulan Maret 2021, sempat menyebut ada ketertarikan Indonesia terhadap frigate buatan Inggris ini. Salah satu kapal buatan Inggris yang saat ini dipakai oleh TNI AL adalah kapal korvet Kelas Bung Tomo, kapal buatan BAE System ini awalnya dipesan oleh Brunei Darussalam.
Karena mereka kekurangan personel untuk mengoperasikan kapal, Brunei membatalkan kontrak pembelian, pada akhirnya Indonesia lah yang membeli kapal tersebut. Pembelian kapal ini pun sempat menimbulkan polemik dengan DPR waktu itu, jika membeli kapal buatan Inggris lagi, kemungkinan akan ditolak oleh DPR. Dari seluruh kapal yang dikabarkan akan dibeli oleh TNI AL, Arrowhead 140 menjadi salah satu kapal yang tidak punya peluang untuk terpilih.
Arrowhead 140 punya panjang 138.7, lebar 29.65 m serta bobot maksimum 5.700 ton. Dibekali propulsi Combined diesel and diesel (CODAD) - 4x 8.2 MW diesel engines. Kapal ini mampu menembus kecepatan maksimum 28 knots serta memiliki jarak jelajah 17.000 km. Kapal ini diawaki oleh 80-100 personel.
Walau kenyataannya saat ini, hasil polling di Kaskus tidak sesuai realita. Pasalnya Indonesia resmi mengakuisisi 6 frigate FREMM Bergamini Class serta dua unit frigate Maestrale Class buatan galangan kapal Fincantieri, Italia. Namun, hasil polling ini bagi ane sendiri cukup menarik untuk di bahas. Sebenarnya TNI AL sudah memiliki dua unit frigate SIGMA 10514 buatan Damen Shipyard, Belanda. Di Indonesiai, kapal ini dikenal dengan nama Martadinata Class. Dengan alasan desain yang tanggung, maka pemesanan lanjutan 4 unit kapal dalam kelas kapal ini dibatalkan.
Rencananya TNI AL akan mencari kapal frigate dengan tonase lebih besar, atau saat ini sering disebut sebagai "heavy frigate". Dulu ada beberapa nama yang dikaitkan dengan TNI AL, yang jadi sorotan tentu Iver Huitfeldt Class buatan Denmark. Kabarnya Indonesia akan memesan dua unit kapal frigate ini. Namun, pada perkembangannya, Indonesia justru menandatangani kontrak 8 unit frigate dengan Italia, nasib Iver pun jadi tidak jelas. Lalu bagaimana pilihan Kaskuser ? Ternyata di luar dugaan ane sendiri, mayoritas Kaskuser memilih Mogami Class sebagai heavy frigate baru untuk TNI AL.
![[Polling Report] Mogami Class, Heavy Frigate yang Ideal Untuk TNI AL Menurut Kaskuser](https://s.kaskus.id/images/2021/07/14/9230798_202107140122340733.jpg)
Mogami Class jadi pilihan Kaskuser.
Source: navyrecognition.com
Polling yang ane adakan pada bulan Mei 2021 kemarin, ane buka selama 2 minggu, dimulai tanggal 24 Mei dan berakhir tanggal 6 Juni. Polling ini diikuti oleh 65 ID Kaskus, sebelumnya ane mau mengucapkan terimakasih bagi agan atau sista yang sudah mengikuti polling ketiga ini. Dan berikut ini adalah hasil pollingnya:
![[Polling Report] Mogami Class, Heavy Frigate yang Ideal Untuk TNI AL Menurut Kaskuser](https://s.kaskus.id/images/2021/07/14/9230798_202107140128110055.png)
Source: Tangkapan Layar Kaskus.
1. Mogami Class dan Admiral Gorshkov Class menjadi yang paling banyak dipilih
Dari polling diatas, Mogami Class menang telak, dipilih oleh 18 ID Kaskus dengan presentase 27,69%. Sementara itu, Admiral Gorshkov Class buatan Rusia ada di tempat kedua, dipilih oleh 13 ID Kaskus dengan presentase 20%. Menurut hasil polling di Kaskus, frigate Admiral Gorskhov Class dan Mogami Class menjadi dua jenis kapal yang diinginkan oleh Kaskuser untuk melengkapi kapal heavy frigate TNI AL.
Kita bahas dua kapal yang paling banyak dipilih ini, pertama Mogami Class. Kapal ini termasuk kapal frigate baru buatan Jepang gan sist. Kehandalannya memang belum terbukti, tapi karena kapal ini buatan Jepang, soal kualitas tentu tak perlu diragukan. Menurut agan @TUPAIKABELyang mewakili para voter Mogami, agan ini mengatakan bahwa Jepang butuh Indonesia, karena punya hubungan sejarah yang kuat.
Meski Jepang juga punya sejarah buruk dengan negeri ini, tapi kepentingan non militer Jepang di Indonesia juga banyak, salah satunya di bidang otomotif. Jepang menguasai hampir 90% segmen otomotif Indonesia, dan hubungan ini tentu menguntungkan Jepang. Sementara itu, terkait konflik dengan China di LCS, Jepang juga menghadapi masalah yang sama dengan Indonesia. Hubungan ini bisa memperkuat posisi Jepang atas tekanan di LCS. Selain itu Mogami sudah mengusung desain stealth, yang membuatnya sulit di deteksi kapal musuh.
![[Polling Report] Mogami Class, Heavy Frigate yang Ideal Untuk TNI AL Menurut Kaskuser](https://dl.kaskus.id/www.seaforces.org/marint/Japan-Maritime-Self-Defense-Force/Frigate/Mogami-class-FFM_DAT/FFM-2-JS-Kumano-02.jpg)
Mogami Class.
Source: seaforces.org
Sementara agan @nowbitooldan @redemption878 juga punya pendapat yang sama, hubungan Jepang-Indonesia memang erat, khususnya di bidang non militer. Menurut agan @nowbitool, banyak kapal ferry di Indonesia dibeli dari Jepang, meski statusnya bekas. Tapi kapal tersebut tentu punya kualitas, dan saat ini masih dioperasikan. Sementara hubungan erat di bidang otomotif menurut agan @redemption878, menjadi faktor penting dalam hubungan militer Jepang-Indonesia di masa mendatang. Tentu banyak dari kita yang punya salah satu produk buatan Jepang di rumah, pasti kita juga sudah paham seperti apa produk buatan Jepang.
Indonesia dan Jepang juga sudah membuat kesepakatan terkait pembelian persenjataan, meski tidak disebutkan senjata apa saja yang akan dibeli kedepannya. Melalui kesepakatan tersebut, Jepang memberi kesempatan yang besar bagi Indonesia untuk membeli alutsista buatan Sang Samurai. Jadi, pilihan Kaskuser untuk memilih Mogami Class memang tidak salah, dan kalau dipikirkan lagi, ini adalah pembelian yang realistis dan cukup menguntungkan bagi kedua negara.
Mogami sendiri punya Panjang 130 m dan lebar 16 m, bobot maksimumnya adalah 5.550 ton. Dibekali mesin CODAG (Combined diesel and gas) - 1 x turbin gas Rolls-Royce MT30, 2 x mesin diesel MAN. Kecepatan maksimumnya bisa menembus 30 knots, sementara kru yang bertugas mencapai 90 personel. Untuk jarak jelajah kapal ini masih belum diketahui.
![[Polling Report] Mogami Class, Heavy Frigate yang Ideal Untuk TNI AL Menurut Kaskuser](https://dl.kaskus.id/www.navyrecognition.com/images/stories/news/2020/october/Russian_navy_Project_22350_Admiral_Gorshkov-class_frigate_reducers_undergo_successful_trials_925_001.jpg)
Admiral Gorshkov Class.
Source: @Chris Cavas/Twitter
Kapal diatas bernama Admiral Gorshkov Class buatan Rusia, ini adalah kapal kedua yang paling banyak dipilih oleh Kaskuser. Kemungkinan besar eksistensi fans boy Rusia di Kaskus juga ikut mempengaruhi pemilihan kapal ini. Sejujurnya peluang untuk meminang frigate buatan blok Timur di era modern ini sangat kecil. Dilihat dari sejarah kapal perang TNI AL selama 3 dekade terakhir, sebenarnya banyak di dominasi kapal buatan Eropa dan Amerika.
Tapi pilihan terhadap produk Rusia gak melulu karena faktor fans boy garis keras, misalnya agan @jlampyang berpendapat bahwa kapal buatan Rusia dinilai punya kemampuan peperangan elektronik dan persenjataan yang lebih mumpuni di era modern. Selain itu, nilai plus Rusia adalah, mereka tidak akan memberi sanksi embargo senjata. Sehingga frigate ini bisa digunakan sesuai keinginan sang pembeli.
Meski ada pengaruh fans boy Rusia dalam pemilihan kapal ini, kemungkinan faktor dipilihnya kapal ini karena ada yang tidak mau Indonesia terkena embargo senjata, jika membeli produk sekutu AS. Tapi dilihat dari sejarah Angkatan Laut Indonesia dalam kurun waktu 3 dekade terakhir, dipilihnya produk kapal buatan Rusia ini sangat kecil dan juga tidak realistis.
Kapal ini punya panjang 135 m, lebar 16 m, draft 4.5 m serta bobot penuh 5.400 ton. Dibekali mesin CODAG (Combined diesel and gas) - 2 x shaft terdiri dari 2 x 10D49 cruise diesel engines (5.200 shp), 2 x M90FR boost gas turbines (27.500 shp). Kapal punya kecepatan maksimum 29,5 knots, dengan jarak jelajah 8.980 km. Kapal ini diawaki oleh 210 personel.
3. Iver Huitfeldt Class, jadi pilihan ketiga di Kaskus
Dipilih oleh 11 ID Kaskus, presentasenya adalah 16,92%. Inilah kapal ketiga yang paling banyak dipilih oleh Kaskuser, kalau dimisalkan Indonesia gagal membeli Mogami Class atau Admiral Gorshkov Class, maka piliham realistisnya adalah Iver buatan Denmark. Bagi Kaskuser yang memilih produk Denmark ini, ane yakin mereka pasti mengikuti perkembangan alutsista TNI AL. Salah satu Kaskuser yang sangat update berita alutsista adalah agan @jagotorpedo.
Agan ini menjadi perwakilan para voter Iver di Kaskus, meskipun dalam komennya terdahulu sempat bimbang, antara memilih SIGMA 10514 buatan Belanda atau Iver buatan Denmark. Alasan agan satu ini memilih Iver, karena dahulu Belanda sempat protes ketika Indonesia membeli MBT Leopard 2 buatan Jerman. Karena alasan itu, mungkin yang membuatnya lebih memilih Iver. Lalu apa yang menarik dari desain kapal ini ?
Frigate ini ditawarkan dengan fleksibilitas dan kustomisasi, Denmark menawarkan pembangunan kapal ini di Indonesia. Wacana pembelian kapal ini muncul di saat Bapak Ryamizard Ryacudu menjabat sebagai Menteri Pertahanan, bahkan pada bulan Maret tahun 2016, beliau sudah melihat secara langsung sosok Iver di Denmark.
![[Polling Report] Mogami Class, Heavy Frigate yang Ideal Untuk TNI AL Menurut Kaskuser](https://dl.kaskus.id/www.navalnews.com/wp-content/uploads/2019/02/Danish-Frigate-Niels-Juel-to-Join-French-Navy-Carrier-Strike-Group-2-770x410.jpg)
Iver Huitfeldt Class.
Source: navalnews.com
Odense Maritime Technology selaku perancang Iver Huitfeldt Class memberikan beberapa opsi ToT bila kapal ini diakuisisi oleh TNI AL. Yang pertama adalah ‘plug and play,’ di mana persenjataan dan sensor dibangun melalu modul-modul yang dapat disesuaikan dengan keperluan misi. Yang kedua adalah kerjasama dengan pihak galangan kapal dan TNI AL, di mana semua pihak bekerja dengan mengacu pada database yang sama. Denmark juga menawarkan sebagian pembangunan dan perakitan dilakukan oleh galangan kapal Indonesia dengan bantuan Odense Maritime Technology.
Walaupun kabarnya hanya membeli dua unit saja, namun ToT yang ditawarkan oleh Denmark cukup menggiurkan. Hal tersebut sesuai prinsip Indonesia, beli sedikit tapi dapat keuntungan yang banyak. Keuntungan disini adalah alih teknologi pembuatan kapal dari Denmark, entah bagaimana nasib pengadaan kapal ini kedepannya ? Saat ini belum ada konfirmasi dari Kementerian Pertahanan.
Sekilas tentang kapal ini, punya panjang 138.7 m, lebar 19.75 m dan draft 5.3 m, serta memiliki bobot maksimum 6.645 ton. Dibekali sistem propulsi CODAD (Combined diesel and diesel) - 4 x diesel MTU 8000 20V M70, masing-masing bertenaga 8.2 MW. Kecepatan maksimumnya bisa menembus 30 knots, dan memiliki jarak jelajah 17.000 km. Kapal ini diawaki oleh 165 personel.
4. SIGMA 10514 dan FREEM Bergamini Class punya presentase yang sama
SIGMA 10514 buatan Belanda dan FREMM Bergamini Class buatan Italia mendapatkan hasil yang sama dalam polling ini gan sist. Masing-masing dipilih oleh 8 ID Kaskus, presentasenya adalah 12.31%. Salah satu voter SIGMA 10514 adalah ane sendiri

Sementara alasan ane memilih kapal dari Belanda, yang pertama karena kita sudah punya 2 unit kapal ini. Kapal pertama bernama KRI RE Martadinata dengan nomor lambung 331 dan kapal kedua bernama KRI I Gusti Ngurah Rai dengan nomor lambung 332. Bicara soal ToT, Indonesia pun dapat transfer technology yang cukup menjanjikan. Bekerja sama dengan PT PAL, pembangunan frigate ini dikerjakan bersama dengan galangan Damen Shipyard, Belanda. Teknisi Indonesia juga sudah dapat sedikit pengalaman dan ilmu dalam pembuatan dua kapal ini. Beli 6 unit dan dapat ToT, hal ini terasa realistis buat ane.
![[Polling Report] Mogami Class, Heavy Frigate yang Ideal Untuk TNI AL Menurut Kaskuser](https://s.kaskus.id/images/2021/07/14/9230798_202107140342190336.jpg)
Martadinata Class TNI AL.
Source: pal.co.id
Rencananya akan ada 6 unit kapal yang dibangun dalam Kelas Martadinata ini, namun, semua itu berubah ketika negara api menyerang. Karena kebutuhan akan heavy frigate dengan tonase besar, maka proyek Kelas Martadinata ini pun berhenti seketika gan sist. Ane sebenarnya heran, jika sedari awal ingin heavy frigate, harusnya TNI AL melirik Iver atau FREMM sekalian. Proyek frigate Martadinata yang berhenti ini, pada akhirnya hanya buang-buang anggaran menurut ane. Ilmunya cuma dapat setengah, jumlah kapal yang dibangun pun hanya dua unit.
Tonase Martadinata Class memang kecil, hanya 2.946 ton. Namun, hanya dengan alasan tonasenya kecil, hal itu tidak boleh menjadi alasan untuk tidak melanjutkan pembelian kapal ini. Kapal ini memiliki panjang 105.1 meter, lebar 14.2 m serta draft 3.7 m. Dibekali proopulsi CODOE (Combined diesel or electric) - 2 x 10000 kW MCR diesel, 2 x 1300 kW MCR electric. Kapal mampu menembus kecepatan maksimum 28 knots dengan jarak jelajah 6.700 km. Kapal ini diawaki oleh 120 personel.
![[Polling Report] Mogami Class, Heavy Frigate yang Ideal Untuk TNI AL Menurut Kaskuser](https://dl.kaskus.id/www.navalnews.com/wp-content/uploads/2021/06/F-590-ITS-Carlo-Bergamini-02-1-768x451.jpg)
FREMM Bergamini Class.
Source: navalnews.com
Tidak banyak Kaskuser yang berkomentar soal frigate FREMM buatan Italia ini di polling bulan lalu, tapi ane pastikan, mereka yang memilih FREMM sedang tersenyum bahagia saat ini. Walaupun cuma dipilih oleh 8 responden. Nyatanya kapal inilah yang pada akhirnya memenangkan kontrak heavy frigate untuk TNI AL. Setelah mendapat kontrak dari Indonesia, FREMM pun kini tengah menarik minat Maroko, negara tersebut berminat untuk memesan 2 unit frigate buatan Italia ini.
Bicara soal popularitas, frigate ini memang kurang begitu dikenal. Tapi dari beberapa frigate yang ikut dalam polling ketiga ini, FREMM menjadi satu-satunya frigate yang pernah mampir ke Indonesia gan sist. Kedatangan kapal milik Italia ini tepatnya pada bulan Maret tahun 2017, kapal bernama Carabiniere (F 593) mampir di Tanjung Priok waktu itu. Meski datang dalam rangka misi persahabatan, sebenarnya ada misi lain dari Italia. Salah satunya mereka berusaha memperkenalkan teknologinya kepada negara sahabat, terutama dalam industrial relations tasks.
FREMM merupakan akronim dari Frégate européenne multi-mission alias European multi-purpose frigate, biasa dikenal sebagai Bergamini Class. Karena kapal pertama dalam kelas ini bernama Carlo Bergamini.Kapal ini dirancang oleh Italia dan Prancis. Dalam pembuatannya, Italia diwakili galangan kapal Fincantieri dan dari Prancis diwakili oleh DCNS/Armaris. Italia menyebut FREMM sebagai Carlo Bergamini Class, dan Prancis menyebutnya sebagai Aquitaine Class.
Kapal ini punya panjang 144.6 m, lebar 19.7 m, draft 8.7 m serta bobot maksimum 6.700 ton. Dibekali propulsi CODLAG (Combined diesel-electric and gas) - 2 × 2,5 MW motor elektrik, 1 x 32 MW turbin gas LM2500. Kapal ini mampu menembus kecepatan maksimum 27 knots serta memiliki jarak jelajah 11.000 km. Untuk kru yang bertugas mencapai 133-200 personel.
5. DZP dan Arrowhead 140 punya presentase paling rendah
De Zeven Provincien Class (DZP) dipilih oleh 5 ID Kaskus dengan presentase 7.69%. Sementara Arrowhead 140 dipilih oleh dua ID Kaskus dengan presentase 3.08%. Ane bahas dulu tentang DZP, frigate ini berasal dari Belanda. Dilihat dari sejarahnya, kapal ini dibangun bersama dengan Jerman dan Spanyol. Di Jerman frigate ini dikenal dengan nama Sachsen Class, sementara Spanyol menyebutnya sebagai Alvaro de Bazan Class.
Desain kapal ketiga negara ini mengadopsi incorporates stealth features, di mana efek dari radar, thermal, akustik, electrical dan magnetic signature dapat diminimalkan. Ciri khas lain dari kapal ini adalah kabin dan kompartemennya sudah dilengkapi fitur anti radiasi NBK (nuklir, biologi, kimia). Kapal milik Belanda ini dibuat oleh galangan Royal Schelde. Bicara ToT, galangan kapal satu ini juga tidak sungkan memberikan hal tersebut.
![[Polling Report] Mogami Class, Heavy Frigate yang Ideal Untuk TNI AL Menurut Kaskuser](https://dl.kaskus.id/www.defensie.nl/binaries/medium/content/gallery/defensie/content-afbeeldingen/organisatie/marine/schepen/de-zeven-provincien/d160122da005.jpg)
DZP Class.
Source: defensie.nl
Frigate asal Belanda ini dipilih oleh Om @gonugraha76, salah satu Kaskuser yang update soal seluk-beluk alutsista. Menurut beliau, kapal buatan Belanda ini cukup padat persenjataannya, kemampuan sensor dan senjata DZP Class cukup baik secara kualitas dan kuantitas, karena sedari awal dibuat sebagai heavy frigate. Pesaing terberat DZP Class menurut Om @gonugraha76, adalah Iver Huitfeldt buatan Denmark. Namun, baik TNI AL maupun Kaskuser sendiri kurang begitu tertarik dengan frigate DZP ini.
DZP Class punya panjang 144.24 m, lebar 18.80 m, draft 5.18 m serta punya bobot penuh 6.050 ton. Dibekali sistem propulsi CODOG (Combined diesel or gas) - 2 x Rolls-Royce Spey SM1C (masing-masing 26100 hp), 2 x mesin diesel Stork-Wartsila 16V 26ST (masing-masing 6800 hp). Kapal ini mampu menembus kecepatan maksimum 30 knots, dengan jarak jelajah 7.400 km. Kru yang mengawaki kapal ini mencapai 232 personel.
![[Polling Report] Mogami Class, Heavy Frigate yang Ideal Untuk TNI AL Menurut Kaskuser](https://dl.kaskus.id/www.arrowhead140.com/wp-content/uploads/2019/09/AH3_1366x540-768x304.png)
Arrowhead 140.
Source: arrowhead140.com
Hanya dipilih oleh 2 ID Kaskus, menjadikan frigate ini sebagai kapal dengan presentase terendah dalam polling yang ane buat. Setidaknya DZP Class punya presentase sedikit lebih bagus, karena dipilih 5 responden. Arrowhead 140 dibuat oleh galangan Babcock International yang berasal dari Inggris. Desain kapal ini sebenarnya diambil dari desain Iver Huitfeldt Class. Kapal ini akan dibuat sebanyak 5 unit untuk Angkatan Laut Kerajaan Inggris.
Meski mengambil desain Iver, tentu ada beberapa perbedaan dengan desain aslinya. Salah satunya pada sistem senjata dan propulsi kapal. Kapal pertama akan selesai dibangun tahun ini, dan keseluruhan pesanan kapal selesai dibangun tahun 2027. Belum banyak informasi terkait Arrowhead 140 yang punya kode pnamaan Type 31 ini, karena kapal ini benar-benar baru, sama seperti Mogami Class. Dan saat ini sedang dalam proses pembuatan. Dikutip dari situs savetheroyalnavy.org, kapal ini memiliki kemampuan multi purpose, sama seperti kebanyakan frigate milik anggota NATO yang lainnya.
Bicara soal peluang dipilih TNI AL, "hampir tidak ada peluang sama sekali untuk terpilih" gan sist. Dilihat dari sejarahnya, TNI AL memang tidak banyak mengoperasikan kapal buatan Inggris. Meski janes.com pada bulan Maret 2021, sempat menyebut ada ketertarikan Indonesia terhadap frigate buatan Inggris ini. Salah satu kapal buatan Inggris yang saat ini dipakai oleh TNI AL adalah kapal korvet Kelas Bung Tomo, kapal buatan BAE System ini awalnya dipesan oleh Brunei Darussalam.
Karena mereka kekurangan personel untuk mengoperasikan kapal, Brunei membatalkan kontrak pembelian, pada akhirnya Indonesia lah yang membeli kapal tersebut. Pembelian kapal ini pun sempat menimbulkan polemik dengan DPR waktu itu, jika membeli kapal buatan Inggris lagi, kemungkinan akan ditolak oleh DPR. Dari seluruh kapal yang dikabarkan akan dibeli oleh TNI AL, Arrowhead 140 menjadi salah satu kapal yang tidak punya peluang untuk terpilih.
Arrowhead 140 punya panjang 138.7, lebar 29.65 m serta bobot maksimum 5.700 ton. Dibekali propulsi Combined diesel and diesel (CODAD) - 4x 8.2 MW diesel engines. Kapal ini mampu menembus kecepatan maksimum 28 knots serta memiliki jarak jelajah 17.000 km. Kapal ini diawaki oleh 80-100 personel.
Lanjut Post 2 

Diubah oleh si.matamalaikat 15-07-2021 11:06






EriksaRizkiM dan 17 lainnya memberi reputasi
16
7.4K
38


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan