geminidotcomAvatar border
TS
geminidotcom
Pandemi Covid-19 Rubah Pola Konsumsi Masyarakat Indonesia
 Gambar : Wajib menggunakan masker & sarung tangan pada saat berbelanja disaat pandemi covid-19


INDONESIA, KASKUS - Pada masa pandemi COVID-19 ternyata mengakibatkan pola konsumsi masyarakat berubah. Masyarakat lebih senang memasak dan makan di rumah karena ada mandat stay at home, social distancing, PPKM dll, sehingga muncul e-commerce yang menjadi andalan artinya pola konsumsi mengalami perubahan dari ritel dan gerai offline ke online. Faktor utama yang mendorong keputusan belanja konsumen yaitu ketersediaan produk, fungsi produk & delivery (kecepatan dan kenyamanan). Saat ini pertanyaan yang sering muncul pada jenis makanan yang dikonsumsi antara lain di mana diperoleh, bagaimana dan di mana disiapkan, serta bagaimana diproduksi dan disimpan.
Perubahan pola konsumsi masyarakat yang terjadi antara lain keinginan untuk :
1. Minimal human touch points

Transisi ke home cooking karena konsumen juga ingin membatasi keterpaparan mereka terhadap keramaian. Kondisi ini meningkatkan penjualan bahan pokok memasak, perlengkapan makan, dan makanan pendamping.

2. Healthy eating

Nilai konsumsi makanan sehat seperti buah-buahan dan sayuran dalam pengelolaan kondisi didokumentasikan dengan baik.
3. Food safety
Kekhawatiran seputar keamanan pangan juga menjadi alasan transisi ke home cooking.

4. Fokus pada makanan lokal

Kesadaran yang meningkat tentang keamanan pangan dan keinginan untuk makanan yang lebih bergizi akan meningkatkan permintaan untuk makanan lokal.

Kebijakan social distancing, stay at home, dan tindakan lainnya selama pandemi telah mendorong konsumen antara lain meningkatkan online shopping, penggunaan social media, dan internet telephony. Akibatnya terjadi lonjakan sales dan peningkatan  e-commerce utamanya penjualan online perlengkapan medis, kebutuhan rumah tangga dan produk makanan. e-commerce membantu meringankan beberapa tantangan di masa pandemi yaitu menawarkan layanan data, meningkatkan layanan pengiriman, meningkatkan kapasitas jaringan, menurunkan atau menghapus biaya transaksi pada pembayaran digital.
Beberapa inovasi pengiriman makanan yang diharapkan diregulasi dengan panduan yang baik yaitu :
1. Menampilkan Suhu Tubuh

Platform pengiriman makanan berbagi pembacaan suhu dari kurir, koki dan personel lain yang terlibat dalam membuat dan mengirimkan makanan.

2. Safety Seal

Terjadi peningkatan dalam satu pesanan banyak menu dari merchant yang berbeda. Platform pengiriman menjaga keamanan mitra driver sehingga aman dan nyaman mengantar makanan sehingga pelanggan memperoleh pengalaman menyantap makanan dengan menyenangkan.

3. Contactless Delivery

Platform pengiriman meningkatkan upayanya untuk mengurangi infeksi silang dari virus terutama pengiriman obat, makanan dan pasokan medis lainnya. Beberapa platform pengiriman menggunakan drone dan robot.

Saat ini frozen food mulai diminati masyarakat. Prospek industri frozen food didasari lifestyle milenial yang membutuhkan makanan convenience, lebih lama disimpan, mudah dibawa ke mana-mana dan siap serta cepat disajikan setiap saat. Perlu dicermati bahwa saat ini yang mensuplai Frozen Food selain produsen pangan juga dilakukan restaurant dan rumahan baik dilakukan dengan direct selling, melalui marketplace, reseller, atau dropshipper.
Strategi makanan RTE (ready to eat) di masa pandemi agar mampu bertahan, misalnya :

1. Tidak memberlakukan layanan Dine-in

2. Restaurant Favorites at Home: fine dining

Menghadirkan chef professional di rumah untuk mempersiapkan misal threecourse meal dengan peralatan dan bahan makanan yang dibawanya sendiri.

3. Takeaway food & home meal delivery services (pabrik, restaurant, homemade) misal frozen food and ready to cook.




PENULIS : Mohamad Farid Afandi
0
373
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan