Kaskus

News

sindonews.comAvatar border
TS
sindonews.com
Diguncang Gempa M 5,9 Masyarakat Bolaang Mongondow Selatan Sempat Mengalami Kepanikan
Diguncang Gempa M 5,9 Masyarakat Bolaang Mongondow Selatan Sempat Mengalami Kepanikan

BOLAANG MONGONDOW SELATAN - Gempa bermagnitudo 5,9 yang mengguncang wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Jumat (9/7/2021) sekitar pukul 20.31 WIB, sempat membuat warga dilanda kepanikan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, melaporkan gempa tidak memicu terjadinya tsunami.

Baca juga: BMKG Mencatat 4.701 Kali Gempa Bumi Sepanjang 2021

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, berdasarkan informasi dari BPBD Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, warga di Kecamatan Bolaanguki, merasakan guncangan sedang dengan durasi 3-5 detik.

Baca Juga:


https://salam.sindo.media/embed/2653...14-rumah-rusak


Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan, parameter gempa M5,9 berpusat 52 km barat daya Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dengan kedalaman 106 km. Titik pusat gempa berada di laut.

Baca juga: Blitar Gempar, Istri Tewas Telanjang di Kamar dan Suami Ditemukan Gantung Diri

Di samping itu, BMKG mengidentifikasi guncangan dirasakan di Gorontalo, Kotamobagu, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Selatan, Pohuwato dan Bone Bolango III - IV MMI, Luwuk III MMI, Taliabu II – III MMI, serta Manado dan Tibawa II MMI.

Modified Mercalli Intensity atau MMI merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Menurut BMKG, IV MMI menggambarkan guncangan dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi, sedangkan III MMI menggambarkan getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Skala II MMI mendeskripsikan getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Baca juga: Gangguan Mental Akibat Narkoba, Kakak 5 Kali rudapaksa Adik Lalu Mencangkul Kepalanya hingga Tewas

Menyikapi fenomena gempa, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan. Hingga saat ini, belum ada teknologi yang mampu memprediksi terjadinya gempa. Oleh karena itu, rencana kesiapsiagaan keluarga sangat penting dilakukan masyarakat untuk mengantisipasi dampak buruk gempa bumi.

Di samping itu, masyarakat dapat secara dini mengidentifikasi potensi bahaya gempa yang ada di sekitar melalui aplikasi inaRISK. Berdasarkan analisis inaRISK, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan merupakan wilayah dengan potensi bahaya gempa kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 5 kecamatan berada pada potensi bahaya tersebut.

Baca juga: Pasuruan Gempar, Saat PPKM Darurat Ibu-ibu dan ASN Ini Asyik Joget Tanpa Masker di Cafe

Sementara itu, BMKG mencatat sebaran aktivitas gempa di Indonesia selama periode Januari-Juni 2021 tercatat 4.701 kali dengan rata-rata 783 kali gempa per bulan. Sedangkan sepanjang Juni 2021, BMKG mencatat gempa 845 kali di wilayah Indonesia. Dari sejumlah fenomena tersebut, sebanyak 69 kali gempa dirasakan masyarakat. Dari total 845 gempa, tercatat gempa lebih dari M5,0 sebanyak 22 kali dan kurang dari M5,0 sebanyak 823 kali.


Sumber : https://daerah.sindonews.com/read/47...ent_aggregator

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Diguncang Gempa M 5,9 Masyarakat Bolaang Mongondow Selatan Sempat Mengalami Kepanikan Karang Taruna di Madiun Ini Siapkan Perlengkapan Pemakaman Gratis untuk Warga

- Diguncang Gempa M 5,9 Masyarakat Bolaang Mongondow Selatan Sempat Mengalami Kepanikan Seminggu PPKM Darurat, Polda Jawa Timur Tindak 32.000 Pelanggar Prokes

- Diguncang Gempa M 5,9 Masyarakat Bolaang Mongondow Selatan Sempat Mengalami Kepanikan Pencuri Gila, Nekat Sikat Boneka Pocong untuk Kampanye Prokes Milik Satlantas Lamongan

0
131
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan