- Beranda
- Komunitas
- News
- SINDOnews.com
RS Lapangan Tembak Belum Bisa Layani Pasien COVID-19 Gara-gara Tabung Oksigen Langka
TS
sindonews.com
RS Lapangan Tembak Belum Bisa Layani Pasien COVID-19 Gara-gara Tabung Oksigen Langka

SURABAYA - Kelangkaan tabung oksigen di pasaran, berdampak serius terhadap rencana pengoperasian Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) di Kedung Cowek. Hingga kini, RSLT belum bisa diisi pasien COVID-19, akibat belum tersedianya tabung oksigen.
Baca juga: Pasuruan Gempar, Saat PPKM Darurat Ibu-ibu dan ASN Ini Asyik Joget Tanpa Masker di Cafe
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, masih menunggu tabung oksigen yang akan dipasang di rumah sakit darurat tersebut. Apalagi pasien COVID-19 terus melonjak dan membuat RS di Kota Pahlawan tak kuat lagi menampung. "Rumah Sakit Lapangan Tembak belum terisi, karena nunggu tabung oksigennya, oksigennya nanti jadi satu," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Jumat (9/7/2021).
Baca Juga:
- Sangihe Akhirnya Tunda Sekolah Tatap Muka di Zona Merah dan Oranye
- Diguncang Gempa M 5,9 Masyarakat Bolaang Mongondow Selatan Sempat Mengalami Kepanikan
- Viral, Vaksinasi dengan View Menakjubkan di Bibir Pantai Ngandong Gunungkidul
https://salam.sindo.media/embed/2752...inasi-covid-19
Ia melanjutkan, rumah sakit baru itu harus ada tabung oksigennya, dan sampai saat ini belum datang. Namun begitu, ia memprediksi akan segera datang dan pemasangannya akan dibantu oleh pihak Samator. "Nah, kalau pemasangannya selesai, insyallah akan langsung kita gunakan (RSLT) itu," tegasnya.
Baca juga: Blitar Gempar, Istri Tewas Telanjang di Kamar dan Suami Ditemukan Gantung Diri
Eri menambahkan, oksigen itu sangat diperlukan pada saat RSLT itu menerima pasien COVID-19. Apalagi, jika pasien itu sesak nafas atau pun saturasinya turun. Makanya, ketika tabung oksigennya itu sudah datang, maka akan langsung dilakukan pemasangan dan dengan segera RSLT itu akan segera dioperasionalkan atau menerima pasien COVID-19.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita memastikan, pasien yang akan dirawat di RSLT itu tidak bisa langsung datang ke RSLT menggunakan ambulans. Namun, mereka harus melalui mekanisme rujukan dari puskesmas. Hal ini diterapkan untuk mempermudah petugas melakukan tracing atau pelacakan kontak erat. "Supaya kita tidak tertinggal untuk tracing. Yang membawa ke sini Puskesmas. Jadi kalau warga langsung datang pakai ambulans ke sini tidak bisa," jelasnya.
Baca juga: Gangguan Mental Akibat Narkoba, Kakak 5 Kali rudapaksa Adik Lalu Mencangkul Kepalanya hingga Tewas
Feny menjelaskan, bahwa ada beberapa dokumen yang harus dilengkapi ketika pasien COVID-19 ingin menjalani perawatan di RSLT. Yakni, membawa KTP, KK serta hasil PCR positif baik dari puskesmas ataupun laboratorium lain. "Tergantung dari mereka periksanya (Swab PCR) di mana. Tapi tetap yang membawa ke sini (RSLT) dari puskesmas, karena semua agar terdata," ucapnya.
Kapasitas di RSLT sendiri bisa mencapai 1000 bed. Namun, untuk tahap awal saat ini telah tersedia 400 bed. "Kurang lebih sekitar 400-an, kalau di atas bisa sekitar 300-an. Total keseluruhan kurang lebih 1.000 bed," jelasnya.
Sumber : https://daerah.sindonews.com/read/47...ent_aggregator
---
Kumpulan Berita Terkait :
-
Karang Taruna di Madiun Ini Siapkan Perlengkapan Pemakaman Gratis untuk Warga-
Seminggu PPKM Darurat, Polda Jawa Timur Tindak 32.000 Pelanggar Prokes-
Pencuri Gila, Nekat Sikat Boneka Pocong untuk Kampanye Prokes Milik Satlantas Lamongan0
152
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan