- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kisah Penyesalan Anak Pada Ayahnya


TS
yantosau
Kisah Penyesalan Anak Pada Ayahnya
Kisah ini menceritakan seorang pemuda yang hidup disebuah desa.

Sumber foto: Disini
Pada sebuah desa tinggalah seorang pemuda bersama kedua orang tuanya, pria itu sangat patuh kepada kedua orangtuanya. Dia adalah satu satunya anak dan sangat disayangi oleh orangtuanya. Ayahnya adalah seorang petani, sedangkan ibunya sebagai pengurus rumah tangga. Pemuda itu sering membantu kedua orangtuanya dalam hal pekerjaan, di karenakan dia masih pengangguran setelah lulus sekolah. Untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggipun harus ada biaya, dan orangtuanya bukanlah orang yang mampu. Sehingga pemuda itu lebih memilih nganggur dan berusaha melamar pekerjaan pada beberapa toko dan masih belum berhasil.
Pada suatu hari sang ayah berkata pada pemuda itu "Nak, Bapak ingin kamu segera menikah sebelum Bapak meninggal. Untuk biaya nanti bapak yang usahakan" ujar ayah si pemuda dengan suara lembut. Namun si pemuda itu menjawab dengan cara yang sedikit bercanda "Saya siap menikah asalkan bapak menikah lagi" ujar pemuda itu sambil melirik ke Ibunya.
Beberapa minggu kemudian si pemuda itu mencoba melamar pekerjaan dan akhirnya dia diterima kerja pada sebuah toko pakaian yang letaknya berada dipusat perkotaan. Karena tempat kerjanya jauh dari tempat tinggalnya, maka ayahnya membelikan sepeda motor bekas milik temannya.
Pemuda itu sangat rajin bekerja, dan sering menabung. Akan tetapi karena lingkungan pekerjaanya maka perilaku si pemuda itu semuanya berubah. Dia menjadi anak yang tidak pernah lagi mau nurut pada orangtuanya, sering nongkrong dan mabuk bersama teman temannya, bahkan suka mempermainkan perasaan wanita, membully temannya dan suka berkelahi. Ayahnya sempat menasehatinya namun hampir dipukul oleh pemuda itu, namun dihalangi oleh ibunya.
Menjelang beberapa hari setelah kejadian itu, si pemuda itu memutuskan untuk hidup dalam perantauan. Dia berangkat tanpa pamit pada ayahnya, kecuali pada ibunya. Sehingga ayahnya terkejut saat mendengar anaknya sudah berada di perantauan. Baru saja beberapa bulan hidup di perantauan, si pemuda itu tiba tiba mendapat kabar buruk bahwa ayahnya sedang sakit, dia tidak menghiraukan sedikitpun. Seminggu setelah kabar ayahnya sakit, akhirnya dia menerima kabar buruk lagi bahwa ayahnya baru saja menghembuskan nafas terakhirnya. Pada saat itulah rasa penyesalannya mulai tumbuh, dia kembali teringat permintaan ayahnya untuk segera menikah. Tubuhnya mulai bergetar dan kaku, seakan tidak percaya. Semua kasih sayang ayahnya mulai teringat, dimanjakan diwaktu kecil dulu. Saat itu juga dia balik ke kampung halaman namun sangat disayangkan ayahnya sudah terlanjur dikebumikan.
Sejak kejadian itu dia mulai tersadar dan kembali merubah diri menjadi seseorang lebih baik, namun penyesalan selalu menghantuinya.
Semoga dari cerita di atas kita bisa belajar untuk selalu menyayangi orangtua kita selagi masih ada..
Sumber: cerita milik pribadi.

Sumber foto: Disini
Pada sebuah desa tinggalah seorang pemuda bersama kedua orang tuanya, pria itu sangat patuh kepada kedua orangtuanya. Dia adalah satu satunya anak dan sangat disayangi oleh orangtuanya. Ayahnya adalah seorang petani, sedangkan ibunya sebagai pengurus rumah tangga. Pemuda itu sering membantu kedua orangtuanya dalam hal pekerjaan, di karenakan dia masih pengangguran setelah lulus sekolah. Untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggipun harus ada biaya, dan orangtuanya bukanlah orang yang mampu. Sehingga pemuda itu lebih memilih nganggur dan berusaha melamar pekerjaan pada beberapa toko dan masih belum berhasil.
Pada suatu hari sang ayah berkata pada pemuda itu "Nak, Bapak ingin kamu segera menikah sebelum Bapak meninggal. Untuk biaya nanti bapak yang usahakan" ujar ayah si pemuda dengan suara lembut. Namun si pemuda itu menjawab dengan cara yang sedikit bercanda "Saya siap menikah asalkan bapak menikah lagi" ujar pemuda itu sambil melirik ke Ibunya.
Beberapa minggu kemudian si pemuda itu mencoba melamar pekerjaan dan akhirnya dia diterima kerja pada sebuah toko pakaian yang letaknya berada dipusat perkotaan. Karena tempat kerjanya jauh dari tempat tinggalnya, maka ayahnya membelikan sepeda motor bekas milik temannya.
Pemuda itu sangat rajin bekerja, dan sering menabung. Akan tetapi karena lingkungan pekerjaanya maka perilaku si pemuda itu semuanya berubah. Dia menjadi anak yang tidak pernah lagi mau nurut pada orangtuanya, sering nongkrong dan mabuk bersama teman temannya, bahkan suka mempermainkan perasaan wanita, membully temannya dan suka berkelahi. Ayahnya sempat menasehatinya namun hampir dipukul oleh pemuda itu, namun dihalangi oleh ibunya.
Menjelang beberapa hari setelah kejadian itu, si pemuda itu memutuskan untuk hidup dalam perantauan. Dia berangkat tanpa pamit pada ayahnya, kecuali pada ibunya. Sehingga ayahnya terkejut saat mendengar anaknya sudah berada di perantauan. Baru saja beberapa bulan hidup di perantauan, si pemuda itu tiba tiba mendapat kabar buruk bahwa ayahnya sedang sakit, dia tidak menghiraukan sedikitpun. Seminggu setelah kabar ayahnya sakit, akhirnya dia menerima kabar buruk lagi bahwa ayahnya baru saja menghembuskan nafas terakhirnya. Pada saat itulah rasa penyesalannya mulai tumbuh, dia kembali teringat permintaan ayahnya untuk segera menikah. Tubuhnya mulai bergetar dan kaku, seakan tidak percaya. Semua kasih sayang ayahnya mulai teringat, dimanjakan diwaktu kecil dulu. Saat itu juga dia balik ke kampung halaman namun sangat disayangkan ayahnya sudah terlanjur dikebumikan.
Sejak kejadian itu dia mulai tersadar dan kembali merubah diri menjadi seseorang lebih baik, namun penyesalan selalu menghantuinya.
Semoga dari cerita di atas kita bisa belajar untuk selalu menyayangi orangtua kita selagi masih ada..

Sumber: cerita milik pribadi.






intanasara dan 2 lainnya memberi reputasi
3
508
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan