Musik merupakan salah satu hiburan bagi banyak orang. Mulai dari orang dewasa, hingga anak-anak pasti banyak banget deh yang senang dengan musik, mau itu hanya sekadar mendengarkan atau ikut menyanyikan lagu tersebut.

Tapi, meskipun musik merupakan hiburan bagi semua umur, kalian tetap harus memerhatikan jenis musik dan kategori musik yang kalian dengar yaa, khususnya bagi anak-anakmu. Jangan sampai, anakmu yang masih kecil malah mendengar dan menikmati musik orang dewasa.

Anak-anak sudah seharusnya mendengarkan lagu sesuai dengan usianya. Biasanya lagu anak-anak hadir dengan irama dan lirik yang sederhana dan ceria sehingga lebih mudah untuk diingat oleh anak-anak. Selain itu, video klipnya pun hadir dengan penuh warna.

Pokoknya, jangan sampai anak-anak mendengarkan musik orang dewasa yang biasanya hadir dengan bertemakan cinta dan juga patah hati ya. Pasalnya, kata-kata yang hadir pada lagu-lagu orang dewasa dinilai kurang cocok untuk dikonsumsi oleh anak-anak. Bahkan, mengonsumsi lagu dewasa juga dikatakan dapat memberikan efek buruk pada anakmu loh!



“Tua” Sebelum Waktunya



Pola pikir anak-anak masih polos, berbeda dengan pola pikir orang dewasa yang sudah memiliki banyak pemahaman. Nah, ketika pola pikir anak-anak dikasih dengar lagu-lagu orang dewasa, mereka akan menerima dan menyerap lagu tersebut tanpa disaring terlebih dahulu apa maksud dan arti dari lagu tersebut. Misalnya, ada anak-anak yang menyanyikan lagu “Jablai” atau “Jadikan Aku yang Kedua” dengan santainya. Selama lagu tersebut enak didengarkan, maka sang anak akan terus menyanyikan dan mengulang lagu tersebut tanpa perduli apakah lagu tersebut baik atau buruk. Selain dari liriknya, video klip lagu orang dewasa juga bisa dicontoh oleh anak-anak dan membuatnya jadi berperilaku tidak sesuai dengan usianya, misalnya berkelahi, pelukan, hingga ciuman.


Emosi Kurang Stabil



Agan dan Sista pasti tau kan kalau lagu anak-anak basanya hadir dengan nada yang ceria dan liriknya yang mudah dihafal? Nah, nuansa lagu anak-anak tersebut memang dirancang sesuai dengan usianya. Kalau kalian membiarkan anak-anakmu mendengarkan dan menyanyikan lagu orang dewasa, hal ini bisa berpengaruh terhadap emosi si anak loh. Misalnya, membiarkan anak menonsumsi lagu-lagu metal bisa membuat emosi anak menjadi mudah marah, atau membiarkan anak mengonsumsi lagu patah hati akan membuat anak jadi mellow dan mudah sedih.


Menciptakan Trauma



Kalian tau ga sih, salah memperdengarkan lagu pada anak justru bisa menciptakan trauma pada anakmu loh. Mungkin masih banyak yang belum paham bagaimana lagu bisa menciptakan trauma, tapi sebenarnya sangat sederhana kok. Lagu orang dewasa yang biasanya penuh dengan lirik kekecewaan dan patah hati bisa membuat anak-anak polos yang mendengarnya jadi trauma terhadap hal tersebut. Pandangan polos dan lugu mereka jadi terdoktrin dengan lirik-lirik dalam lagu tentang “kisah cinta akan membuat mereka patah hati”, sehingga mereka jadi takut dan trauma. Padahal, mereka sendiri masih belum paham betul apa itu jatuh cinta dan patah hati.


Merubah Pandangan



Lagu orang dewasa yang didengar dan dinyanyikan oleh anak-anak ternyata dapat merubah pandangan anak-anak loh. Anak-anak yang biasanya memiliki pemikiran polos jadi terganggu karena lirik dari lagu orang dewasa. Terkadang lagu orang dewasa mengandung kata-kata kasar dan juga konten seksual, khususnya pada lagu-lagu dari luar negeri. Hal ini memicu pemikiran kritis sang anak yang penasara dengan arti kata-kata dari lagu tersebut yang sebenarnya masih belum pantas untuk dikonsumsi oleh anak-anak. Selain dari liriknya, video klip yang dihadirkan juga biasanya dapat memberikan efek yang buruk untuk pola pikir anak-anak.



Itu dia beberapa efek buruk yang ditimbulkan dari anak-anak yang dibiarkan mengonsumsi lagu orang dewasa. Agan dan SIsta pasti ga mau kan kalau anak-anakmu mengalami hal-hal tersebut? Nah, oleh karena itu, jangan pernah memperdengarkan lagu orang dewasa kepada anakmu yang masih pada kecil ya. Masih ada banyak lagu anak-anak yang bisa kalian pilih untuk dikonsumsi anakmu kok.