- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
WHO Rekomendasi Obat Baru yang Bisa Cegah Kematian Pasien Covid-19


TS
vasilizaitsev
WHO Rekomendasi Obat Baru yang Bisa Cegah Kematian Pasien Covid-19

Virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperbarui pedoman perawatan pasien Covid-19 dengan memasukkan obat penghambat reseptor interleukin-6 untuk bisa digunakan.
Menurut WHO, obat tersebut bisa menyelamatkan nyawa pasien Covid-19 dengan kondisi sakit parah atau kritis, terutama bila diberikan bersama kortikosteroid.
Temuan tersebut berdasarkan meta-analisis prospektif dan jaringan hidup yang diprakarsai oleh WHO, analisis obat terbesar hingga saat ini. Data diambil dari lebih 10.000 pasien yang terdaftar dalam 27 uji klinis.
Penghambat reseptor interleukin-6 itu disebut menjadi obat pertama yang efektif melawan Covid-19 sejak kortikosteroid direkomendasikan oleh WHO pada September 2020.
Pasien Covid-19 yang sakit parah atau kritis sering mengalami reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh, yang bisa sangat berbahaya bagi kesehatan pasien. Fungsi obat penghambat interleukin-6, seperti baikizumab dan sarilumab, bertindak untuk menekan reaksi berlebihan tersebut.
WHO resmi memberikan nama covid-19 untuk virus Corona baru dari Wuhan. (Shutterstock)
Ilustrasi Covid-19. (Shutterstock)
Dikutip dari situs resmi WHO, meta-analisis jaringan prospektif dan hidup menunjukkan bahwa pada pasien yang sakit parah atau kritis yang diberikan obat tersebut bisa mengurangi kemungkinan kematian sebesar 13 persen, dibandingkan dengan perawatan standar.
Hal itu diprediksi ada 15 ancaman kematian per seribu pasien dan 28 ancaman kematian per seribu pasien kritis bisa dicegah.
"Obat-obatan ini menawarkan harapan bagi pasien dan keluarga yang menderita dampak buruk dari Covid-19 yang parah dan kritis. Tetapi penghambat reseptor IL-6 tetap tidak dapat diakses dan tidak terjangkau oleh sebagian besar dunia," kata Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus dikutip dari situs resmi WHO.
Lantaran akses terhadap obat penghambat reseptor IL-6 itu tidak merata diseluruh dunia, Tedros meminta agar distribusinya diprioritaskan terhadap negara yang kesulitan mendapat stok vaksin covid, terutam di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Untuk meningkatkan akses dan keterjangkauan produk-produk tersebut, WHO meminta produsen untuk menurunkan harga dan menyediakan pasokan ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, terutama selama pandemi Covid-19 sedang melonjak.
WHO juga mendorong perusahaan untuk menyetujui perjanjian lisensi sukarela non-eksklusif yang transparan menggunakan platform C-TAP dan Medicines Patent Pool, atau untuk mengabaikan hak eksklusivitas.
Selain itu, dikatakan bahwa WHO telah meluncurkan pernyataan minat untuk prakualifikasi produsen penghambat reseptor interleukin-6. Prakualifikasi produk inovator dan biosimilar bertujuan untuk memperluas ketersediaan produk yang terjamin kualitasnya dan meningkatkan akses melalui persaingan pasar dan menurunkan harga untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang mendesak.
Sumber : https://www.suara.com/health/2021/07...id-19?page=all
0
799
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan