source

Kalau ngebahas soal Kalimantan Timur, banyak hal yang pasti nyangkut di kepala agan-agan nih. Mulai dari pertambangan, sawit dan issue"Ibu kota baru" yang saat ini masih dibangun. Banyak pro dan kontra pastinya ya, gan. Dengan serentetan permasalahan yang ada, baik di dalam negeri maupun secara khususnya di KalTim sendiri sejak tahun 2019 terutama (mulai dari postingan YouTube "Sexy Killers" sampai kemunculan wabah covid 19--misalnya) membuat rencana pemindahan Ibukota ini terdengar belum bisa dimasukkan ke skala prioritas. Tapii, kalau ane sih antusias dengan rencana ini, soalnya hal ini bakal bikin KalTim dapat main spotlight untuk prioritas pembangunan berikutnya, salah satunya sebagai Kandidat Terbaik Pionir 5G di Indonesia.

Halooooo, gansis, para kaskusers kesayangan, semoga kabarnya selalu baik yaaa evendi tengah pandemi yang ganas inii, stay happy, healthy and humble.  Di thread kali ini, ane mau bahas ide yang ane pikir bisa improve Kaltim ke arah yang jauh lebih baik lagi. 

Setelah ane baca-baca beberapa artikel, ane tuh nemuin banyak banget potensi yang ada di Kaltim, tapi sayangnya belum dimaksimalkan. Apalagi menurut masterplan percepatan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia, ada 8 program utama dari 22 kegiatan ekonomi utama yang akan difokuskan dari pengembangan MP3EI yang sudah disepakati, yaitu pertanian, pertambangan, energi, industri, kelautan, pariwisata dan telematika. Kaltim sendiri sudah memiliki sebagian besar program dari ke 8 program utama tersebut. Canggih bener, kan, gan. Untuk pertanian, kaltim unggul di perkebunan sawit, karet dan kakao. sementara dari sektor pertambangan dan energi terdapat tambang batubara dan gas, basis industri juga sudah ada dan cukup potensial sebagai pendukung pengembangan ibukota baru. Kelautan dan pariwisata tidak perlu dipertanyakan lagi, terutama dari wisata baharinya. 

Sayangnya, meskipun tinggal di provinsi dengan banyak potensi dan sumber daya melimpah ruah,  masih ada banyak masyarakat yang kurang sejahtera di Kaltim, lagi-lagi karena terbatasnya  informasi, pendidikan dan  pengetahuan yang dimiliki.  Maka dari itu, menurut ane sih, Kalimantan timur ini masih perlu beberapa sentuhan untuk diperbaiki supaya bisa semakin dimaksimalkan dan tambah cangtip gituuu..   apa aja yaa kira-kiraa, yuk cusss pembahasan ane di bawah ini

 

ada 5 sektor yang mau ane bahas terkait development yang bisa dilakukan di Kaltim yakni : 

Hingga saat ini, walaupun produksi gas menurun, PDRB Kalimantan hampir 50 % nya didominasi oleh sektor migas. Merujuk dari history, Kalimantan Timur adalah produsen gas alam cair terbesar di Indonesia. Hal ini membuat Indonesia menjadi negara pengekspor gas alam cair (Liquefied Natural Gas- LNG) terbesar di dunia. Hingga saat ini eksplorasi masih terus dilakukan, sudah dibangun jaringan-jaringan gas di Kalimantan Timur. Opini ane sih, masyarakat di Kaltim harus bisa menikmati juga juga sumber daya alam yang ini dengan cara mengkonversikan pemakaian gas LPG dengan memakai LNG di seluruh rumah tangga di sana. 

Selain sektor gas, Kaltim juga unggul di sektor pertambangan batu bara. menurut data yang ane baca, sektor tambang batu bara ini lumayan menopang perekonomian di Kaltim terutama saat produktivitas sektor gas menurun. Gak cuma di Kaltim aja, sektor ini juga turut membantu perekonomian negara, karena kebutuhan batubara dalam negeri itu sekitar 20 persen dari total produksi, sementara sisanya di ekspor ke beberapa negara, sebagai contoh negara tujuan utamanya adalah Jepang, Cina, India, Korea Selatan dan berbagai negara ASEAN. Sayangnya, sumber daya ini menurut ane dieksploitasi secara maksimal tanpa mengoptimalkan tanggung jawab sosial ( Corporate Social Responsibility- CSR ). Beberapa perusahaan tambang memang sudah melakukan reboisasi, tapi menurut ane bakal lebih optimal kalau dilakukan juga pengadaan teknologi penjernih air atau penyediaan air bersih untuk warga sekitar kawasan industri tersebut agar tidak terlalu terdampak mengingat ketersediaan air bersih adalah salah satu issue krusial yang masih ada sampai sekarang. Juga bekas galian tambangnya harus ditutup agar tidak ada lagi korban jiwa. Kalau perlu, lebih digalakkan lagi upaya pengembangan teknologi pengolahan batubara, teknologi eksplorasi dan produksi yang ramah lingkungan.  

Sawit, karet dan kakao merupakan hasil pertanian dengan nilai ekonomi tinggi, yang rata-rata hasil perkebunannya diekspor. 

Sawit masih menjadi kegiatan ekonomi utama yang teridentifikasi di Koridor Ekonomi Kalimantan selain gas dan batu bara. Kelapa sawit memiliki banyak produk turunan yang biasa kita pakai sehari-hari, sebagai contoh selai cokelat, lipstik, margarin & mentega, sabun, kue kering, mi instan, sampo, biodiesel, dan deterjen.  Sawit ini merupakan salah satu sumber mata pencaharian utama di Kaltim. Ide ane sih, masyarakat Kaltim lebih diberdayakan lagi untuk membuka peluang usaha sendiri, pemerintah harus membantu membuat regulasi yang berfokus kebijakannya adalah pemilik lahan skala kecil, karena mereka karena memiliki mayoritas lahan tanam namun produktivitasnya masih jauh lebih kecil dibanding korporasi pemilik lahan dengan skala besar.  Edukasi berkelanjutan untuk penggiat usaha kecil di bidang produksi kelapa sawit masih diperlukan, mulai dari pemilihan bibit, pemupukan, hingga waktu antar TBS. 

Kaltim merupakan provinsi yang memiliki potensi kelautan dan perikanan, terutama perikanan tambak, baik air tawar maupun laut.  Hasil perikanan budidayanya meliputi budidaya tambak, kolam, karamba, jaring apung, sedangkan hasil perikanan pada perairan meliputi perikanan dasar laut, yaitu bawal, baronang, cucut atau hiu, pari, kuro, kakap merah, lobster dan udang. Kendalanya adalah nelayan di sini masih memakai alat pancing tradisional, sehingga sumber daya di industri ini tidak tergali sepenuhnya seperti industri perikanan Jepang. Bakal lebih keren lagi menurut ane kalau nelayan secara merata juga dibekali fasilitas serta pengetahuan dan keterampilan untuk menggunakan teknologi terbaru di dunia perikanan, seperti penanggulangan pengurangan populasi ikan, akuakultur, dan manajemen resiko. 

Seperti yang gansis ketahui secara umum, mengenai sektor pariwisata di Kaltim, pastilah selalu tercetus nama "Berau", "Derawan", "Maratua" atau "Sangalaki" yang sudah terkenal bahkan hingga mancanegara. Ane pribadi aja jatuh cinta banget sama wisata alam di sini, masih cantik dan asri banget gitu keliatannya. Cuma seringnya untuk quick escapeane lebih pilih Bali, karena ane mempertimbangkan kemudahan dari segi akomodasi dan transportasinya. Dari segi wisata alam, tentunya sudah ada ya gansis. Dari segi wisata budaya seperti peninggalan sejarah / cagar budaya, keanekaragaman tradisi dan kesenian seakan terasa kurang difokuskan. Wisata buatannya pun masih jauh. Yah, semoga dengan berpindahnya ibukota nanti sektor ini akan lebih dimaksimalkan yaa gansis. Kalo ane sih ada gambaran bakalan lebih mantap apabila pelaku usaha sektor ini menyediakan layanan yang up to date. Misalnyaa mengadakan paket-paket ecotourism yang menyasar kalangan segmen tertentu, baik itu untuk tujuan rekreasi maupun penelitian atau edukasi, apalagi objek-objek wisatanya sudah lengkap baik dari segi alam serta flora dan faunanya. Misal di Berau yang lebih ramai wisatawan, dibuat semacam museum atau rumah cokelat, nanti para wisatawan bisa ikut memetik cacao dan melihat pemrosesannya hingga menjadi produk yang siap makan/pakai, lalu mendapat merchandise dari situ. Atau mengadakan paket tur bermukim disuatu wilayah untuk menjelajahi alamnya, sambil melihat flora dan fauna disitu serta melihat pentas tari gong atau tarian-tarian seremonial suku Dayak dari Kaltim. Apabila sektor ini sudah terdongkrak maksimal, maka sektor pariwisata kaltim akan sejajar dengan Bali dan siap bersaing secara global,  bahkan ekonomi masyarakat pedalaman juga dapat ikut terangkat. 

Mengingat wilayah kaltim adalah wilayah rawan banjir (karena beberapa daerah berdekatan dengan sungai), maka menjadikan kaltim sebagai daerah yang penuh dengan infrastruktur  hijau saja tidak cukup. Urgensi ini semakin terasa perlu apalagi di sini akan dibangun ibukota baru. Maka, untuk setiap infrastruktur yang dibangun wajib memperhatikan inovasi smart cityyang melibatkan keseimbangan antara green and  blue infrastucture, seperti proyek "room for the river" di Belanda, seperti gambar jalan raya di Belanda, sepanjang sisinya adalah tanaman hijau yang bisa gansis liat di bawah ini :

Jelas sekali infrastruktur di atas tetap membiarkan aliran air sungai mengalir tanpa membangun tanggul yang tinggi-tinggi. 

Selain itu kemudahan sarana transportasi juga perlu diperbaiki, karena inilah ujung tombak dari kemajuan seluruh sektor yang ada di Kaltim. Provinsi ini memilik banyak sekali sektor potensial seperti yang sudah ane bahas di atas, namun sayang terhambatnya pembangunan di sektor satu ini, banyak hal potensial lainnya terancam terabaikan. Sarana yang paling perlu diperhatikan adalah jalan-jalan umum, agar segala aktivitas menjadi efektif, efisien dan ekonomis.  

Sumber foto : 

Kilang Gas, Lubang Tambang, Produk Turunan Karet, Produk Turunan Kakao, Produk Kelapa Sawit, Nelayan, Cagar Budaya Kaltim, Suku bangsa di Kaltim, Jalan Raya Belanda

Referensi :

Masterplan Pembangunan Ekonomi Indonesia, Produk turunan kelapa,  sawit, Komoditi Hasil Perkebunan, Bappenas, Jurnal, Ohayo Jepang, Room For The River