JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam Sidang Kabinet Paripurna bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan pentingnya pengendalian Covid-19 saat ini. Jika tidak efektif dan pengetatan berlarut-larut, pertumbuhan di semester II akan terdampak.

Baca Juga: Sri Mulyani Yakin Pertumbuhan Ekonomi Semester I Bisa Capai 3,3%

Penerapan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat saat ini menurutnya akan berpengaruh pada perekonomian Indonesia di kuartal III maupun IV.

Baca Juga:

• RS Penuh, Pemerintah: Wisma Haji Pondok Gede Bisa Tampung 700 Pasien
• Mau Naik Pesawat ke Luar Jawa? Simak Aturan Terbarunya
• Catat! Ini Syarat Khusus Bagi Penumpang dari Lion Air Group

"Langkah-langkah pengetatan ini tentunya akan memberikan dampak kepada outlook perekonomian kita. Terutama di kuartal III dan IV tahun ini yaitu semester yang kedua," katanya seusai Sidang Kabinet Paripurna, Senin (5/7/2021).

Sri Mulyani menegaskan, perekonomian semester II akan sangat bergantung pada hasil penanganan Covid-19 saat ini. Dalam hal ini, seberapa lama pengetatan harus dilakukan.

"Untuk semester keduanya akan sangat tergantung kepada kondisi covid yang sekarang ini kita hadapi. Terutama berapa lama kenaikan covid dan pengetatan harus dilakukan," tegasnya.

Baca Juga: PPKM Darurat, Pelayanan Paspor Dihentikan Sementara

Menkeu menyebutkan, jika pada bulan Juli kasus Covid-19 di Tanah Air sudah bisa dikendalikan dan pada bulan Agustus pengetatan bisa dikurangi, maka ekonomi masih akan bisa tumbuh di atas 4% atau bahkan 5%.

"Namun apabila restriksinya cukup panjang karena covidnya masih sangat tinggi, maka pertumbuhan ekonomi untuk kuartal III bisa turun di sekitar 4%. Ini yang harus kita waspadai," pungkasnya.


Sumber : https://ekbis.sindonews.com/read/474...ent_aggregator

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Pemintaan Oksigen Melonjak 3-4 Kali, Luhut: Sempat Terjadi Masalah Distribusi

- Sri Mulyani Berharap Pengetatan Bisa Dikurangi Agustus Nanti

- Sri Mulyani Yakin Pertumbuhan Ekonomi Semester I Bisa Capai 3,3%