- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kehabisan Oksigen, 63 Pasien di RSUP Dr Sarjito Meninggal dalam Sehari


TS
KangPri
Kehabisan Oksigen, 63 Pasien di RSUP Dr Sarjito Meninggal dalam Sehari
Quote:
Keterlambatan pasokan oksigen diduga menyebabkan meninggalnya puluhan pasien di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito, Yogyakarta. Sebanyak 63 pasien meninggal dalam sehari semalam.
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 63 pasien di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito, Yogyakarta, meninggal dalam sehari semalam. Keterlambatan pasokan oksigen diduga turut menyebabkan meninggalnya pasien dengan jumlah yang belum pernah terjadi dalam sejarah rumah sakit ini.
Informasi yang diperoleh Kompas menunjukkan, pasien yang meninggal di RSUP Dr Sardjito pada Sabtu (3/6/2021) hingga Minggu (4/6) dinihari terdiri dari 9 orang di ruang intensif, 30 di bangsal rawat inap, dan 12 di instalasi gawat darurat. Mereka merupakan pasien Covid-19 yang rata-rata mengalami pemburukan dan butuh pasokan oksigen.
Namun, RSUP Dr Sardjito kekurangan oksigen sejak Sabtu sore. ”Situasinya mengerikan.... saya tidak pernah mengalami ini selama bekerja di Sardjito. Pasien terus berdatangan, sementara oksigen habis. Presiden harus melihat kenyataan ini. Sekarang kita sudah kolaps,” kata salah seorang dokter, yang minta namanya tidak disebutkan.
Kepala Bagian Hukum, Organisasi, dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan membenarkan adanya 63 pasien yang meninggal di rumah sakit itu. Namun, Banu mengaku belum bisa memastikan berapa pasien yang meninggal karena kondisi klinis dan berapa pasien yang meninggal karena pasokan oksigen yang habis.
”Sebanyak 63 orang itu data dari Sabtu siang sampai tadi pagi (Minggu). Itu belum dipilah, pasien yang klinis dan pasien yang membutuhkan oksigen,” ujar Banu saat dihubungi, Minggu pagi.
Pada Sabtu malam, stok oksigen sentral di RSUP Dr Sardjito memang telah sangat menipis. Namun, Banu menyatakan, pada Minggu dini hari tambahan oksigen telah sampai di RSUP Dr Sardjito. Pasokan oksigen itu didatangkan dari Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Kehabisan oksigen
Sebelumnya, RSUP Dr Sardjito telah melaporkan kekurangan oksigen. Laporan mengenai kekosongan oksigen dan permohonan dukungan itu dikirim Direktur Utama RSUP Sarjito Rukmono Siswishanto ke Menteri Kesehatan RI, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, dan para pihak lain terkait pada Sabtu (3/6/2021) pagi.
Dalam surat nomor SR.04.01/XI.4/26715/2021 itu Rukmono menyebutkan, menipisnya pasokan oksigen karena meningkatnya kasus Covid-19 yang ditangani. ”Direktur RSUP Dr Sardjito telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mendapatkan pasokan oksigen dan penyedia ataupun tempat lain, tetapi sampai saat ini masih mengalami kendala dan pasokan oksigen diperkirakan paling cepat akan datang pada Minggu tanggal 4 Juli 2021 pukul 12.00 WIB,” tulis Rukmono.
Padahal, tambah Rukmono, persediaan oksigen sentral di RSUP Dr Sardjito akan mengalami penurunan pada Sabtu (3/6/2021) pukul 16.00 WIB dan persediaan akan habis pada pukul 18.00 WIB sehingga berisiko terhadap keselamatan pasien yang dirawat, baik pasien Covid-19 maupun non-Covid-19. Rukmono juga menjelaskan sudah berupaya mengantisipasi maksimal dan melakukan penghematan seoptimal mungkin.
Informasi yang diperoleh Kompas, pasokan oksigen baru tiba di RSUP Dr Sardjito pada Minggu pukul 04.00 WIB dan baru mulai beroperasi normal untuk menyuplai oksigen bagi pasien pada pukul 05.00 WIB. Meski demikian, selama habisnya pasokan oksigen ini, puluhan pasien telah meninggal.
Sumber
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 63 pasien di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito, Yogyakarta, meninggal dalam sehari semalam. Keterlambatan pasokan oksigen diduga turut menyebabkan meninggalnya pasien dengan jumlah yang belum pernah terjadi dalam sejarah rumah sakit ini.
Informasi yang diperoleh Kompas menunjukkan, pasien yang meninggal di RSUP Dr Sardjito pada Sabtu (3/6/2021) hingga Minggu (4/6) dinihari terdiri dari 9 orang di ruang intensif, 30 di bangsal rawat inap, dan 12 di instalasi gawat darurat. Mereka merupakan pasien Covid-19 yang rata-rata mengalami pemburukan dan butuh pasokan oksigen.
Namun, RSUP Dr Sardjito kekurangan oksigen sejak Sabtu sore. ”Situasinya mengerikan.... saya tidak pernah mengalami ini selama bekerja di Sardjito. Pasien terus berdatangan, sementara oksigen habis. Presiden harus melihat kenyataan ini. Sekarang kita sudah kolaps,” kata salah seorang dokter, yang minta namanya tidak disebutkan.
Kepala Bagian Hukum, Organisasi, dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan membenarkan adanya 63 pasien yang meninggal di rumah sakit itu. Namun, Banu mengaku belum bisa memastikan berapa pasien yang meninggal karena kondisi klinis dan berapa pasien yang meninggal karena pasokan oksigen yang habis.
”Sebanyak 63 orang itu data dari Sabtu siang sampai tadi pagi (Minggu). Itu belum dipilah, pasien yang klinis dan pasien yang membutuhkan oksigen,” ujar Banu saat dihubungi, Minggu pagi.
Pada Sabtu malam, stok oksigen sentral di RSUP Dr Sardjito memang telah sangat menipis. Namun, Banu menyatakan, pada Minggu dini hari tambahan oksigen telah sampai di RSUP Dr Sardjito. Pasokan oksigen itu didatangkan dari Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Kehabisan oksigen
Sebelumnya, RSUP Dr Sardjito telah melaporkan kekurangan oksigen. Laporan mengenai kekosongan oksigen dan permohonan dukungan itu dikirim Direktur Utama RSUP Sarjito Rukmono Siswishanto ke Menteri Kesehatan RI, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, dan para pihak lain terkait pada Sabtu (3/6/2021) pagi.
Dalam surat nomor SR.04.01/XI.4/26715/2021 itu Rukmono menyebutkan, menipisnya pasokan oksigen karena meningkatnya kasus Covid-19 yang ditangani. ”Direktur RSUP Dr Sardjito telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mendapatkan pasokan oksigen dan penyedia ataupun tempat lain, tetapi sampai saat ini masih mengalami kendala dan pasokan oksigen diperkirakan paling cepat akan datang pada Minggu tanggal 4 Juli 2021 pukul 12.00 WIB,” tulis Rukmono.
Padahal, tambah Rukmono, persediaan oksigen sentral di RSUP Dr Sardjito akan mengalami penurunan pada Sabtu (3/6/2021) pukul 16.00 WIB dan persediaan akan habis pada pukul 18.00 WIB sehingga berisiko terhadap keselamatan pasien yang dirawat, baik pasien Covid-19 maupun non-Covid-19. Rukmono juga menjelaskan sudah berupaya mengantisipasi maksimal dan melakukan penghematan seoptimal mungkin.
Informasi yang diperoleh Kompas, pasokan oksigen baru tiba di RSUP Dr Sardjito pada Minggu pukul 04.00 WIB dan baru mulai beroperasi normal untuk menyuplai oksigen bagi pasien pada pukul 05.00 WIB. Meski demikian, selama habisnya pasokan oksigen ini, puluhan pasien telah meninggal.
Sumber
Pejabat diatas be like[img]

Salah sendiri lu gak minum ivermectin katanya.
[

Diubah oleh KangPri 04-07-2021 11:35






galuhsuda dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.2K
Kutip
29
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan