Waduh, kok bisa nih?

Studi terbaru ungkap fakta yang mengejutkan, bagaimana tidak, di masa pandemi Covid-19, menurut studi yang dikeluarkan oleh Office of National Statistics (ONS) di Inggris, memaparkan temuan cukup menghebohkan yang mana disebutkan orang yang tidak begitu religius memiliki peluang besar selamat dari paparan virus corona dibanding orang yang fanatis terhadap agama.

Studi yang dilakukan pada tanggal 2 Maret hingga 15 Mei, mengungkapkan jika rata-rata orang yang meninggal akibat terinfeksi virus corona adalah mereka yang teridentifikasi sebagai Muslim, Yahudi, Hindu, dan Sikh. Angka kematian itu terdapat pada kelompok religius Muslim, dengan 198,9 kematian per 100.000 pria, dan 98,2 kematian per 100.000 perempuan.

Hal sebaliknya justru dialami oleh orang yang tidak punya agama atau memiliki agama tapi tidak fanatik yang memiliki angka kematian terendah, yakni di angka 80,7 kematian per 100.000 pria, dan 47,9 kematian per 100.000 perempuan.

Angka tersebut diperoleh setelah peneliti dari Universitas Edinburgh menemukan fakta jika orang yang berlatar belakang India dan Pakistan adalah orang yang malah memiliki resiko tinggi meninggal karena virus corona di Inggris. Dari total 30.693 orang yang masuk di 260 rumah sakit menemukan 19 persen peningkatan risiko kematian karena COVID-19 pada mereka yang berasal dari Asia dibandingkan dengan orang kulit putih.



Lebih lanjut dilansir viva.co.id, Kamis (25/6/20), 40 persen dari orang Asia di dalam penelitian ini cenderung memiliki diabetes yang merupakan faktor signifikan meningkatkan resiko kematian mereka.

Hasil temuan ini tentu menambah dorongan bagi tim medis untuk melakukan penanganan kesehatan yang berbeda antara komunitas di Inggris.

"Kami sudah menunjukkan peningkatan risiko kematian yang jelas 20 persen pada orang Asia Tenggara yang berada di rumah sakit karena COVID-19. Orang Asia Tenggara terlihat sangat berbeda di rumah sakit dibanding kelompok lainnya, khususnya, orang kulit putih", ujar Profesor Ewen Harrison, penulis studi, seperti dikutip laman Mirror.

Sumber :
https://keepo.me/news/studi-ungkap-o...infeksi-corona