Ini bukan tentang diriku, orang tuaku, tapi tentang saudaraku yang sangat mewakili #ThePowerofSingleParent . Aku tentu mengenalnya, dia memiliki anak laki laki yang kebetulan anak angkat, seusiaku.

Perceraiannya yang membuatnya menjadi sendiri. Belum sempat memiliki anak kandung, diapun memutuskan merawat anak angkatnya sendiri. Sebagai seorang abdi guru dikampung terpelosok. Dia mencoba mencukupi kebutuhan hidup keluarga kecilnya sendirian. Saudaraku ini tidak bisa mengendarai motor. jadi dia kemana mana naik sepeda onthel. jarak rumah dan sekolahnya sekitar 6KM

Dengan kasih sayangnya dia merawat anak angkatnya sampai beranjak remaja. Ketika itupun memutuskan untuk mengadopsi lagi anak perempuan. Ya meskipun dia cuma sendiri merawat anaknya, tapi dia tetap mau mengadopsi lagi.

Seiring berjalan waktu, anak angkatnya mulai tumbuh remaja, banyak sekali masalah yang ditimbulkan sama anak angkatnya yang pertama, sering mabuk mabukan judi berkelahi, main perempuan. Kadang saya kok merasa kasihan sama saudaraku itu yang selalu saja pasang badan untuk anaknya. Selalu bayar hutang yang ditimbulkan anak anaknya.

Usia anak angkatnya yang pertama sekarang sudah 30tahun, baru aja mulai bener kerjanya. Dulu ketika ibunya masih mengajar, jangankan mau kerja, tiap hari dia hanya mabuk judi main perempuan, miris sekali kalau saya rasa. Bahkan sang ibu itu rela menebus anak angkatnya ketika masuk penjara.

sedangkan anak yang kecil usia 15 belasan, bisa dibilang mohon maaf agak idiot karena SD saja tidak bisa lulus dan sampai sekarang masih belum bisa membaca, diajari sekuat apa juga tidak mempan. Akhirnya bekerja sebagai tukang jahit.

Kini sang ibu itu sudah menua, sudah pensiun namun belum menikmati apa yang beliau berikan kepada anak2nya, anaknya belum ada yang sukses. Kondisi fisik yang mulai sakit sakitan juga. Kadang saya cuma bisa berdoa semoga saja diberikan panjang umur, kisah saudaraku itu membuktikan meskipun single fighter dan menghidupi anak yang bahkan bukan lahir dari rahimnya, sekuat tenaga, sebesar samudra kasih sayangnya. Hanya bisa berdoa semoga anak angkatnya kelak mampu membanggakan sebelum terlambat. Amin.