Selamat malam sobat Kaskus ....
Melihat info event bulan ini begitu menarik hati ane untuk ikut berbagi kisah seorang single parent tangguh dan sukses di daerah ane. Event ini bertema #ThePowerOfSingleParent

Menjadi seorang ibu adalah kebahagiaan paling utama bagi seorang wanita, namun apa jadinya jika kebahagiaan itu tak lagi sempurna akibat kepergian sang suami?

Itulah yang menjadi salah satu momok menakutkan bagi para istri. Namun untuk sebagian wanita tangguh. Kondisi ini tak pernah membuat mereka kehilangan arah apalagi putus asa. Masih ada buah hati yang harus diperjuangkan masa depannya.

Seperti kisah ibu Suaebah yang sukses berniaga sebagai pedagang ikan segar di pasar. Beliau juga termasuk single parent uang yang sukses karena bisa menyekolahkan anaknya hingga meraih gelar sarjana dalam bidang kebidanan.




Ibu Suaebah atau akrab dipanggil Bu Ebah adalah istri dari Pak Umar yang meninggalkan anak dan istrinya di saat sang istri masih berusia 40 tahun. Saat itu putri satu-satunya masih duduk di bangku SMP kelas 1 yang bernama Resti.

Bu Ebah berjuang menjadi tulang punggung bagi keluarga kecilnya. Bahkan beliau tidak menikah lagi hingga sekarang. Bermodal ladang dan sawah milik bersama suaminya dan tabungan selama Pak Umar masih ada. Bu Ebah beralih usaha menjadi penjual ikan. Kala itu tidak ada penjual ikan basah di wilayah kami. Biasanya ada tukang ikan keliling.




Bu Ebah awalnya membeli freezer kecil untuk menyimpan ikan segar. Bermodal pinjaman dari bank untuk pengusaha kecil. Bu Ebah melebarkan sayap dengan membuka kios di pasar kecamatan. Ikannya pun makin beragam.

Usaha jual ikan segar Bu Ebah

Dalam usahanya bu Ebah tidak lupa untuk tetap memperjuangkan pendidikan anaknya. Dari SMA, Resti bisa melanjutkan kuliah di sekolah tinggi kesehatan di Sukabumi. Bukan hal mudah membiayai kuliah yang sudah menjadi rahasia umum jika di kesehatan rata-rata biayanya tinggi.




Berkat kegigihan Bu Ebah menabung. Cita-cita anak semata wayangnya kini telah tercapai. Resti sudah menjadi Bidan desa dan menikah. Bu Ebah memang tidak bisa menikmati hidup mewah. Karena sebagian besar pendapatannya beliau simpan untuk kuliah sang anak. Bahkan rumah beliau termasuk sederhana.




Bu Ebah kini bisa menikmati kebahagiaan melihat sang anak sukses. Dan di usia 50 tahun beliau masih terlihat muda. Namun tak ada keinginan untuk menikah lagi. Baginya kebahagiaan bukan terletak pada kelengkapan pasangan hidup. Namun kebahagiaan yang sesungguhnya adalah melihat anaknya.




Sungguh cinta seorang ibu tak akan mampu dibandingkan dengan apapun di dunia. Kekuatan besar yang menjadikan seorang wanita menjadi mandiri, adalah salah satunya karena ada anak yang harus dia perjuangan.

Semoga kisah ibu Ebah bisa menginspirasi kita semua. Sampai jumpa di thread yang lainnya.

Opini pribadi
Gambar: Dokpri