JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan peluncuran Tanah Air Digital Exchange (Tadex). Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan ini momen bersejarah bagi ekosistem industri media dan periklanan digital.

Peluncuran aplikasi ini merupakan hasil kolaborasi antara Dewan Pers, Task Force Media Sustainability, bersama Telkom Group.

Baca juga:Inggris Janjikan Kirim Bantuan Vaksin Covid-19 ke Indonesia

Baca Juga:

• Bakal Ada PPKM Darurat, PHRI: Bisnis Sudah Jeblok, Jeblok Lagi
• Daripada PPKM Darurat, Mending Lockdown 14 Hari dan Siapkan Subsidi Gaji Rp5 Juta
• Mau Beli Rumah? Petakan Dulu Kawasan yang Harganya Turun dan Suplai Naik

"Platform ini merupakan premium publisher programmatic pertama karya anak bangsa yang tidak kalah dengan Google Apps. Dari Indonesia untuk Indonesia, selamat atas peluncuran Tadex, insya Allah dengan ridho Allah SWT, ekosistem periklanan Indonesia bangkit," ujar Erick dalam video virtual, Selasa (29/6/2021

Dia pun menyebutkan para industri media dan periklanan memiliki tantangan besar saat pandemi Covid-19. Untuk itu, kebutuhan beriklan tidak akan hilang meski kelemahan konsumsi dan tantangan ekonomi.

"Data harus dijaga dan dilindungi serta hilirisasi digital ekonomi harus seimbang," tandasnya.

Baca juga:Yalimo Kian Memanas, Warga Pilih Mengungsi di Kantor Polisi

Menurutnya, ada pergeseran kebutuhan periklanan secara platform, yakni beriklan dengan digitalisasi. Adapun, periklanan memegang peranan penting dalam menjaga kesadaran brand atau produk bagi persepsi konsumen.

"Kami tetap berkomitmen dalam mempromosikan produk dan lain-lainnya, dengan beriklan dan sesuai dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo bahwa kita harus punya komitmen dan mengutamakan kepada media-media lokal dan agency lokal," tandasnya.


Sumber : https://ekbis.sindonews.com/read/469...ent_aggregator

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Dongkrak Daya Saing, Tarif Baru Ekspor Kelapa Sawit Berlaku 2 Juli

- Besok (Hari Ini) 5 Juta Orang Bakal Berebutan Daftar CPNS dan PPPK

- Erick Thohir Sebut hanya 10 Persen BUMN yang Bertahan, Selebihnya Ngos-ngosan