1. Tentukan sumber serta takaran besaran modalmu untuk berinvestasi,

Bijaknya , setiap kali memasukkan modal kedalam investasi, tidak lebih dari 20% dari total pendapatan bulananmu, dan pastikan uang yang masuk adalah benar- benar uang yang tidak akan dipakai dalam jangka pendek. Jangan pernah berinvestasi dengan modal berhutang. Karena tentu akan mempengaruhi psikologi kita sendiri.

Jadi dari 100% gaji kita satu bulan ,seandainya penghasilan kita satu bulan adalah 10juta, sisihkan 20% untuk investasi dalam saham/forex,10% saldo darurat, 20% kedalam tabungan, 50% untuk kebutuhan bulanan, jika  sisa masukkan ke dalam pos tabungan, ini jika tidak ada tanggungan/cicilan.

2. Jangan berinvestasi semua modal dalam satu tempat


Terkadang kita tergiur ketika melihat suatu saham sangat cepat naik harganya. Sehingga memasukkan saldo aset investasi kita kedalam satu saham, sehingga jika saham itu jeblok maka jeblok lah seluruh aset kita. Lebih baiknya adalah dibagi dengan prioritas resiko tersendiri, sehingga meminimalkan kerugian secara bersama sama.

3. Gunakan Teknik Fibonanci


Level-level tersebutlah sering dijadikan sebagai area acuan atau referensi oleh para trader dalam menentukan area support dan resistance. Level-level Fibonacci retracement sebenarnya adalah level-level support dan resistance. Jadi, area referensi untuk mencari sinyal sell sebenarnya adalah area resistance. Dengan demikian, area referensi untuk mencari sinyal buy sebenarnya adalah area support. Strateginya mirip dengan bounce trading. Anda menunggu pullback hingga ke area referensi dan mencari apakah ada konfirmasi sinyal buy atau sell

4. Yang terakhir adalah, pasang target dan tujuan yang jelas

Ketika mulai investasi ,selalu tanamkan dibenak anda sebuah target baik harian mingguan bulanan atau tahunan. Target berupa keuntungan yang mau diraih maupun batas kerugian yang diperoleh. Apabila sudah lewat target , sudahi dan mulai kembali besok pagi. Ini untuk mengontrol keserakahan yang merupakan awal dari kehancuran dalam berinvestasi.