Kaskus

Regional

NyxFairyAvatar border
TS
NyxFairy
Cegah Kepunahan Burung Enggang Khas Kalimantan TImur dengan Teknologi Reproduksi
Burung enggang (rangkong) atau Buceros Rhinoceros Borneoensis adalah spesies burung khas dari Kalimantan Timur. Spesies yang sanggup hidup selama 35 tahun ini sudah lama masuk ke dalam daftar hewan dilindungi. Enggang termasuk burung yang cukup besar dengan ukuran panjang tubuh mencapai 90 cm. Masyarakat Dayak meletakkan posisi burung enggang layaknya menghormati sang pencipta. 

Cegah Kepunahan Burung Enggang Khas Kalimantan TImur dengan Teknologi Reproduksi
Sumber

Quote:

Tidak seperti jenis burung atau unggas lain yang berkali-kali berganti pasangan, burung enggang hanya berpasangan dengan satu burung. Oleh karenanya saat salah satunya mati, burung ini tidak akan kimpoi lagi. Kesetiaan ini juga terbukti saat enggang betina bertelur. Ketika telur terkumpul dan siap dierami, enggang betina akan tinggal di lubang pohon yang sarangnya ditutupi lumpur. Hanya tersisa lubang sempit yang terlihat dari luar.

Selama proses tersebut, hampir empat bulan lamanya, enggang jantan akan menemani enggang betina dan memberikan makanan dari lubang sempit itu. Karena inilah burung enggang dijadikan contoh masyarakat Dayak dalam menjalani kehidupan untuk senantiasa mengasihi dan mencintai pasangan hidupnya. Selain itu, juga untuk selalu rukun dalam mengasuh anak mereka sehingga bisa menjadi orang Dayak dewasa yang mandiri.

Cegah Kepunahan Burung Enggang Khas Kalimantan TImur dengan Teknologi Reproduksi
Sumber

Burung yang populer disebut hornbill dari bahasa Inggris ini pun sangat mencolok karena suaranya yang menggelegar. Suara yang dibunyikan burung enggang merupakan tanda persiapan sebelum terbang. Suara yang keras ini dianggap simbol seorang pemimpin yang selalu didengarkan rakyatnya. Seperti masyarakat Dayak yang selalu mendengarkan perintah kepala sukunya.

Quote:

Kebiasaan burung enggang yang juga unik adalah cara mereka makan. Burung pemakan hewan dan tumbuhan ini tidak pernah mencari makanan di tanah seperti unggas lain. Mereka mencari mangsanya dari batang atau cabang pohon. Burung ini memakan buah ara, palem, dan beringin. Selain itu, mereka juga memangsa tikus, kadal, dan burung kecil yang berada di atas pohon.

Cegah Kepunahan Burung Enggang Khas Kalimantan TImur dengan Teknologi Reproduksi
Sumber

Kerusakan habitat, perburuan liar, dan hilangnya hutan di Kalimantan menjadi beberapa faktor yang menyebabkan burung enggang nyaris punah. Kemampuan reproduksi burung enggang juga cukup rendah. Itu sebabnya, keberadaan burung ini wajib dilindungi dan dijaga supaya tetap lestari.

Teknologi reproduksi bisa digunakan untuk mencegah kepunahan satwa. Peran teknologi reproduksi sangat penting dalam mendorong kenaikan produktivitas. Satwa endemik Indonesia terus mengalami penurunan populasi di habitat alaminya seperti Burung Enggang dari Kalimantan TImur, karena memiliki kemampuan reproduksi cukup rendah.

Penurunan populasi juga diperparah dengan tingginya tingkat perburuan liar dan konversi hutan untuk kepentingan industri. Apabila dibiarkan, diperkirakan populasi satwa tersebut akan semakin menuju kepunahan.

Terdapat tiga generasi teknologi reproduksi yang dapat mencegah kepunahan satwa langka, yaitu inseminasi buatan (generasi pertama), transfer embrio (generasi kedua) dan produksi embrio in vitro serta varian manipulasinya (generasi ketiga).

Quote:

Quote:

Quote:


Kalimantan Timur sangat cocok dibangun Pusat Penelitian Biologi perihal ini. Semua ilmuan berkumpul dan melakukan penelitian dan menghasilkan ide-ide kreatif untuk terus mengembangkan teknologi reproduksi, guna mencegah kepunahan satwa langka seperti Burung enggang.


Sumber:
Diubah oleh NyxFairy 28-06-2021 17:52
biohazard89Avatar border
biohazard89 memberi reputasi
1
1.2K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan