- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Kereta Kita Sampai Mana?


TS
bayuep
Kereta Kita Sampai Mana?

Spoiler for Peringatan:
Semua tokoh, gambar dan cerita adalah FIKSI, baik secara sengaja maupun tidak.
Quote:
Prolog
Kata pembaca (tak ) kenal maka (tak ) sayang, (tak ) sayang maka takkan kulepas lagi. Dah ah biar cepet saja. Langsung ke materi. Oh ya dalam tulisan ini perkenalkan diri ini, Aku seorang tuna asmara yang hampir kepala tiga, selalu kurang beruntung ketika bicara tentang cinta.
ilustrasi tiket kereta
======================================================================
Quote:
KERETA SENJA
Quote:

"Loh mas, kamu rupanya? apa kabarmas?"
Seorang wanita selesai menaruh tas bagasi atas suara lirih yang tiba-tiba menyapaku sambil duduk di kursi depanku.sebuah senyum terlempar seketika membuyarkan lamunanku dalam kereta senja.
Sore itu aku dalam perjalanan kembali ke rantau setelah libur panjang dikampungku. Kuputus kan untuk naik kereta api menuju ibu kota. Selain menghemat biaya karena juga mengejar waktu. Maklum perjalanan murah paling tepat waktu untuk saat ini ya cuma kereta api.
"Loh kamu sar. Baik saja, bagaimana kamu?" balasku. Sambil menata kembali dudukku. Mencoba menerka siapa gerangan dia. Oh Tuhan ternyata Benar memang kesibukan ibukota telah membuatku lebih cepat menua dan melupa. Fakta.
Walau dengan separuh lamunanku, tidak butuh waktu lama untuk mengenal pemilik suara lembut yang masih kuingat. Ya, suara itu pemiliknya pernah ku kenal dulu, jauh sebelum bertemu lagi hari ini. Kini dewasa telah merubah parasnya semakin menawan.
Belum sepenuhnya tersusun semua memori, sapanya mengejutkanku lagi
"baik juga kabarku. mau kemana mas?" jawabnya dengan senyum khasnya.
"Ke jakarta sar, kamu sendiri mau kemana?" lanjutku dengan masih belum percaya kalau ini ternyata dia.
Sari, nama panjangnya purnamasari, ya bisa dibilang dialah dulu orang yang pertama mengenalkanku pada cumbu, rindu, cemburu, cinta dan putus asa. Sepuluh tahun sudah tidak saling bersapa sejak dimana kita tidak di arah yang sama. Masa ketika dia lebih memilih teman kecilku daripada aku. "Ya terpaksa aku harus melepasmu" putusku dahulu.
Entah kenapa tuhan mempertemukan lagi di kereta. Belum sempat kutemukan jawaban. Rintik hujan mulai membasahi jendela kereta, apakah ini yang dinamakan semesta mendukung.
ya kita pun mulai ngobrol dengan alur yang berantakan, seberantakan kisahku dengan dia, sembari sesekali membayangkan masa dulu...
----------------------------------Bersambung-----------------------------------
Diubah oleh bayuep 05-09-2022 08:12






anton2019827 dan 15 lainnya memberi reputasi
16
1.3K
Kutip
20
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan