Hidup sebagai seorang janda atau single mothertidak lah mudah, ane tahu betul akan hal itu. Karena ane dibesarkan oleh seorang single mother. Tapi ane sangat bersyukur karena mempunyai sosok ibu kuat, tangguh, penuh tanggung jawab dan kasih sayang seperti ibu ane. Bapak ane meninggal ketika ane duduk di bangku kelas 1 SMA, dan sejak saat itu ibu merawat ane sendirian. Ibu meneruskan usaha peninggalan bapak yaitu mengurus kandang ayam petelor. Dari sanalah ibu mendapatkan penghasilan untuk membiayai kebutuhan ane.

Ibu adalah sosok yang penuh kasih sayang, jujur sampai sata ini ane masih merindukan sosok Bapak, rindu saat-saat masih memiliki orang tua lengkap. Namun setelah kepergian Bapak, Ibu selalu bisa menghibur ane, bahkan ibu selalu menggantikan sosok Bapak untuk ane. Jika dulu ketika hari minggu Bapak lah yang selalu membantu ane mencuci motor, setelah Bapak tidak ada, ibulah yang selalu membantu ane mencuci motor sampai saat ini. Ibu tidak pernah membiarkan ane merasa kehilangan sosok Ayah, sebisa mungkin ibu selalu merangkap tugas sebagai Ibu dan Ayah untuk ane.

Terkadang ane juga merasa iba dengan ibu, karena menurut ane ibu berusaha terlalu keras, beliau tidak pernah mengeluh perihal apapun kepada ane. Padahal ane tau, beban yang ia pikul berat sekali. Membayar hutang peninggalan Bapak, mengurus rumah, mengurus kandang ayam petelor, mengurus ane serta mencukupi semua kebutuhan di rumah ini. Mungkin inilah yang disebut sebagai #ThePowerOfSingleParent. Seberat apapun beban yang dipikulnya, ia tidak pernah menunjukkan kelemahan di depan anaknya.

Rutinitas ibu setiap harinya adalah bangun subuh, lalu memasak, merawat kandang (memberi makan ayam, mengumpulkan telor dll), mengurus rumah (mencuci baju, mengepel dll) setelah selesai sehabis dhuhur ibu baru pergi keliling untuk menjual telor ayam ke warung-warung. Dan baru pulang sore hari. Jujur saja, air mata ane kadang menangis ketika melihat ibu terlelap tidur, karena ane tahu betapa lelah nya beliau setelah menjalani aktivitas sedari pagi.

Yang ane kagumi dari ibu adalah, ibu tidak pernah mengeluh dalam kondisi apapun. Bahkan saat genting rumah bocor, beliau dengan sigap menaiki tangga dan memperbaiki sendiri genting tersebut. Padahal ane sudah sering kali mengingatkan untuk menyuruh orang  lain saja, yang memang pintar membetulkan genting dari pada harus dipanjat sendiri, resiko nya itu lho. Ane terkadang was-was dan takut ibu jatuh atau keseleo setelah menaiki tangga, apalagi mengingat umur ibu yang sudah tidak muda lagi. Ane mau membantu tapi ane sendiri takut naik tangga apalagi naik genteng

Ane benar-benar sangat bersyukur mempunyai sosok ibu sekuat ibu ane. Mungkin saat ini ane belum bisa membalas semua jasa perjuangan ibu selama ini yang telah membesarkan ane seorang diri, tapi semoga saja suatu saat nanti, ane bisa membalas semua perjuangan ibu. Ane berjanji akan menjadi anak yang berbakti dan akan mengurus ibu dengan baik di masa tua ibu nanti. Semoga ibu selalu diberi kesehatan dan perlindungan oleh Alloh SWT.

sumber gambar