Belum lama ini banyak kritik tentang film anak Nussa, dari Eko Kuntadhi hingga Denny Siregar mereka mengkritik tentang pakaian yang dikenakan Nussa bukanlah karakter pakaian anak nusantara.

Memang, kalau dilihat lebih bijak pakaian gamis, jilbab dan sebagainya adalah pernak pernik agama tertentu tapi bukan mencirikan bahwa ia adalah salah satu agama. Pada dasarnya agama samawi baik itu Yahudi, Kristen dan Islam pakaian suci mereka ya sama tampilannya jadi yang mengkritik ke arab-araban tidak salah. Tapi yang mengkritik taliban atau identik dengan teroris dan khilafah perlu dipertanyakan apakah pendeta Kristen dan rahib Yahudi bagian dari Taliban?











Kalau budaya pakaian timur tengah memang benar, karena Bunda Maria sendiri memakai penutup kepala, kerudung atau jilbab dan gamis pun dipakai sejak zamannya Moses menentang raja mesir.

Walau Angga Sasongko mengelak kritik itu, tetap saja pakaian itu memang tidak mencerminkan anak nusantara. Kalau mau islami bergaya nusantara mungkin bisa berkaca pada film Upin dan Ipin atau Unyil yang sudah kita kenal dimana sarungan menjadi identik untuk Islam di nusantara.







Walau sebenarnya sarung itu juga bukan budaya nusantara, namun memang sudah ada sejak lama, menariknya sama-sama dibawa dari timur tengah yaitu Yaman ada juga dari India sejak abad 14, maka itulah sarung lebih familiar karena juga digunakan oleh mereka yang beragama Hindu.

Lalu mulai adanya jas, kemeja, celana panjang, rok, gaun, topi dan sebagainya yang dibawa dari eropa membuat perubahan besar dalam gaya berbusana di nusantara.

Pertanyaan terbesar lantas apa sih sebenarnya pakaian nusantara?





Kalau mau jujur, pakaian suku-suku pedalaman yang enggan berinteraksi dengan dunia luar bisa disebut sebagai pakaian nusantara. Rata-rata bertelanjang dada, memakai kain dari hasil kerajinan tangan, bahkan ada yang memakai bahan dari alam untuk menutupi tubuh mereka.

Tapi kalau mau lebih terbuka lagi walau bukan budaya Indonesia tapi sudah adanya asimiliasi dari beragam suku, agama dan juga ras yang bersatu padu menjadi Indonesia sarungan lebih identik dengan identitas bangsa dari sabang hingga merauke.





Namun, pakaian nusantara akan beragam pandangan karena banyak suku, banyak wilayah, banyak agama di Indonesia akan mempengaruhi gaya berbusana asli nusantara. Nah kalau menurut kamu sendiri gimana gan?

Menarik bukan untuk dibahas, yuk diskusi tentang hal ini.



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, semoga bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik, klik, klik
Pic : google