Single Parent dua kata dengan tanggung jawab yang sangat berat, kenapa ane bisa berkata seperti ini tentu saja karena saat ini ane sedang menjalani nya. Kata orang menjadi seorang duda/janda adalah takdir, tapi bagi ane itu adalah pilihan. Perceraian adalah jalan yang ane pilih dari pada harus menjalani kehidupan pernikahan penuh dengan sakit hati, untuk apa mempertahankan pernikahan jika sudah tidak ada keharmonisan dan kebahagiaan didalamnya? Yang ada anak akan menjadi korban, anak yang tumbuh di keluarga yang tidak sehat akan mempunyai trauma psikologis, dan demi kebaikan anak inilah ane akhirnya memilih jalan perceraian, dan hak asuh anak jatuh ke tangan ane.

Ane berceraidengan mantan istri ane ketika anak ane masih berusia 6 tahun, diawal proses perceraian jujur saja itu terasa sangat berat untuk ane. Berat bukan karena perpisahan dengan mantan istri, melainkan berat mengurus anak sendirian. Pola hidup keseharian ane berubah total. Dari ane yang awalnya hanya sibuk bekerja, sekarang ane mempunyai tanggung jawab untuk mengurus rumah seperti memasak, mengepel, mencuci baju dan mengurus keperluan anak gadis ane, dimulai dari hal terkecil seperti mencarikan tali sepatu anak, sampai membantu mengerjakan PR anak.

dok.pri (potret gadis kecil ane)

Dalam hati ane berjanji pada diri sendiri dan pada anak gadis ane, bahwa seberat apapun tugas dan tanggung jawab ane menjadi orang tua tunggal alias single parent, ane tidak akan pernah membiarkan anak gadis ane sedih, sekuat tenaga, sebisa mungkin ane akan mencukupi kebutuhan baik kebutuhan batin maupun kebutuhan lahir anak gadis ane. Semoga saja ane bisa menjadi orang tua tunggal yang sukses dan berhasil mendidik dan membesarkan anaknya sendiri.

Sama seperti almarhuman ibu ane yang berhasil membesarkan dan mendidik ane seorang diri. Ibu ane adalah single mother yang menjadi inspirasi serta panutan bagi ane. Setiap ane merasa lelah dengan kerasnya hidup ane selalu teringat akan almarhumah ibu. Beliau saja yang seorang wanita dan single mother bisa membesarkan 2 anak sekaligus bahkan berhasil memberikan pendidikan terbaik sampai keduanya lulus sarjana. Masa ane tidak bisa? padahal ane adalah seorang lelaki dan hanya membesarkan 1 orang anak gadisnya, harusnya ane bisa lebih kuat dari ibu ane. Beliau selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya dalam bidang apapun, dan ane ingin sekali bisa menjadi orang tua yang sehebat dan setangguh ibu ane dulu, semoga saja ane bisa melakukan itu dan memberikan yang terbaik untuk anak ane nantinya.

Satu pesan dari almarhumah ibu yang sampai saat ini masih ane jalani dan ane jadikan sebagai pondasi yaitu "Jangan pernah menyia-nyiakan seorang anak, karena anak adalah titipan dari Tuhan, ketika kamu menyia-nyiakan anakmu, maka Tuhan juga akan menyia-nyiakanmu" . Itulah pesan dari seorang single mother. Dan semoga ane bisa menjalani pesan tersebut dan memberikan semua hal terbaik untuk anak ane. Amiin

penulis : @buto.ijok