Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.




Sebenarnya, sebelumnya ane tidak pernah terpikir untuk menulis cerita tentang sosok yang satu ini. Namun karena #KaskusKreatormenantang Kaskuser untuk menuliskan tentang perjuangan seorang sosok #ThePowerofSingleParent, ane pun akan membagikan cerita tentang sosok Biyung Satinem, perempuan tangguh dan banyak memberikan inspirasi dalam hidup ane.

Biyung Satinem adalah nama dari nenek, ibu dari bapak ane. Biyung, dalam bahasa Jawa bisa diartikan sebagai nenek. Dia adalah seorang yang ramah, dermawan, suka menolong orang dan masih banyak sifat baik lainnya. Meski beliau adalah seorang single parent yang harus merawat dan membesarkan ke empat anaknya sendirian, tapi beliau tidak pernah lupa untuk tetap berbuat baik kepada sesama. Kakek ane meninggal sejak anaknya masih kecil - kecil.

Menurut cerita, kala itu Biyung Satinem harus berjuang sendiri membesarkan putra - putrinya. Ia harus rela jalan kaki berpuluh - puluh kilo untuk berjualan sayur - mayur demi menghidupi keluarganya. Dengan empat anak yang masih kecil - kecil, beliau harus berusaha supaya mereka bisa makan dan hidup layak. Bukan hanya itu, sebagai ibu sekaligus bapak, beliau juga harus memastikan anak - anaknya punya budi pekerti yang baik. Terbukti, kini anak - anaknya menjadi orang yang tak mudah terbawa arus. Sebagai contoh, meski dilingkungan ane banyak orang yang suka mabuk - mabukan, tapi berkat didikan beliau, anak - anaknya, bahkan cucu - cucunya tak ada yang mau menyentuh alkohol.

Selain hal tersebut, banyak sifat dan hal baik yang bisa ane teladani dari embah ane ini.



Pekerja Keras.

Image Source

Karena tuntutan hidup untuk membesarkan ke empat anaknya, beliau rela jalan kaki berpuluh - puluh kilometer sambil menggendong barang dagangannya di jalanan gelap berbatu hanya dengan penerangan oncor setiap malamnya. Dari satu pasar ke pasar lain, beliau membeli sayur lalu menjualnya lagi. Keuntungannya untuk keperluan sehari - hari. Dan berpuluh tahun kemudian, meski anak - anaknya sudah mandiri dan masing - masing sudah berkeluarga, beliau masih terus berjualan ke pasar. Katanya kalau hanya berpangku tangan itu tidak enak. Selama beliau masih kuat dan mampu, ia akan terus berjualan.



Penolong dan Suka Memberi.

Image Source

Salah satu hal yang paling ane ingat tentang nasehatnya adalah, "berilah saudara / tetanggamu kalau memang kamu ada" . Memberi ini dalam bentuk pemberian yang tak mengharap timbal balik, baik memang bebar - benar memberi atau meminjami. Mungkin karena dulunya beliau pernah susah jadi beliau ini tidak tegaan kalau ada orang yang susah. Pernah beberapa kali dipinjami dan tidak dikembalikan tapi beliau ikhlas. Kata beliau, meski ditipu tapi rejeki nggak akan kemana. Ini petuah yang akan selalu ane ingat.



Ramah dan Suka Bercerita.

Image Source

Sejak ane merantau dan jarang pulang, ane juga menjadi jarang bertemu dengan nenek ane. Saat momen mudik, ane akan berlama - lama dirumah nenek untuk mendengarkan ceritanya. Semua hal yang tidak ane ketahui saat ane tidak dirumah akan beliau ceritakan. Tentu tak lupa cerita perjuangan membesarkan anak - anaknya saat lampau. Selain bercerita, ia juga sering menyelipkan nasehat atau petuah. Petuah beliau yang akan selalu ane ingat dan lakukan adalah agar ane selalu menjadi orang yang jujur, jangan mengambil yang bukan hak kita.



Teguh Pada Pendirian.

Image Source

Sebagai seorang perempuan yang harus berjuang membesarkan empat anaknya, tapi Biyung Satinem tidak mudah menyerah. Alih - alih menikah lagi, beliau justru tak punya niat untuk melakukan hal itu. Beliau pernah bercerita meski saat itu banyak laki - laki yang ingin mempersuntingnya sebagai istri, namun beliau tetap istiqomah untuk membesarkan anak - anaknya sendirian. Karena beliau khawatir kalau - kalau suaminya nanti tak sayang dengan anak - anaknya. Keluarga adalah hal pertama dan utama baginya.

Kini, beliau sudah tenang di sisi-Nya. Tepat satu tahun yang lalu beliau meninggalkan dunia ini. Hati ini tersayat setiap kali mengingat beliau. Ini karena ane tidak bisa ikut mengantarkan beliau ke peristirahatan terakhir disebabkan situasi pandemi. Saat ini, ane hanya bisa mendoakan semoga biyung bahagia disana. Segala petuahnya akan selalu ane ingat dan jalankan. Perjuangan hidup beliau akan selalu ane kenang. Beliau adalah #ThePowerofSingleParent yang sesungguhnya. Alfatihah buat biyung.





Disclaimer : Asli tulisan TS
Referensi : Pengalaman Pribadi
Sumur Gambar : Terlampir (Karena privasi, ane tidak bisa melampirkan foto biyung ane.