Sandhur Pantel merupakan kesenian tradisional Madura yang berbau magis, berasal dari Desa Ambunten Barat, Kecamatan AmbAunten Kabupaten Sumenep. Kesenian tradisional ini digunakan sebagai media untuk menolak dan mengusir serta menjauhkan bencana yang direfleksikan dalam bentuk puji-pujian, rangkuman doa yang disertai dengan nyanyian, dan ragam gerak tarian yang diiringi oleh musik.

Tujuan dari penggelaran Sandhur Pantel biasanya untuk mendatangkan hujan, rokat anak agar yang bersangkutan selamat (bebas dalam berbagai gangguan), rokat pangkalan agar para nelayan dapat menghasilkan tangkapan ikan yang melimpah dan juga penyebuhan suatu penyakit.



Kesenian ini dimainkan oleh pria dan wanita. Mereka terdiri dari 13 orang penabuh, 5 orang penembang, seorang penebas dan 14 orang penari. Pementasan pertama berdurasi sekitar 3-4 jam, setelah itu dilanjutkan dengan pelantunan bait-bait pujian dan doa. Pada pementasan bagian ke dua penari melakukan gerak ragam yang sama. 

Dalam setiap pementasan selalu ada sesajinya berupa kelapa gading, jajan pasar, rengginang, nasi dan panggang ayam dan roncean jagung. Selain itu, berbagai pakaian anak-anak, remaja dan dewasa mempunyai warna yang berbeda-beda (merah, kuning, hitam dan hijau). Diyakini berbagai pakaian tersebut diperuntukkan bagi makhluk lain (halus) agar tidak mengganggu kehidupan manusia.



Ref :
1.