- Beranda
- Komunitas
- News
- SINDOnews.com
Awas! Varian Delta India Ngamuk, Ekonomi RI Bisa Nyungsep Lagi
TS
sindonews.com
Awas! Varian Delta India Ngamuk, Ekonomi RI Bisa Nyungsep Lagi

JAKARTA - Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menilai gelombang varian virus baru corona delta dari India yang masuk ke RI harus diatasi dengan cepat. Pasalnya jika tidak maka ekonomi RI kembali terancam di tengah pemulihan yang sudah semakin membaik.
"Masyarakat sudah mulai optimis ditunjukkan dengan IKK bulan Mei 104,4. Trennya sudah mulai spending lagi," ungkap Bhima kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Rabu(16/6/2021).
Baca Juga: Cegah Varian Delta India Ngamuk di RI, Jokowi Diminta Lockdown Besar-besaran
Baca Juga:
- Pertamina Optimalkan Investasi untuk Pengelolaan Energi Nasional
- IHSG Dibuka di Zona Merah, Turun ke Level 6.056
- Intip Yuk, Daftar Harga Emas Antam Hari Ini Rabu 16 Juni 2021
Menurut dia, momentum pemulihan ini harus dijaga dengan penanganan Covid-19 yang serius. Yang membuat ekonomi anjlok salah satunya adalah karena pandemi, maka solusi untuk mengembalikan posisi ke level pertumbuhan ekonomi 5% adalah dengan melakukan penurunan penularan Covid-19.
"Efeknya jika tidak serius dan kebijakan antar kementerian tidak konsisten, harga yang dibayar bagi ekonomi akan mahal. Contohnya, tempat wisata yang dibuka terlalu dini pada waktu libur lebaran, hasilnya kasus harian naik, terus yang rugi siapa? pelaku usaha juga, ritel terdampak," jelas Bhima.
Kalau ada pengetatan mobilitas karena kasus naik, yang merugi juga pelaku usaha retail, logistik, sampai warung pinggir jalan karena turunnya minat masyarakat belanja. "Sementara dari sisi belanja pemerintah susah diharapkan untuk terus mensuport pengeluaran kesehatan," tandasnya.
Baca Juga: Bermutasi, Bagaimana Karakter Covid-19 Varian Delta Plus?
Pemerintah sendiri sedang berupaya sekuat tenaga menekan defisit APBN, maka dari itu wacananya PPN mau diperluas, tax amnesty jilid 2 dan yang lainnya. "Ledakan kasus Covid-19 akan menguras anggaran pemerintah, defisit APBN-nya pasti melonjak juga. Ujungnya utang lagi dan akan jadi beban baru," pungkas Bhima.
Sumber : https://ekbis.sindonews.com/read/457...ent_aggregator
---
Kumpulan Berita Terkait :
-
Berantas Pungli dan Premanisme, Operator Pelabuhan Perlu Ngaca ke KAI-
Erick Thohir Bikin 'Raksasa' Hotel BUMN, Begini Progresnya-
OJK Dorong Percepatan Vaksinasi di Industri Jasa Keuangan0
113
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan