Sebaik-baiknya tempat bersandar memang Tuhan, tapi kalau tidak punya investasi pasti repot juga. Untuk itu, saya memulai investasi pertama saya di reksadana.

Reksadana yang saya pilih adalah reksadana pasar uang dengan resiko menengah. Saya tinggal transfer uang saja ke akun rekening investasi kemudian memilih ingin beli reksadana yang mana.



Di reksadana ada orang yang bertugas mengelola dana saya tadi, namanya manajer investasi. Saya selalu percaya bahwa orang-orang yang dipilih sebagai manajer investasi pasti punya kapabilitas dalam mengatur keuangan.

Setiap uang yang masuk ke reksadana dibagi-bagi ke perusahaan-perusahaan terbuka. Saya selalu cek dulu apakah di dalam komposisi reksadana saya itu ada perusahaan yang syariah, jika ada saya akan lebih memilih yang itu.


Memang reksadana pasar uang ini tidak terlalu menghasilkan keuntungan yang langsung sekaligus banyak seperti halnya saham. Tetapi keamanan reksadana pasar uang jauh lebih membuat hati saya tenang.

Jarang sekali ada kejadian reksadana pasar uang anjlok meskipun IHSG sedang turun.

Selain reksadana, saya menginvestasikan keuangan saya di agribisnis. Saya menanam sayuran organik dan bunga hias untuk kemudian dijual kepada pecinta tanaman dan ibu-ibu yang butuh sayur segar.


Walupun memang laba dari penjualan bisnis agribisnis ini belum terlalu banyak, tetapi saya merasa cukup. Keuntungan penjualan bisnis tersebut saya tabung lagi di reksadana.

Dalam jangka waktu 3 tahun, nanti investasi dari reksadana saya akan saya ambil untuk memperbesar bisnis saya.

Bisnis rintisan saya masih berumur dua tahun. Jika Yang Maha Kuasa menghendaki, niatnya tanaman-tanaman yang saya tanam sendiri tersebut akan saya jual secara ekspor.

Sekarang sedang dalam tahap merintis dan mengurus surat-surat izin usaha. Demi kepentingan ekspor. Bisnis ini juga termasuk investasi yang luar biasa, bisa menghasilkan keuntungan yang diambil kembali untuk memperbesar bisnis.

Jika seperti itu terus menerus, total nilai kekayaan dalam bisnis saya bisa makin besar. Begitulah sedikit cerita tentang investasi saya.

Sumber gambar : Reksadana, detik finance, ekspor-impor