- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Arsib: Majalah LGBT Zaman Bahola, Wajib Kepo!


TS
delia.adel
Arsib: Majalah LGBT Zaman Bahola, Wajib Kepo!
Spoiler for Instagram:

Quote:
Selamat siang agan dan sista... Jumpa lagi sama trid Delia ya...yuhu....
Kali ini mau membahas tentang majalah, atau surat kabar zaman bahoela, yang mana konon katanya dulu bisa sebagai media jembatan untuk para LGBT bertemu, berkenalan bahkan bercinta.
Dari sebuah nama samaran yang menginginkan sebuab perkenalan, lalu berakhir dengan pertemuan dan akhirnya saling berangkulan untuk menyalurkan hasratnya sebagai pasangan kekasih, yang mana ternyata menemukan kesamaan dalam satu keinginan, hingga terbentuknya media ini sebagai temu jodoh.

Nah untuk inilah aye bikin tulisan, yang ternyata zaman baheula sudah adanya media yang menyediakan, bahkan seperti menyalurkan keinginan dari apa yang diinginkan para LGBT tersebut untuk menjadi bagian dari sejarah perjalanannya para homo untuk lebih menyebar dan memperluas jaringannya.
Kali ini mau membahas tentang majalah, atau surat kabar zaman bahoela, yang mana konon katanya dulu bisa sebagai media jembatan untuk para LGBT bertemu, berkenalan bahkan bercinta.
Dari sebuah nama samaran yang menginginkan sebuab perkenalan, lalu berakhir dengan pertemuan dan akhirnya saling berangkulan untuk menyalurkan hasratnya sebagai pasangan kekasih, yang mana ternyata menemukan kesamaan dalam satu keinginan, hingga terbentuknya media ini sebagai temu jodoh.
Spoiler for Instagram:

Nah untuk inilah aye bikin tulisan, yang ternyata zaman baheula sudah adanya media yang menyediakan, bahkan seperti menyalurkan keinginan dari apa yang diinginkan para LGBT tersebut untuk menjadi bagian dari sejarah perjalanannya para homo untuk lebih menyebar dan memperluas jaringannya.
Quote:
Nama majalahnya yang aye tau dari sebuah artikel adalah "Gaya Nusantara" yang mana untuk pertama kalinya diterbitkan pada tahun 1987. Yang mana sudah pastinya kalian ketahui, bahwasanya isinya tentang hal-hal yang tersangkut paut dengan keterangan LGBT dan akibat dampak buruk dan baiknya sebuah hubungan tersebut. Bahkan di berikan pembinaan untuk kesehatan mereka yang mana di dukung dengan konsultasi, juga perkembangan penyakit yang sudah beredar di sebuah daerah.
Spoiler for Instagram:

link gambarnya di sini


Pendiri majalah ini adalah "Dede Oetomo" diketahui bahwasanya dia adalah seorang sosiolog, bukan hanya itu saja, dia juga aktivis AIDS, yang mana dia juga aktif dalam gerakan LGBT, sampai pada akhirnya dia menjadi aktivis pertama, yang membicarakan masalah gender dan seksualitas.
Berasal dari Pasuruan, Jawa Timur, yang mana dilahirkan pada tanggal 6 Desember 1953. Sebuah usia yang sudah uzur, namun masih aktif untuk bersosialisasi.
Dan pada majalah tersebut juga dituliskan banyak hal, terutama tentang HIV-AIDS, lalu pengetahuan bagaimana cara pencegahannya, lalu bagaimana caranya untuk mendukung sisi psikososial para penderitanya, agar mereka merasa lebih baik lagi keadaan jiwanya.
Kemudian rujukan untuk sebuah pengobatannya dengan secara lengkap dan terperinci, yang konon katanya, bahkan diadakan konsultasi pula, untuk bagaimana caranya perawatan, apalagi khususnya kepada gay, yang menyukai sesama jenis. Yang mana sangat besar pengaruhnya untuk terindikasi penyakit tersebut.
Quote:
Kemudian muncul lagi majalah yang lainnya dengan tema yang sama yaitu; LGBT, nama majalah nya ialah: "Gaya Hidup Ceria" yang pada akhirnya terbit pada bulan Agustus 1982.
Majalah ini lebih mengisahkan tentang perjuangan LGBT masyarakat Indonesia, yang mana pada dasarnya mereka malu-malu untuk mengungkapkan identitas mereka, akan tetapi kemudian menjadi bagian yang tak terpisahkan, walaupun untuk mendapatkan majalah ini begitu kesulitan karena di publikasikan nya dengan sangat langka.
Namun majalah ini hanya bertahan dua tahun saja. Untuk dibaca dan sebarluaskan. Majalah bertahan sampai tahun 1984.
Walaupun kalian pasti taulah, ada pro dan kontra dalam pandangan masyarakat. Makanya majalah ini agak sulit ditemukan, namun masih meninggalkan jejaknya di media digital. Yang mana mulai bermunculan kembali dengan obrolan yang berbeda pastinya.
Majalah ini lebih mengisahkan tentang perjuangan LGBT masyarakat Indonesia, yang mana pada dasarnya mereka malu-malu untuk mengungkapkan identitas mereka, akan tetapi kemudian menjadi bagian yang tak terpisahkan, walaupun untuk mendapatkan majalah ini begitu kesulitan karena di publikasikan nya dengan sangat langka.
Namun majalah ini hanya bertahan dua tahun saja. Untuk dibaca dan sebarluaskan. Majalah bertahan sampai tahun 1984.
Walaupun kalian pasti taulah, ada pro dan kontra dalam pandangan masyarakat. Makanya majalah ini agak sulit ditemukan, namun masih meninggalkan jejaknya di media digital. Yang mana mulai bermunculan kembali dengan obrolan yang berbeda pastinya.
Spoiler for Instagram:



Quote:
Untuk para LGBT, majalah-majalah tersebut, seperti angin segar, yang mana sangat berguna sekali dalam hal informasinya. Walaupun memang kurang populer, akan tetapi majalah ini kebanyakan di cari walaupun secara sembunyi-sembunyi, bahkan setelah di baca akan dibakar untuk menghilangkan jejak dari media tersebut.
Lalu pada tahun 1980 sampai 2000 ada majalah Queer di Indonesia, yang mana menggugah majalah majalah jadul yang ada di Indonesia. Namun tetap tidak bisa sepuasnya untuk dipublikasikan, bahkan sampai ada penulis yang dengan nekad dan sangat berani, mengisahkan tentang homoseksual yang mana kasusnya sempat viral pada tahun 2019.

Namun pada akhirnya untuk memperjuangkan hak-hak atas LGBT di negara Indonesia itu sangat sulit.
Sumber gambar dari Instagram dan artikel
Opini pribadi yang berasal dari sumber artikel di bawah ini:
linknya di sini
linknya dimarih
linknya di sini

Diubah oleh delia.adel 15-06-2021 15:29






terbitcomyt dan 23 lainnya memberi reputasi
22
8K
Kutip
134
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan