Kesenian Pangkak berasal dari Sumenep Madura khususnya Pulau Kangean. Oleh masyarakat setempat dijadikan bentuk upacara adat yang awalnya dari kehidupan tradisi unik masyarakat Pulau Kangean. Acara Pangkak biasanya dilakukan saat panen padi dengan tujuan sebagai rasa syukur masyarakat kepada Tuhan dan sekaligus untuk menyatukan dan rasa kebersamaan di kalangan masyarakat setempat.

Upacara ini dikemas dengan memadukan ritual keagamaan, kesenian dan aktivitas masyarakat setempat dalam keseharian. Upacara Pangkak bukanlah upacara besar sebagai mana upacara-upacara ritual yang dilakukan masyarakat Sumenep pada umumnya, namun upacara ini digelar secara sederhana dan unik.




Nilai kebersamaan menjadi tujuan utama dalam gelaran ini. Upacara Pangkak tidak mengandung unsur mistis melainkan bentuk gelaran seni tradisi seutuhnya.

Pulau Kangean masuk kepulauan dan sulit terjangkau masyarakat di luarnya, oleh sebab itu kesenian Pangkak tidak populer dan mungkin asing di luar Pulau Kangean. Meski demikian, kesenian ini terus berlangsung sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. 



Meskipun demikian kita tidak boleh melupakan bahwa Pangkak merupakan salah satu tradisi peninggalan yang dapat menunjukan suatu identitas sosial kehidupan dari masyarakat Pulau Kangean. Untuk itu, alangkah bijaksananya jika kita secara bersama-sama saling menyelamatkan upacara adat yang hampir punah ini.







Ref :
1