sindonews.comAvatar border
TS
MOD
sindonews.com
Pertamina International Shipping Bukukan Laba 2020 sebesar USD83,70 Juta


JAKARTA - PT Pertamina International Shipping telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk kinerja tahun buku 2020. Di tengah kondisi pandemi Covid-19, anak usaha Pertamina yang sudah menjadi subholding shipping ini berhasil mencatat kinerja cemerlang. Hal ini terlihat dari tingkat rasio kesehatan perusahaan yang mencapai skor 92,46 (kategori sehat AA).

Untuk tahun buku 2020, perseroan berhasil meraih pendapatan usaha sebesar USD598,86 juta atau melonjak 121% dibandingkan perolehan yang sama di tahun sebelumnya sebesar USD493,97 juta. Kenaikan tersebut berhasil mendongkrak laba usaha perseroan yang meningkat 146% dari USD67,62 juta di 2019, menjadi USD98,83 juta di 2020.

Baca Juga: Pertamina Gelar RUPS Sore Ini, Cek Agendanya!

Baca Juga:

Di sisi lain, EBITDA PIS meningkat 206% dari USD80,16 juta di 2019, menjadi USD164,77 juta. Alhasil, kondisi tersebut membuat laba tahun berjalan juga ikut melonjak 126% dari USD66,58 juta di 2019 menjadi USD83,70 juta di 2020. Direktur Keuangan Pertamina International Shipping Diah Kurniawati mengatakan, realisasi laba bersih audited perusahaan pada tahun 2020 meningkat utamanya disebabkan oleh usaha optimasi operasi yang dilakukan. Kenaikan beban operasi berbanding lurus dengan kenaikan pendapatan secara proporsional.

"Adapun kenaikan Beban Umum & Administrasi dipengaruhi oleh meningkatnya biaya terkait human capital seiring dengan perluasan struktur organisasi dan biaya konsultansi untuk proses restrukturisasi," ujarnya dalam siaran pers, Senin (14/6/2021).

Kenaikan laba bersih tersebut juga membuat posisi ekuitas perseroan ikut terdongkrak dari USD263,65 juta di 2019 menjadi USD347,33 juta di 2020. Sementara untuk aset di tahun lalu tercapai USD548,36 juta atau naik dari tahun sebelumnya sebesar USD419,06 juta.

Baca Juga: Rebound, IHSG Dibuka Melesat ke Level 6.100

Di sisi lain total liabilitas perseroan untuk 2020 tercatat mencapai USD201,02 juta atau meningkat dari 2019 yang tercatat sebesar USD155,40 juta. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya utang usaha seiring dengan meningkatnya beban operasi.

Dari aspek aset perusahaan, total Aset Audited 2020 meningkat disebabkan oleh adanya penambahan Asset Under Construction (2 VLCC New Building). Selain itu, kenaikan aset juga dipengaruhi oleh meningkatnya Kas dan Setara Kas dan pencatatan Aset Hak Guna sebagai salah satu dampak penerapan PSAK 73.


Sumber : https://ekbis.sindonews.com/read/454...ent_aggregator

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Tiga Lembaga Ini Tidak Lagi Menerima Pendaftaran CPNS, Ini Sebabnya

- Rencana Pemerintah Memungut Pajak Persalinan, Ditolak Sejumlah Pihak. Saksikan Selengkapnya di iNews Siang Senin Pukul 11.00 WIB

- Demi Industri Gula, RNI Optimalisasi Lahan Pabrik Tebu Sri Sultan Hamengku Buwono X

0
257
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan