Kokonata
TS
Kokonata
Dampak Video Game Tidak Selalu Buruk, Kakek 93 Tahun Ini Malah Bahagia

“Main video game? Buat apa? Unfaedah, ngabisin waktu!”
 
Sebagian orang berpendapat begitu. Persepsinya cenderung negatif terhadap video game. Seolah video gametidak ada manfaatnya sama sekali.
 
Orang dewasa memiliki persepsi seperti karena melihat dampak video game yang buruk pada sebagian anak. Mereka meniru kekerasan yang hadir dalam video game, lupa waktu, dan enggan mengerjakan tugas sekolah atau pekerjaan rumah. Padahal video game banyak variannya serta memiliki manfaat apabila digunakan dengan tepat.
 
Manula Bermain Video Game
 
Seorag kakek Jepang berusia 93 tahun bermain telah merasakan manfaat bermain video game berkendara.  Istimewanya lagi, dia mengemudikan salah satu mobil lamanya. Sang kakek tidak mungkin berkendara di dunia nyata mengingat usianya yang sudah sangat tua. Namun cucunya mewujudkan hal itu melalui perangkat video game rakitannya.
 
Sang cucu memasang game komputer Gran Turismo Sport di laptopnya dan memasang setir PlayStation. Latar mobilnya Mazda Savanna RX-7 tua, mobil yang sama yang dikendarai sang kakek 30 tahun lalu.
 
Kegembiraan sang kakek mengendarai mobil lamanya terekam dalam video berdurasi 14 menit di kanal Youtube Olivin.corp. Sang kakek terlihat benar-benar asyik bermain. Dia terlihat cukup ahli dalam mengemudi mobil dalam video game.
 
Hal itu sangat wajar. Pada tahun 1960-an, ia bekerja sebagai sopir taksi di Tokyo. Dan dari tahun 1970-an hingga 1990-an, dia adalah seorang sopir truk sampah. Dia juga mengendarai berbagai model domestik Jepang klasik sepanjang hidupnya, dan si kakek tampak siap berada di belakang kemudi lagi.
 

Bukti Penelitian
 
Penelitian telah membuktikan video gameberkendara dapat membuat seseorang menjadi pengemudi yang lebih baik. Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Psychological Science memaparkan bahwa game berkendara dapat meningkatkan kontrol visual motor pemain. Berkendara memerlukan koordinasi yang baik antara penglihatan dan gerakan tangan-kaki yang mengedalikan mobil. Koordinasi tersebut secara tidak langsung dilatih saat bermain video game.
 
Peneliti membandingkan kemampuan mengemudi pemain video game berkendara dan pemain video game bukan berkendaran. Para gamer tersebut bermain selama 5 jam per pekan. Ternyata kemampuan untuk tetap berada pada jalur dan kontrol visual motor gamer berkendara lebih baik.
 
Para gamer nonberkendara kemudian diminta berman game berkendara dengan waktu yang sama. Mereka menunjukkan peningkatan yang sama setelah bermain selama 5-10 jam.
 
Kendalikan

Pada penelitian di atas, para gamer hanya bermain selama 5 jam per pekan. Jadi memang perlu pembatasan agar bermain video game mendatangkan manfaat, bukan kerugian seperti yang sudah dirasakan sang kakek dari Jepang. 

Bermain video game berjam-jam memang tidak baik. Penelitian para ahli di Oxford University, Inggris, telah membuktikannya. Anak cukup bermain video game satu jam saja setiap hari, tidak lebih. Selain itu konten video game harus sesuai dengan usia anak.
 

Daripada melarang, lebih baik main bersama anak. Segala yang berlebihan memang tidak baik. Namun ketika ada baatsan yang tegas, manfaat bisa diperoleh orang tua dari bermain video game.




Sumber 123
Foto: Freepik





emoticon-Cendol Gan

emoticon-Shakehand2emoticon-Shakehand2


indramamothsunshii32red.wangyi
red.wangyi dan 24 lainnya memberi reputasi
23
3K
59
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan