Investasi artinya penanaman modal dalam suatu perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Tetapi, modal tidak hanya berbentuk uang. Buah pemikiran, tenaga, pertemanan, kekebaraban, dan pengalaman pun dapat dijadikan modal untuk mendapatkan keuntungan.
Tanpa kita sadari, kita sudah melakukan investasi sejak dini. Baik yang dilakukan oleh orang tua, maupun oleh diri sendiri. Orang-orang yang baru belajar investasi seringkali merasa bingung bagaimanakah cara untuk memulainya. Apalagi kalau orang itu masih usia sekolah, hampir semuanya hanya bisa mengandalkan uang jajan pemberian orang tua.
Seperti apakah investasi yang dapat dilakukan sejak dini?
Mari kita bahas disini demi mendapatkan #CuanXtra
Sejak kita dilahirkan, kita akan berkenalan dengan anggota keluarga besar. Kakek, nenek, paman, bibi, dan sepupu-sepupu akan datang untuk melihat diri kita yang masih bayi. Hal itu akan terus berlanjut sampai kita tumbuh dewasa.
Hubungan baik dengan keluarga besar akan sangat membantu di kemudian hari. Apabila ita bisa menjaga kedekatan ini dengan baik, maka kita akan mendapatkan banyak keuntungan ketika sudah beranjak dewasa. Ketika sudah lulu sekolah dan ingin mulai bekerja, maka akan ada anggota keluarga yang mau membantu mencarikan pekerjaan. Jadi ingat kalau dulu sering diberi angpao.
Di sekolah, guru kita pasti sempat mengajar tentang investasi dalam pelajaran IPS. Di jenjang yang lebih tinggi, di SMP dan SMA sudah ada pelajaran ekonomi. Di pelajaran itu pun pernah ada pembahasan mengenai saham dan investasi.
Hal ini akan menjadi sangat penting bagi pemuda yang berminat untuk menyisihkan uang jajan ke sarana investasi. Apalagi di masa sekarang ini kita sudah bisa membeli Reksadana dan saham menggunakan komputer dan ponsel yang terhubung dengan internet.
Di masa-masa ini, banyak pelajar yang termakan oleh janji manis dari permainan uang, Ponzi, dan MLM yang tidak jelas. Sehingga niat mereka untuk belajar investasi malah menghasilkan kerugian. Peran guru sangat penting dalam melindungi siswa dari kerugian.
Kita akan selalu mempelajari segala macam pengetahuan sejak dari buaian sampai kuburan. Sebenarnya ada hal yang dimiliki oleh setiap orang, dan hal itu lebih mahal dari emas murni. Hal itu adalah buah pikiran.
Dari sinilah para seniman, olahragawan, pedagang, dan ilmuwan mendapatkan penghasilan. Buah pikiran yang mereka hasilkan itu didapatkan dari pengalaman sepanjang hidup. Mempelajari segala macam hal yang berkaitan dengan bidang pekerjaannya. Dari buah pikiran juga mereka mendapatkan uang yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan belanja sampai tabungan untuk hari tua.
Sesudah beranjak dewasa, kita akan bertanggung jawab penuh atas uang yang kita terima. Baik dari pemberian orang tua, maupun dari hasil bekerja. Tanggung jawab itu meliputi sumber uang sampai penggunaan uang itu sendiri. Kemanakah perginya uang itu?
Sejak dahulu, banyak orang yang mengajarkan kita untuk selalu berhemat. Tetapi, sebagian besar dari kita berhemat dengan cara yang salah. Biasanya hanya dengan cara memotong pengeluaran dan hanya menyimpan sisa uang. Ujung-ujungnya sisa uang itu pun habis nyaris tanpa sisa.
Beruntunglah orang-orang yang menyadari bahwa dirinya bisa mempekerjakan uang. Ada ungkapan yang lucu tentang ini. Ungkapan ini seringkali digaungkan oleh perusahaan sekuritas yang menawarkan saham dan reksadana.
"Apakah anda bekerja demi uang atau uang bekerja demi anda?"
Orang-orang yang sudah sampai di tahap ini akan lebih pandai dalam mengelola keuangan. Uang tabungannya akan digunakan untuk membuka usaha sendiri atau mengembangkan keterampilan.
Bisa juga ditanamkan dalam bentuk reksadana atau saham. Dan dia akan melihat uang itu seperti sedang bekerja untuk menghasilkan lebih banyak uang.
Selain itu, masih banyak orang yang membeli properti seperti tanah dan bangunan yang bisa dijual lagi di kemudian hari.
Investasi sejak dini memang sangat penting. Hubungan keluarga, pertemanan, pengetahuan, dan cara mengelola keuangan sangat berpengaruh dalam melakukan investasi sejak dini. Semakin dewasa, kita akan semakin menghargai uang.
Kita tidak akan mudah untuk menghabiskan uang demi gaya hidup. Daripada uang berkurang demi gaya hidup yang tidak begitu penting, diri kita akan mencari cara untuk mencari sumber uang lain sekaligus mencari cara untuk mengembangbiakkan uang itu.
Seperti inilah pengalaman yang pernah aku alami. Memang tidak semuanya berhasil. Namun, pengalaman akan memberikan pelajaran berharga untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik.
Kalau ingin tahu lebih banyak tentang investasi, bisa bekumpul di Forum General Bisnis