Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

adnanamiAvatar border
TS
adnanami
Kupercayakan Investasi Masa Depanku pada Lembaran Saham
Kupercayakan Investasi Masa Depanku pada Lembaran Saham


Bahas investasipastinya langsung mengarah ke tujuan di hari tua. Apa yang bisa aku lakukan untuk bisa membuat masa tuaku nanti tenang, nggak perlu bingung masalah finansial dan kalau bisa sih pensiun dini sebelum usia 40 tahun.

Sebelum fisik mulai renta dan melemah, impian aku bisa menikmati hidup sepenuhnya. Berawal dari mimpi itulah aku akhirnya mengenal apa itu investasi.

Produk keuangan untuk investasi yang pertama aku kenal adalah deposito. Karena orang tua dulu suka ajak ke bank kalau lagi nabung deposito. Tapi lama-lama mikir, kok returnnya kecil banget?


Waktu itu orang tuaku milih nabung deposito di salah satu bank BUMN, tenor depositonya bulanan. Returnnya akan kita dapatkan tiap bulan. Dari uang 50jt masak sebulan cuma 141.000 ?

Kalau satu tahun returnnya cuma 1,6jt dong? Pokoknya setahun nggak sampe 5% dan masih harus dikurangi pajak. Aku pikir rugi di waktu aja. Nggak sebanding dengan modal awalnya. Padahal makin lama nilai uang akan turun, harga barang-barang dan kebutuhan hidup juga makin tinggi.

Tetapi syukurlah, akhirnya aku menemukan jawaban, investasi apa yang paling cocok untuk aku. Jawabannya adalah investasi saham.


Ceritanya lucu, aku pertama kenal investasi selain saham ini dari ngobrol di kaskus sama seseorang yang aku juga nggak kenal sebenernya. Dia share buku bacaan bagus tentang saham.

Aku beli deh buku yang dia maksud. Aku pelajari, baca dari halaman pertama sampai terakhir. Bahkan media sosial penulis bukunya aja aku follow.

Kemudian aku mulai berani daftar di perusahaan sekuritas yang gratisan alias nggak mensyaratkan pakai modal minimal buat nabung saham.

Aku rasa saham adalah investasi terbaik buat aku saat ini jika dibandingkan dengan deposito. Kenapa? Karena di deposito minimal depositnya 10juta, sedangkan di sekuritas aku cuma ratusan ribu sudah bisa nabung saham.

Lalu return dari saham lebih gede dan nggak rugi di waktu. Makin dini menabung saham, makin besar nanti nilai uang yang akan aku dapat dalam waktu beberapa tahun ke depan.

Pertimbangan aku dalam memilih emiten adalah perusahaannya harus sehat, kokoh secara fundamental, hutang perusahaan tidak melebihi ekuitinya (modal) dan prioritas aku jatuh pada perusahaan BUMN yang akan terus ada dan bertahan lama.

Misalnya saja di sektor perbankan, pertambangan dan infrastruktur. Yang tak kalah penting adalah perusahaan tersebut harus rutin membagikan dividen.

Kalau di saham, per tahun aku mendapatkan dividen dari perusahaan-perusahaan yang aku tanami modal. Returnnya bisa sampai 6% hanya dari dividen saja per tahunnya ditambah pertambahan capital gain yang bisa meningkat pesat sampai 50% dalam beberapa tahun.

Mindset aku dalam investasi saham adalah sebagai investor, bukan trader. Jadi tiap ada uang lebih, aku selalu tabung ke saham. Lumayan, jumlah lot makin lama makin banyak, dividennya juga makin bertambah.

Kalau harga sahamnya turun, aku nggak khawatir lagi. Justru itu adalah kesempatan untuk beli agar jumlah yang aku miliki semakin banyak.
Jadi aku menganggap dividen dari saham ini sebagai passive income saja. Makin banyak lembarannya (jumlah lotnya), makin banyak pendapatan pasif aku.

Mungkin 10 tahun lagi modal aku yang sekarang bisa bertambah berkali-kali lipat. Selama memilih jenis emitennya tidak gegabah.

Referensi: pengalaman pribadi
0
249
0
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan