DENPASAR - Keluarga satwa Bali Safari Park bertambah menyusul lahirnya dua ekor satwa liar, yakni bayi heyna. Satwa asal Afrika itu diberi nama A’ali dan Amman.

Baca juga: Pelihara Elang Jawa dan 4 Satwa Liar Tanpa Izin, Warga Sekadau Diamankan

"Dua bayi hyena yang masih berusia 1 bulan ini kini dirawat secara intensif," kata dr Yohana Kusumaningtyas, dokter hewan senior Bali Safari, Kamis (10/6/2021).

Baca Juga:

• Polemik Soal Ujian Siswa SD Sudutkan Sawit, Ini Tanggapan GAPKI
• Polisi Kesulitan Ungkap Penyebab Ledakan Tabung PT CAS
• ASN Digerebek Anaknya Sendiri saat Selingkuh di Losmen, Sang Pelakor Malah Ancam Keluarga Pakai Pisau

Baca juga: Tembak Burung Elang Dilindungi hingga Tak Bisa Terbang, Oknum Kades Diperiksa Polisi

A’ali dan Amman lahir dari pasangan indukan Adiiya dan pejantan Hamad, tepatnya 28 April 2021. Setelah 6 hari lahir, ASI Adiiya tidak mencukupi kebutuhan anakannya. Sebagai gantinya, kedua bayi heyna itu mendapat susu formula setiap 4 jam.




Bayi hyena berumur 1 bulan di Bali Safari Park sedang diberi susu formula. Foto/SINDOnews/Miftachul Chusna

Setelah berumur dua minggu, mata kedua bayi yang sama-sama berkelamin jantan itu sudah terbuka. Seminggu kemudian, giginya mulai tumbuh dan dia belajar berjalan. "Kini A'ali dan Amman perkenalkan dengan makanan pendamping dengan susu," ujar Yohana.

Lahirnya A'ali dan Amman menambah koleksi heyna di Bali Safari menjadi tujuh ekor. Oktober tahun lalu, bayi heyna juga lahir dari pasangan indukan Manama dan pejantan Riffa.

Asisten Kurator Bali Safari Nyoman Suartawan berharap A’ali dan Amman tetap sehat dan terus tumbuh dengan baik, sehingga bisa segera bertemu dengan pengunjung. "Mudah-mudahan pengunjung bisa segera bertemu dengan bayi-bayi lucu yang menggemaskan ini," katanya.


Sumber : https://daerah.sindonews.com/read/45...ent_aggregator

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Harga Sapi di Indonesia Akan Terus Bergejolak, Ini Penyebabnya

- Antrean BTS Meal Ciptakan Kerumunan, Petugas Langsung Tertibkan

- Warga dan Pedagang di TasikmalayaTolak Rencana Pajak Sembako