- Beranda
- Komunitas
- News
- SINDOnews.com
Antrean IPO di BEI: Satu E-commerce Masuk, BUMN Belum Ada
TS
sindonews.com
Antrean IPO di BEI: Satu E-commerce Masuk, BUMN Belum Ada

JAKARTA - Antrean perusahaan yang berencana Initial Public Offering (IPO) telah mencapai puluhan. Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI) Per 8 Juni 2021, terdapat 21 perusahaan yang termasuk dalam pipeline IPO atau penawaran perdana umum saham di BEI.
Baca Juga: Daya Tarik Hasil Kolaborasi Gojek-Tokopedia, IPO GoTo Dinanti Publik
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, 21 perusahaan tersebut masuk dalam pipeline pencatatan saham BEI dan saat ini masih menjalani proses evaluasi pencatatan saham.
Baca Juga:
- Dunia Kerja Masa Depan Kian Menantang, HP Indonesia Gelar Edukasi STEM untuk Pelajar
- Pengamat Pasar Modal Edhi Pranasidhi: BABP to The Mars, Menuju ke Rp Rp1.630/Saham
- Diambang Bangkrut, Begini Jurus Garuda Indonesia Tetap Bertahan
"Saat ini terdapat 21 perusahaan yang telah melakukan pendaftaran pencatatan saham yang saat ini sedang dievaluasi oleh Bursa," ujar Nyoman dalam keterangan tertulis, Rabu (9/6/2021).
Terkait dengan nama calon perusahaan tercatat, BEI telah membocorkan bahwa terdapat satu perusahaan e-commerce Indonesia yang telah mendaftarkan diri untuk melakukan IPO, namun BEI belum bisa menyebutkan nama perusahaan tersebut. Perusahaan tersebut termasuk ke sektor perusahaan technology.
"Terkait dengan e-commerce dalam pipeline, terdapat e-commerce yang telah menyampaikan dokumen. Untuk nama calon perusahaan tercatat, Bursa belum dapat menyampaikan sampai dengan OJK telah memberikan persetujuan atas penerbitan prospektus awal kepada publik sebagaimana diatur di OJK Peraturan Nomor IX.A.2," ucap Nyoman.
Nyoman menambahkan, sampai saat ini pihaknya belum menerima permohonan IPO dari perusahaan atau anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Belum ada BUMN atau anak perusahaan BUMN dalam pipeline," kata dia.
Baca Juga: Ssttt! Ada Satu E-commerce yang Sebentar Lagi Siap Melapak di Bursa
Lebih lanjut Ia menjelaskan, sektor consumer non-cyclicals, energy, dan industrials menjadi sektor dengan calon emiten terbanyak dengan jumlah tiga perusahan. Lalu, sektor technology, basic materials, consumer cyclicals, serta properties & real estate berjumlah dua perusahaan.
Kemudian, sektor financial, healthcare dan transportation & logistics terdiri atas satu perusahaan, serta satu perusahaan masih dalam proses evaluasi BEI.
Dari segi skala aset untuk perusahaan dalam pipeline bila merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017, detailnya adalah sebagai berikut:
• 3 Perusahaan aset skala kecil. (aset di bawah Rp50 Miliar)
• 8 Perusahaan aset skala menengah. (aset antara Rp50 Miliar sampai dengan Rp250 Miliar)
• 10 Perusahaan aset skala besar. (aset diatas Rp250 Miliar)
Sumber : https://ekbis.sindonews.com/read/450...ent_aggregator
---
Kumpulan Berita Terkait :
-
Antrean IPO di BEI: Satu E-commerce Masuk, BUMN Belum Ada-
MNC Sekuritas: Kenali Analisis Teknikal, Persiapan Trading Jadi Makin Matang!-
Harga Emas Antam Menyusut Hari Ini, Cek Rincian Si Kuning0
174
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan