- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Penikmat kimpoi Kontrak di Cianjur Didominasi Warga Timur Tengah


TS
Rifle.Bullets
Penikmat kimpoi Kontrak di Cianjur Didominasi Warga Timur Tengah
Spoiler for :
Penikmat praktik kimpoi kontrak di Kabupaten Cianjur didominasi wisatawan atau warga Timur Tengah yang berkunjung ke Cianjur. Hal itu diungkapkan Pemkab Cianjur.
Sekadar diketahui, Pemkab Cianjur mengeluarkan larangan kimpoi kontrak. Aturan itu dikeluarkan untuk mencegah praktik prostitusi terselubung yang dianggap merendahkan martabat perempuan.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan praktik kimpoi kontrak muncul pasca banyaknya wisatawan asing asal Timur Tengah yang berlibur ke Cianjur.
Pelaku atau pria yang melakukan kimpoi kontrak pun merupakan wisatawan asing. "Dari laporan masyarakat yang menjadi dasar larangan ini, diketahui jika pelakunya kebanyakan warga asing, asal Timur Tengah," ujar Herman, Senin (7/6/2021).
Namun, lanjut dia, larangan kimpoi kontrak tidak hanya berlaku untuk warga asing yang berlibur ke Cianjur, tetapi juga untuk warga lokal. "Mau itu warga Cianjur, luar kota, atau warga Asing, dilarang kimpoi kontrak di Cianjur," ucap Herman.
Senada, Udin (bukan nama benarnya), salah seorang calo kimpoi kontrak, mengatakan praktik kimpoi kontrak memang didominasi warga asing asal Timur Tengah. Praktiknya semakin banyak terjadi saat momen pemberangkatan haji, sebab jumlah wisatawan asal Timur Tengah ke Cianjur juga banyak di waktu tersebut.
"Banyaknya wisatawan dari Timur Tengah. Makanya ada momen tertentu. Biasanya di musim Haji, lebih banyak. Saya saja yang biasanya sebulan hanya dapat dua atau tiga rombongan wisatawan, bisa dapat lebih saat musim Haji," kata Udin.
Menurutnya, hal itu dikarenakan warga di Timur Tengah libur saat musim Haji, sehingga tidak sedikit yang memilih liburan diantaranya ke Cianjur. "Sekolah kan libur, perkantoran juga libur di sana (Timur Tengah) saat musim Haji. Banyak juga yang memilih tetap tinggal, tapi tidak sedikit yang liburan ke Cianjur atau Puncak," ujarnya.
Dia menuturkan dari seluruh wisatawan asal Timur Tengah yang masuk Cianjur, sekitar 60 persennya menanyakan perihal kimpoi kontrak.
"Kalau dari tamu yang dibawa saya, paling sedikit setiap tahunnya ada sekitar 24 orang yang kimpoi kontrak. Biasanya saya arahkan ke teman-teman di vila. Nanti dapat bagian kalau memang sudah kimpoi kontrak," ucap Udin.
Sekadar diketahui, Pemkab Cianjur mengeluarkan larangan kimpoi kontrak. Aturan itu dikeluarkan untuk mencegah praktik prostitusi terselubung yang dianggap merendahkan martabat perempuan.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan praktik kimpoi kontrak muncul pasca banyaknya wisatawan asing asal Timur Tengah yang berlibur ke Cianjur.
Pelaku atau pria yang melakukan kimpoi kontrak pun merupakan wisatawan asing. "Dari laporan masyarakat yang menjadi dasar larangan ini, diketahui jika pelakunya kebanyakan warga asing, asal Timur Tengah," ujar Herman, Senin (7/6/2021).
Namun, lanjut dia, larangan kimpoi kontrak tidak hanya berlaku untuk warga asing yang berlibur ke Cianjur, tetapi juga untuk warga lokal. "Mau itu warga Cianjur, luar kota, atau warga Asing, dilarang kimpoi kontrak di Cianjur," ucap Herman.
Senada, Udin (bukan nama benarnya), salah seorang calo kimpoi kontrak, mengatakan praktik kimpoi kontrak memang didominasi warga asing asal Timur Tengah. Praktiknya semakin banyak terjadi saat momen pemberangkatan haji, sebab jumlah wisatawan asal Timur Tengah ke Cianjur juga banyak di waktu tersebut.
"Banyaknya wisatawan dari Timur Tengah. Makanya ada momen tertentu. Biasanya di musim Haji, lebih banyak. Saya saja yang biasanya sebulan hanya dapat dua atau tiga rombongan wisatawan, bisa dapat lebih saat musim Haji," kata Udin.
Menurutnya, hal itu dikarenakan warga di Timur Tengah libur saat musim Haji, sehingga tidak sedikit yang memilih liburan diantaranya ke Cianjur. "Sekolah kan libur, perkantoran juga libur di sana (Timur Tengah) saat musim Haji. Banyak juga yang memilih tetap tinggal, tapi tidak sedikit yang liburan ke Cianjur atau Puncak," ujarnya.
Dia menuturkan dari seluruh wisatawan asal Timur Tengah yang masuk Cianjur, sekitar 60 persennya menanyakan perihal kimpoi kontrak.
"Kalau dari tamu yang dibawa saya, paling sedikit setiap tahunnya ada sekitar 24 orang yang kimpoi kontrak. Biasanya saya arahkan ke teman-teman di vila. Nanti dapat bagian kalau memang sudah kimpoi kontrak," ucap Udin.
Sumur






b.omat dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.6K
Kutip
43
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan