Kaskus

News

sindonews.comAvatar border
TS
sindonews.com
Bisnis Esek-esek Itu Masih Tumbuh Subur di Kota Pahlawan, Dolly Belum Mati
Bisnis Esek-esek Itu Masih Tumbuh Subur di Kota Pahlawan, Dolly Belum Mati

SURABAYA - Lokalisasi terbesar di Asia Tenggara, Dolly ditutup oleh Tri Rismaharini, yang kala itu menjabat Wali Kota Surabaya. Penutupan dilakukan pada tanggal 27 Juli 2014, dan sejak itu Kota Pahlawan seperti bebas dari cerita tentang prostitusi di Dolly.

Baca juga: Lokalisasi Terbesar di Asia Tenggara Itu Kini Jadi Sentra Kuliner, Yuk Intip Sajiannya

Setelah hampir tujuh tahun berlalu, cerita tentang prostitusi di Dolly ternyata belum juga mati. Bahkan di masa pandemi COVID-19 saat ini, dunia prostitusi di Dolly masih tumbuh subur.

Baca Juga:



Namun, ia mengaku jika tamu membayar di depan PSK saat usai kencan maka pembagian yang diterima bisa lebih besar. "Kalau tamu deal dan bayar 500 ribu, maka muncikari tidak bisa berbuat apa-apa. PSK dapat 250 dan muncikari 250. Kamar tetap jadi tanggungan muncikari dan 250 itu masih mereka bagi karena bisa dua atau tiga orang muncikari," katanya.

Untuk tempat atau lokasi kencan, LD mengaku ada tamu yang mengajak ke hotel atau di tempat milik tamu, bahkan di kamar yang disewakan di lokasi Dolly. Untuk pembayaran kamar sudah dilakukan oleh muncikari dari harga transaksi yang sudah disepakati dengan tamu.

Untuk razia oleh aparat, kata LD, biasanya hanya dilakukan pada hari atau momen tertentu. Misalnya saat menjelang puasa Ramadhan, 17 Agustus, atau Idul Adha. "Kalau hari-hari biasa, gak ada (razia)," ujarnya.

Baca juga: Cerita Tentang Pecel Blitar, Bung Karno, dan Revolusi Makanan Rakyat

Terkait kondisi kesehatan para PSK, LD mengaku tidak ada kontrol dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, seperti saat Dolly masih belum ditutup. "Kalau dulu ada (cek kesehatan oleh Dinkes). Kalau sekarang atas dasar kesadaran anaknya sendiri. Kalau mau sehat ya ke dokter sendiri, kalau gak ya sudah, gak ada yang nasehati. Kan kita gak ada bos," bebernya.

Para PSK di Dolly saat ini juga tidak ada yang bekerja formal. Mereka tinggal di kost dan hanya bekerja malam hari sebagai PSK. "Kalau siang hanya di kost. Nyaris tanpa pekerjaan. Hanya mengandalkan kenalan dan dapat telepon dari kenalan. Karena kebanyakan kalau siang muncikarinya kerja normal. Ada yang ke bangunan atau kemana. Kalau malam aja cari pendapatan sampingan," ujar LD.

Baca juga: Jalur Dari Bangkalan Disekat 2 Lapis, Pengendara Positif COVID-19 Naik Jadi 83 Orang

Mengenai kehidupan sosial di Dolly yang beroperasi secara terselubung pasca ditutup, LD mengaku tidak ada masalah. "Saya bilang kelebihan orang kampung sana. Karena kebanyakan orang sana itu diam, asal anak (PSK) itu gak resek, tidak berbuat apa-apa, gak mau tau orangnya. Kita banyak menghasilkan di kampung situ. Contohnya kayak laundry, jualan makan karena anak-anak (para PSK) beli di orang kampung situ. Jadi kalau sekedar laki-laki dan perempuan masuk kamar itu sudah biasa," ungkapnya.

LD berharap, para PSK bisa difasilitasi tempat lokalisasi sepeti Dolly yang pernah beroperasi secara legal dan ada dalam pengawasan. "Saya lihat untuk sekarang ini semakin lama semakin nambah (jumlah PSK) tapi liar dan tidak ada pengawasan tertentu, kesehatan atau gimana itu gak ada. Lebih baik diadakan saja kayak dulu tapi dengan pengawasan dan syarat-syarat tertentu. Sama aja (prostitusi Dolly saat ini) malah makin menjadi," pungkasnya.


Sumber : https://daerah.sindonews.com/read/44...ent_aggregator

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Bisnis Esek-esek Itu Masih Tumbuh Subur di Kota Pahlawan, Dolly Belum Mati Tergelincir Solar di Jalur Tengkorak, Mikro Bus Terjun ke Jurang di Kemawi

- Bisnis Esek-esek Itu Masih Tumbuh Subur di Kota Pahlawan, Dolly Belum Mati Besok Bebas Dari Penjara, Jerinx SID Langsung Bersihkan Diri di Laut

- Bisnis Esek-esek Itu Masih Tumbuh Subur di Kota Pahlawan, Dolly Belum Mati 2 Anak Gemparkan Gunungkidul, Gasak Kotak Amal 5 Masjid untuk Senang-senang

0
163
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan