MEDAN : Gerakan Anti Narkoba (GAN) Indonesia memberikan apresiasi kepada Kapolsekta Medan Kota Kompol Rikki Ramadhan, SIK dan seluruh personil yang dinilai total dalam pemberantasan narkoba di wilayah hukumnya.

Dalam pekan ini saja jika kita ikuti pemberitaan di sejumlah media cetak dan online sudah ada beberapa pemilik narkoba jenis sabu-sabu yang sudah diamankan. “Ini membuktikan Kapolsekta Medan Kota Kompol Rikki Ramadhan SIK dan seluruh personil sudah total memberantas narkoba di wilayah hukumnya,” kata H Kamaluddin Lubis SH Direktur GAN Indonesia kepada sejumlah wartawan di Medan, Sabtu (29/05/2021) lalu.

Kamaluddin Lubis berharap apa yang sudah dilakukan dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan. Sehingga, wilayah hukum Polsekta Medan Kota benar-benar terbebas dari narkoba. Tentunya kami harapkan kedepannya tidak cuma pembeli saja yang ditangkap, tapi juga para bandar.

“Kami (GAN) Indonesia optimis dibawah kepemimpinan Bapak Kapolsek Kompol Rikki Ramadhan, SIK wilayah hukum Polsekta Medan Kota terbebaskan dari narkoba yang merupakan musuh kita bersama,” imbuhnya.

Sebelumnya, Sekjen PAC Pemuda Pancasila Kecamatan Medan Maimun, Hamzah menggunakan pihaknya siap membantu kepolisian sektor Medan Kota dalam pemberantasan narkoba. Asal komitmen, kami siap membantunya sebut Hamzah.
Syarat komitmen ini menurutnya wajib, karena selama ini citra kepolisian sudah rusak terkait penangkapan pelaku narkoba. Baik terhadap bandar maupun pemakai.

Untungnya citra Kepolisian Sektor Medan Kota dibawah kepemimpinan Bapak Kompol Rikki Ramadhan SIK, masih sangat baik. Citra ini harus terus bisa dipertahankan dan ditingkatkan lagi agar bisa menjadi contoh yang baik bagi Polsek-Polsek yang lain

https://www.hariancentral.com/kapols...tasan-narkoba/

Kemaren ngobrol di warkop,kata nya mengapa walau kinerja kapolsek bagus, tapi malah lebih ramai santri badur+aur lingk IV+pasiran yg malak parkir dgn wajah "fly",katanya warga tepi kali sendiri, S*mb*l*n, oknum polisi terlibat, bandar narkoba yg punya 2 rumah tepi kali deli,satu di aur, satu lagi di badur,TIDAK PERNAH megang dagangan nya sendiri,yg edarin anak buahnya, ada 30 an KK yg jadi anak buahnya,semua penduduk tepi kali juga,kepling2 sana tahu siapa tapi diem saja

kata tukang becak yg ikut ngobrol, sebenarnya rencana gubsu itu benar utk bangun tol dalam kota, dgn gusur kampung ilegal badur,kampung aur, 3 masalah besar sekali pukul selesai, masalah banjir,masalah preman, masalah narkoba,jitu untuk hancurkan industri narkoba medan kota, karena basis operasional mereka yg strategis di tepi kali deli musnah,tidak bisa lagi kurir narkoba dari tepi kali deli ngantar paket ke diskotek/karaoke2 di jln wajir dan di jln multatuli

sayangnya kata para tukang becak, tol gubsu baru rampung pintu tol gerbang PULAU KAPUK

Pemberantasan narkoba sama seperti pemberantasan preman, perlu kerjasama berbagai instansi, jenderal kepala daerah jgn tidur