- Beranda
- Komunitas
- Sports
- Berita Olahraga
Analisis Perbedaan Kultur Sepak Bola Eropa dan Amerika Latin
TS
pelatihbaru
Analisis Perbedaan Kultur Sepak Bola Eropa dan Amerika Latin
(alamy.com)
Bicara soal sepak bola, terdapat dua regional yang memang harus diakui memiliki kultur sepak bola paling sukses di dunia yaitu Eropa dan Amerika Selatan.
Meski sama-sama sukses, kedua regional ini memiliki kultur sepak bola yang sangat berbeda, mulai dari kultur permainan hingga kultur industri sepak bola di kedua wilayah ini menghasilkan pundi-pundi uang.
1. Gaya Bermain
Perbedaan paling mencolok terlihat dari segi taktikal. Perbedaan ini dapat terlihat dari gaya bermain tim nasional dari negara-negara di kedua regional.
Gaya permainan tim-tim Amerika Latin mengalir ke depan dengan bebas dan cenderung mengandalkan pada skill individu para pemainnya yang relatif memang lebih unggul ketimbang pemain-pemain di regional lainnya.
Hal inilah yang membuat tim-tim di Amerika Latin, khususnya Brazil memiliki julukan dari gaya permainnya sendiri yang disebut Jogo Bonito.
Meski sama-sama sukses, kedua regional ini memiliki kultur sepak bola yang sangat berbeda, mulai dari kultur permainan hingga kultur industri sepak bola di kedua wilayah ini menghasilkan pundi-pundi uang.
1. Gaya Bermain
(sportphotogallery.com)
Perbedaan paling mencolok terlihat dari segi taktikal. Perbedaan ini dapat terlihat dari gaya bermain tim nasional dari negara-negara di kedua regional.
Gaya permainan tim-tim Amerika Latin mengalir ke depan dengan bebas dan cenderung mengandalkan pada skill individu para pemainnya yang relatif memang lebih unggul ketimbang pemain-pemain di regional lainnya.
Hal inilah yang membuat tim-tim di Amerika Latin, khususnya Brazil memiliki julukan dari gaya permainnya sendiri yang disebut Jogo Bonito.
(sportphotogallery.com)
Sementara itu, strategi yang diterapkan tim-tiPm eropa relatif lebih seimbang dalam hal menyerang dan bertahan.
Sejak dulu, kultur sepak bola eropa telah menekankan pentingnya kerja sama tim dan kolektivitas dalam mengejar kemenangan. Dalam kultur sepak bola Eropa, nyaris tidak ada pemain yang lebih menonjol dari pada rekan setimnya.
Ini sebabnya, secara umum kita melihat pemain kelahiran Amerika Latin memiliki kemampuan teknis individu yang lebih baik ketimbang pemain kelahiran Eropa.
2. Kebebeasan Berekspresi
(sambasoccerschools.com)
Perbedaan selanjutnya bisa terlihat dari kebebasan berekspresi dalam permainan di lapangan. Para pemain sepak bola latin lebih senang memegang bola dan melakukan dribling sedikit lebih lama ketimbanga para pemain Eropa.
Lagi-lagi ini dikarenakan para pemain kelahiran Amerika Latin relatif memiliki kemampuan teknis individu di atas pemain kelahiran Eropa.
Kepercayaan diri mereka dalam mengekspresikan skill dan teknik ditempa sejak mereka masih kecil dan bermain sepak bola jalanan. Masa anak-anak pemain yang besar di Eropa hampir tidak mengenal yang namanya sepak bola jalanan.
Lagi-lagi ini dikarenakan para pemain kelahiran Amerika Latin relatif memiliki kemampuan teknis individu di atas pemain kelahiran Eropa.
Kepercayaan diri mereka dalam mengekspresikan skill dan teknik ditempa sejak mereka masih kecil dan bermain sepak bola jalanan. Masa anak-anak pemain yang besar di Eropa hampir tidak mengenal yang namanya sepak bola jalanan.
(fcbayern.com)
Mayoritas pemain eropa sejak kecil sudah ditanamkan pemahaman taktik dan strategi di akademi sepak bola. Hal ini membuat pemain Eropa lebih taktis dan efisien dalam permainannya.
Sejak di tim remaja, pelatih sepak bola di Eropa sudah lebih fokus untuk mengembangkan permainan tim dibanding membiasakan anak asuhnya menonjolkan skill individu dalam pertandingan.
Contoh paling konkret adalah permainan tiki-taka FC Barcelona yang tidak membiarkan pemainnya berlama-lama memegang bola. Sejak dini, pemain akademi La Masia sudah ditekankan untuk melakukan permainan satu-dua sentuhan.
3. Pengembangan Industri
Sejak di tim remaja, pelatih sepak bola di Eropa sudah lebih fokus untuk mengembangkan permainan tim dibanding membiasakan anak asuhnya menonjolkan skill individu dalam pertandingan.
Contoh paling konkret adalah permainan tiki-taka FC Barcelona yang tidak membiarkan pemainnya berlama-lama memegang bola. Sejak dini, pemain akademi La Masia sudah ditekankan untuk melakukan permainan satu-dua sentuhan.
3. Pengembangan Industri
(printerest.com)
Setidaknya dalam tiga dekade terakhir, peningkatan pendapatan keuangan klub-klub Eropa meningkat tajam karena tiga faktor yakni lisensi penyiaran, pendapatan dari iklan dan sponsor, serta komersialisasi tiket dan merchandise.
Ketiga sumber arus kas klub Eropa ini membuat rekor-rekor transfer pemain kerap dipecahkan oleh klub-klub Eropa. Hal yang berbeda dapat dikemukakan pada sepak bola Amerika Latin.
(gettyimages)
Meskipun negara-negara kawasan ini banyak menghasilkan bakat-bakat muda dalam sepak bola, secara industri, klub-klub di kawasan Amerika Latin mengandalkan uang transfer pemain sebagai sumber terbesar pemasukan klub.
Rata-rata klub sepak bola Amerika Latin belum mampu mengkomodifikasi faktor-faktor yang menjadi sumber arus kas klub Eropa secara optimal.
Alhasil, klub-klub di Amerika Latin secara tidak langsung menjalankan fungsi sebagai pabrik untuk mencetak pemain-pemain top yang kemudian akan mentas di Eropa.
Kalau menurut agan-agan masih ada perbedaan lain yang enggak kalah menonjol antara kultur sepak bola Eropa dan Amerika Latin silakan tambahkan di kolom komentar ya gan
0
1.4K
0
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan