Medan, CNN Indonesia -- Polda Sumatera Utara (Sumut) dan Satreskrim Polres Simalungun meringkus dua ibu rumah tangga (IRT) di Hotel Hawai Jalan Jamin Ginting Medan, Sabtu (29/5) malam. Keduanya merupakan tersangka kasus dugaan pembunuhan wanita bernama Porta Boru Tumanggor (52) yang ditemukan tewas di kebun kopi.
Kedua tersangka yakni, Anaria Sipayung (40) dan Halimah Telambanua (45). Kedua IRT ini merupakan warga Huta Tinggi Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun.

Penangkapan terhadap kedua wanita ini dilakukan setelah petugas melakukan penyelidikan atas temuan mayat korban Porta boru Tumanggor pada Kamis (27/5). Kuat dugaan, korban yang merupakan warga Nagori Tano Tinggir Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun, tewas dibunuh.

Dari hasil penyelidikan, tim gabungan mengetahui keberadaan kedua tersangka. Polisi mendapatkan informasi bahwa kedua IRT tersebut sedang menginap di hotel Hawai Jalan Djamin Ginting Medan. Sesampainya di lokasi, petugas menangkap kedua wanita itu. Para tersangka pun mengakui perbuatannya yang menghabisi nyawa korban.

Dari pelaku, petugas menyita barang bukti dua unit handphone yang baru dibeli dengan uang milik korban yang diambil dari tas, 2 cincin milik korban dan uang tunai Rp2,5 juta.

Baca juga: Pendaftaran CPNS Kemenkumham Batal Dibuka Besok
Direktur Reskrimum Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja melalui Kasubdit III/Jahtanras AKBP Taryono membenarkan penangkapan kedua wanita itu. "Kasusnya masih dalam pengembangan," jelasnya.

Sesosok mayat wanita ditemukan dengan kondisi leher dan tangan terikat di tanaman kopi di Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, Kamis (27/5) sekitar pukul 11.47 WIB. Belakangan, korban diketahui bernama Portan Tumanggor, warga Nagori Tano Tinggir, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun.

Jasad korban kali pertama ditemukan oleh Yesi Turnib seorang petani. Saat itu Yesi hendak menyemprot bawang yang berada di ladang kopi miliknya. Wanita itu pun terkejut melihat mayat dengan kondisi leher dan tangan terikat kain panjang. Kasus tersebut langsung dilaporkan ke polisi.

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...uang-rp25-juta

Buseeet dah