Mantan, jika di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bekas pemangku jabatan atau mereka yang telah keluar dari pekerjaan atau kedudukan tertentu.
Namun kata mantan biasanya tidak hanya digunakan dalam konteks jabatan saja GanSis melainkan juga pada hubungan percintaan atau ikatan pernikahan.

Mantan pacar, mantan suami, mantan istri, ke tiga istilah tersebut pasti sering kita ucapkan atau kita dengar.

Mungkin bisa jadi istilah mantan pacar atau mantan istri ini diberikan kepada seseorang karena memang mereka pernah "memangku jabatan"sebagai pacar atau istri sebelum akhirnya hubungan tersebut kandas dan tidak lagi ada ikatan, sehingga istilah mantan disematkan kepada orang tersebut. Pastinya seseorang dapat dikatakan mantan jika mereka menjadi "bekas" meskipun kata bekas sendiri tidak pantas disematkan pada orang.

Membahas perihal mantan, sering kita melihat akhir-akhir ini banyak sekali kejadian viral pernikahan yang dihadiri oleh mantan berujung baper-baperan ya GanSis. Entah yang baper mantan yang ditinggal menikah, atau salah satu pasangan pengantin yang belum rela meninggalkan mantannya karena menjadi korban perjodohan, kisahnya benar-benar dramatis layaknya film-film percintaan di televisi.

Seperti video rekaman pernikahan yang tengah hangat diperbincangkan oleh warganet dengan konteks yang sama yaitu "Baper karena ngundang mantan"
Beredar sebuah video di media sosial dimana menunjukkan seorang pengantin wanita menyeka air matanya karena melihat mantan kekasih datang ke acara pernikahannya.
Bahkan raut kesedihan terlihat jelas saat sang pengantin wanita memalingkan muka.

Di bawah ini videonya!

Melihat video tersebut muncul satu pertanyaan di benak ane GanSis, kenapa masih terbawa perasaan padahal sudah menjadi mantan?

Mungkin Agan dan Sista pun pernah menjalin hubungan cinta dengan seseorang namun berujung pada perpisahan dan menjadi seorang mantan.

Namun apakah GanSis pernah tidak berhasil move on padahal sang mantan kekasih telah bersama orang lain?
Sepertinya terlalu bodoh ya jika perasaan cinta membuat diri sendiri sengsara sedangkan orang yang kita cintai meninggalkan tanpa memikirkan perasaan kita.

Dapat dikatakan cinta itu simbiosis mutualisme GanSis, jika Agan dan Sista dirugikan atas sebuah hubungan bisa jadi itu bukan cinta, entah hanya kagum, ambisi, atau perasaan yang tidak jelas statusnya.

Ada satu hal lagi yang tidak kalah menarik untuk dibahas GanSis.
Kenapa seseorang mengundang mantan di acara pernikahan jika memang belum bisa move on dan ada kemungkinan untuk baper saat sang mantan datang ke acara resepsi pernikahan?

Coba kita bayangkan perasaan sang mempelai pria atau wanita yang menjadi korban kebaperan dari sepasang kekasih yang telah menjadi mantan.
Pasti perasaan sakit hati juga akan mereka rasakan saat melihat sang suami atau istri mereka masih baper dengan mantannya.

Pentingnya menjaga perasaan pasangan dibandingkan dengan baper-baperan dengan mantan itu perlu diperhitungkan saat sebelum kita memutuskan untuk mengundang mantan GanSis, jangan sampai pernikahan akan hancur gara-gara salah satu pasangan ketahuan belum berhasil untuk move on.

Bagaimana apakah Agan dan Sista juga sepakat dengan pendapat ane?
Atau mungkin GanSis memiliki pendapat lain terhadap seorang pengantin yang masih baper saat mantan datang ke acara pernikahan?

Semoga kejadian-kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua GanSis untuk dapat menghargai perasaan pasangan saat kita memilih untuk bersamanya. Jangan pernah baper dengan mantan apa lagi saat mereka datang menjadi tamu undangan.

Oke, terima kasih buat GanSis yang telah singgah dan sampai jumpa di thread ane yang lain.