- Beranda
- Komunitas
- Female
- Wedding & Family
Mengenal istilah Dulang Tinande, Falsafah pernikahan Sunda


TS
zatilmutie
Mengenal istilah Dulang Tinande, Falsafah pernikahan Sunda
Mengenal istilah Dulang Tinande

Menikah adalah sebuah kehidupan baru bagi setiap pasangan. Baik itu dalam hal kehidupan dengan keluarga pasangan, perubahan kebiasaan, pengaturan manajemen keuangan, dll.
Sebuah adaptasi adalah hal yang paling lumrah terjadi ketika satu pasangan baru memasuki gerbang pernikahan.
Dalam setiap suku di Indonesia adaptasi terutama terjadi dalam perbedaan adat istiadat. Mengingat keanekaragaman budaya kita yang begitu besar.
Dalam budaya kita memang dominan perempuan mengikuti suaminya setelah menikah. Walau ada suku yang mewajibkan kaum pria tinggal di tempat istrinya.

Kali ini kita akan mengenal satu falsafah yang begitu kuat dalam dunia pernikahan sunda.

Dalam falsafah suku Sunda, wanita yang sudah menikah dikenal sebagai dulang tinande. Apakah maknanya?
Dulang artinya lumpang besar. Tinande artinya tempat yang selalu menerima.

Dalam pengertian keseluruhan, dulang tinande bermakna menerima sekecil apapun pendapatan suami. Menerima keadaan terburuk sekalipun yang dialami dalam kehidupan pernikahan.
Pada zaman dahulu wanita lumrahnya mengurus rumah atau membantu pekerjaan suami di ladang dan sawah. Atau ikut membantu suaminya berdagang di rumah, dll. Contoh lainnya, ketika menghadapi perceraian, perempuan tidak bisa menjatuhkan talak. Walau pun seorang istri sangat menginginkan perceraian, tetapi keputusan talak itu ada di suami.

Dalam kehidupan di zaman sekarang yang serba moderen. Perempuan lebih setara dalam hal hak mencari pendapatan. Dengan tujuan untuk membantu pendapatan utama atau sebagai cadangan tabungan masa depan.
Hanya saja yang patut diperhatikan seberapa besar dan setinggi apapun, perempuan tetap wajib menghormati dan menghargai suami. Jangan hanya karena masalah ekonomi suami menjadi rendah dan menjadi bahan ejekan.
Falsafah dulang tinande ini penuh makna dan sarat pesan untuk setiap istri dalam menjalankan tugas dan mengabdi kepada suami.
Namun, bukan juga bermakna istri bisa diperlakukan semena-mena, misal suami hanya memberi uang jika istri benar-benar butuh. Sudah menjadi kodratnya jika istri yang memanaje keuangan dalam sebuah keluarga. Karena memberi nafkah adalah kewajiban seorang suami. Walaupun semisal istrinya mempunyai penghasilan.
Mungkin falsafah ini disebut kuno, namun makna dari implementasi yang dilakukan dengan benar. Menjadi kunci keberhasilan dalam sebuah pernikahan.
Pernikahan yang berhasil tercipta salah satunya karena ada pengertian dari kedua belah pihak. Salah satunya dalam memaknai syukur atas rizki yang didapat oleh suami.
Semoga bermanfaat,
Opini pribadi
Gambar: fanspage inspirasi pernikahan
klik

Menikah adalah sebuah kehidupan baru bagi setiap pasangan. Baik itu dalam hal kehidupan dengan keluarga pasangan, perubahan kebiasaan, pengaturan manajemen keuangan, dll.
Sebuah adaptasi adalah hal yang paling lumrah terjadi ketika satu pasangan baru memasuki gerbang pernikahan.
Dalam setiap suku di Indonesia adaptasi terutama terjadi dalam perbedaan adat istiadat. Mengingat keanekaragaman budaya kita yang begitu besar.
Dalam budaya kita memang dominan perempuan mengikuti suaminya setelah menikah. Walau ada suku yang mewajibkan kaum pria tinggal di tempat istrinya.

Kali ini kita akan mengenal satu falsafah yang begitu kuat dalam dunia pernikahan sunda.

Dalam falsafah suku Sunda, wanita yang sudah menikah dikenal sebagai dulang tinande. Apakah maknanya?
Dulang artinya lumpang besar. Tinande artinya tempat yang selalu menerima.
Quote:

Dokpri: dulang
Dalam pengertian keseluruhan, dulang tinande bermakna menerima sekecil apapun pendapatan suami. Menerima keadaan terburuk sekalipun yang dialami dalam kehidupan pernikahan.
Pada zaman dahulu wanita lumrahnya mengurus rumah atau membantu pekerjaan suami di ladang dan sawah. Atau ikut membantu suaminya berdagang di rumah, dll. Contoh lainnya, ketika menghadapi perceraian, perempuan tidak bisa menjatuhkan talak. Walau pun seorang istri sangat menginginkan perceraian, tetapi keputusan talak itu ada di suami.

Dalam kehidupan di zaman sekarang yang serba moderen. Perempuan lebih setara dalam hal hak mencari pendapatan. Dengan tujuan untuk membantu pendapatan utama atau sebagai cadangan tabungan masa depan.
Hanya saja yang patut diperhatikan seberapa besar dan setinggi apapun, perempuan tetap wajib menghormati dan menghargai suami. Jangan hanya karena masalah ekonomi suami menjadi rendah dan menjadi bahan ejekan.
Falsafah dulang tinande ini penuh makna dan sarat pesan untuk setiap istri dalam menjalankan tugas dan mengabdi kepada suami.
Namun, bukan juga bermakna istri bisa diperlakukan semena-mena, misal suami hanya memberi uang jika istri benar-benar butuh. Sudah menjadi kodratnya jika istri yang memanaje keuangan dalam sebuah keluarga. Karena memberi nafkah adalah kewajiban seorang suami. Walaupun semisal istrinya mempunyai penghasilan.
Mungkin falsafah ini disebut kuno, namun makna dari implementasi yang dilakukan dengan benar. Menjadi kunci keberhasilan dalam sebuah pernikahan.
Pernikahan yang berhasil tercipta salah satunya karena ada pengertian dari kedua belah pihak. Salah satunya dalam memaknai syukur atas rizki yang didapat oleh suami.
Semoga bermanfaat,
Opini pribadi
Gambar: fanspage inspirasi pernikahan
klik
Diubah oleh zatilmutie 28-05-2021 14:00






betiatina dan 8 lainnya memberi reputasi
9
3.7K
25


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan