- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Do It Yourself
Trophy To My Brother, Jelek Sih! But Who Care?


TS
delia.adel
Trophy To My Brother, Jelek Sih! But Who Care?
Spoiler for dokumen pribadi:

Quote:
Well, abang gue ama paman lagi ade di Bandung, yang mana mereka lagi suka sukanya dan gila gilaan main sepakbola sampai kemana-mana, gak perduli ade virus Corona apa kaga, yang mana bisa membahayakan jiwa mereka, pokoknya yang penting bola, bola dan bola aja.
Itu aja nyang ade dipikiran mereka....
Dan karena itulah aye keseringan ditinggalkan di rumah sendirian, cos kalau mereka tanding jauh dari rumah, selalu bawa seisi rumah untuk sebagai suporter yang paling menyemangati mereka. So akhirnya gue di rumah sendirian tanpa sesiapapun, bahkan kadang saat rumah kebanjiran pun mereka hanya tertawa-tawa saja menyaksikan aye lagi kesusahan akibat banjir yang melanda.
Tapi untuk mengobati rasa kangen karena keberadaan mereka yang jauh, pada akhirnya aku membuatkan sesuatu yang mana merupakan hal yang istimewa dan spesial, yang mungkin bakalan jadi bahan tertawaan saja, cos ternyata hasil karya aku jeleknya minta ampun
nb: kodok aja sampai lemas tubuhnya, karena kecapean tertawain gue dah, apalagi setelah melihat hasil buatanku tersebut.

Itu aja nyang ade dipikiran mereka....
Dan karena itulah aye keseringan ditinggalkan di rumah sendirian, cos kalau mereka tanding jauh dari rumah, selalu bawa seisi rumah untuk sebagai suporter yang paling menyemangati mereka. So akhirnya gue di rumah sendirian tanpa sesiapapun, bahkan kadang saat rumah kebanjiran pun mereka hanya tertawa-tawa saja menyaksikan aye lagi kesusahan akibat banjir yang melanda.
Tapi untuk mengobati rasa kangen karena keberadaan mereka yang jauh, pada akhirnya aku membuatkan sesuatu yang mana merupakan hal yang istimewa dan spesial, yang mungkin bakalan jadi bahan tertawaan saja, cos ternyata hasil karya aku jeleknya minta ampun

nb: kodok aja sampai lemas tubuhnya, karena kecapean tertawain gue dah, apalagi setelah melihat hasil buatanku tersebut.

Quote:
Kalian pasti kepo sejelek apa sih buatannya aku tuh?
Well ...eng ing eng ...satu dua tiga ...tralala...
Ya aye bikin piala-pialaan. Yang mana si bikin dengan penuh rasa cinta sampai tumpah ke mana-mana, akibat rindu mau nyubitin abang ama paman, kaga kesampaian ..
Well ayo dah kepoin cara buatnya yak...
Pertama-tama siapkan bahan-bahannya, yaitu sebagai berikut ini:
Ya ade gunting, cat air, spidol, pulpen, kuas dan kerdus, sebagai bahan bekas utamanya. Hehehehe
Langkah yang kedua adalah bentuk pola untuk bahan-bahan pembuatan piala, yaitu seperti berikut ini;



Ya ada pola gelas bertangkai dari kerdus, lalu pola pita di secarik kertas, lalu setengah lingkaran atau busur dengan di lubangi dipertengahannya, juga bentuk kaki untuk kedudukan gelas nantinya.
Setelah itu rangkai semua kerangkanya hingga membentuk bagian seperti berikut ini;

Lalu gelas tersebut di warnai dengan mengunakan cat air, sedang pitanya di beri warna dengan menggunakan spidol saja. Seperti gambar berikut ini;
Kemudian gunakan lem kertas untuk membuat perekat di antaranya. Dan here it is... tralala...jelek bukan?
Tapi bagiku jelek gak masalah, karena sesuatu yang jelek itu luar biasa bernilai ketulusan diantaranya. Bayangkan saja, membuatnya sampai sampai menahan segala rindu yang ada dalamn dada loh! Jadi biarlah jelek asalkan tersalurkan apa yang ingin di kubuatkan untuknya cieee cieeee cieeee cieeee

Well ...eng ing eng ...satu dua tiga ...tralala...
Spoiler for dokumen pribadi:

Ya aye bikin piala-pialaan. Yang mana si bikin dengan penuh rasa cinta sampai tumpah ke mana-mana, akibat rindu mau nyubitin abang ama paman, kaga kesampaian ..
Well ayo dah kepoin cara buatnya yak...

Pertama-tama siapkan bahan-bahannya, yaitu sebagai berikut ini:
Spoiler for dokumen pribadi:

Ya ade gunting, cat air, spidol, pulpen, kuas dan kerdus, sebagai bahan bekas utamanya. Hehehehe
Langkah yang kedua adalah bentuk pola untuk bahan-bahan pembuatan piala, yaitu seperti berikut ini;
Spoiler for dokumen pribadi:




Ya ada pola gelas bertangkai dari kerdus, lalu pola pita di secarik kertas, lalu setengah lingkaran atau busur dengan di lubangi dipertengahannya, juga bentuk kaki untuk kedudukan gelas nantinya.
Setelah itu rangkai semua kerangkanya hingga membentuk bagian seperti berikut ini;
Spoiler for dokumen pribadi:


Lalu gelas tersebut di warnai dengan mengunakan cat air, sedang pitanya di beri warna dengan menggunakan spidol saja. Seperti gambar berikut ini;
Spoiler for dokumen pribadi:

Kemudian gunakan lem kertas untuk membuat perekat di antaranya. Dan here it is... tralala...jelek bukan?
Spoiler for dokumen pribadi:

Tapi bagiku jelek gak masalah, karena sesuatu yang jelek itu luar biasa bernilai ketulusan diantaranya. Bayangkan saja, membuatnya sampai sampai menahan segala rindu yang ada dalamn dada loh! Jadi biarlah jelek asalkan tersalurkan apa yang ingin di kubuatkan untuknya cieee cieeee cieeee cieeee

Quote:
Namun kalian tau gak apa yang terjadi ketika aku kirim foto piala hasil buatan ku tersebut kepadanya?
Katanya gini Gan-Sis... "Dek, kenapa juara keempat? Kamu gak suka aku menang ya?"
Kau tau tidak kak, kenapa aku membuatkan angka empat pada piala tersebut?
Itu maknanya adalah .... Angka satu untuk cinta kita kepada anugrah terindah yang Allah berikan untuk kita, dalam tiap menit dan detiknya. Jadi bukan angka satu kesuksesan kakak.
Lalu angka kedua untuk sebuah proses perjalanan, bahwasanya menuju angka pertama itu tidak semudah kelihatannya. Nah bukan ini juga kan?
Lalu angka ketiga ialah untuk sebuah doa-doa yang meluncur dari kanan-kiri, depan dan belakang para suporter yang membuat semangat untuk meraih mimpi, menjadi sebuah Ilham yang tidak akan pernah putus antaranya. Nah bukan yang inj juga kak, maka hanya angka empat yang cocok.
Sebab, angka keempat adalah puncak hasilnya, yang mana semua itu tidak akan terjadi jikalau, faktor mencintai diri sendiri itu tidak di masukkan ke dalam kamus kehidupan, semua itu suatu anugrah, yang paling inti dari sebuah inti, yang mana penggerak semua organ-organ dalam tubuh, untuk memiliki rasa "aku" itu lebih hidup, apalagi dalam meraih sebuah mimpi untuk terbentuk dengan sempurna.
Karena angka empat itu, yang mana kuartikan sebagai tempat bermukimnya harapan, atas pintu-pintu asa, penjuru arah mata angin untuk membawa kesuksesan itu menjadi lebih nyata.
Akhirnya kakak aku menangis dan berkata, "dik inilah piala paling indah yang kakak dapatkan untuk hari bahagia ini. Terimakasih dik!"
Itu katanya dan aku bahagia dia memahami apa yang aku sampaikan dalam tiap-tiap kata yang aku tuliskan kemudian. Semoga saja kakak selalu sukses dalam menjalani apa yang menjadi hobi kakak untuk lebih maju lagi.
Mise you ....
Katanya gini Gan-Sis... "Dek, kenapa juara keempat? Kamu gak suka aku menang ya?"
Kau tau tidak kak, kenapa aku membuatkan angka empat pada piala tersebut?
Itu maknanya adalah .... Angka satu untuk cinta kita kepada anugrah terindah yang Allah berikan untuk kita, dalam tiap menit dan detiknya. Jadi bukan angka satu kesuksesan kakak.
Lalu angka kedua untuk sebuah proses perjalanan, bahwasanya menuju angka pertama itu tidak semudah kelihatannya. Nah bukan ini juga kan?
Lalu angka ketiga ialah untuk sebuah doa-doa yang meluncur dari kanan-kiri, depan dan belakang para suporter yang membuat semangat untuk meraih mimpi, menjadi sebuah Ilham yang tidak akan pernah putus antaranya. Nah bukan yang inj juga kak, maka hanya angka empat yang cocok.
Sebab, angka keempat adalah puncak hasilnya, yang mana semua itu tidak akan terjadi jikalau, faktor mencintai diri sendiri itu tidak di masukkan ke dalam kamus kehidupan, semua itu suatu anugrah, yang paling inti dari sebuah inti, yang mana penggerak semua organ-organ dalam tubuh, untuk memiliki rasa "aku" itu lebih hidup, apalagi dalam meraih sebuah mimpi untuk terbentuk dengan sempurna.
Karena angka empat itu, yang mana kuartikan sebagai tempat bermukimnya harapan, atas pintu-pintu asa, penjuru arah mata angin untuk membawa kesuksesan itu menjadi lebih nyata.
Akhirnya kakak aku menangis dan berkata, "dik inilah piala paling indah yang kakak dapatkan untuk hari bahagia ini. Terimakasih dik!"
Itu katanya dan aku bahagia dia memahami apa yang aku sampaikan dalam tiap-tiap kata yang aku tuliskan kemudian. Semoga saja kakak selalu sukses dalam menjalani apa yang menjadi hobi kakak untuk lebih maju lagi.
Mise you ....
Opini pribadi
Gambar pribadi
Diubah oleh delia.adel 27-05-2021 22:15






Bk.cokorda dan 14 lainnya memberi reputasi
15
2.3K
Kutip
29
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan