Seorang aktivis lingkungan Indonesia asal Indramayu berkeliling mengenakan topi kepala badak yang menarik perhatian sambil mengunjungi desa-desa. Beliau adalah Samsudin, 50 tahun, mantan guru sekolah yang kini mengabdikan dirinya untuk dongeng keliling.

Ternyata di dalam dongengnya, Samsudin mengajarkan anak-anak tentang erosi pantai dan bagaimana pohon bakau dapat membantu melestarikan lingkungan. Bahasa Indonesia menjadi bahasa utama yang dipilhnya pada saat mendongeng untuk anak-anak.

Samsudin bertujuan untuk menyebarkan pesannya kepada kaum muda tentang pentingnya melindungi hutan bakau di daerah yang mengalami erosi pantai besar-besaran.

" Harapan saya agar anak-anak yang saya temui menjadi pahlawan-pahlawan bagi lingkungannya, pahlawan bagi penyelamatan satwa langka Indonesia, hutan Indonesia, serta pelestarian mangrove yang ada di negara kita", tutur Samsudin.

Menurut Kemenetrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, sebanyak lebih dari 1,8 juta hektar mangrove di Indonesia telah dihancurkan karena pembalakan liar dan konversi lahan.

Dalam sehari, Samsudin mengajar sebanyak 3 kali dalam seminggu. Rata-rata anak yang ikut berpartisipasi dalam pengajarannya ini berumur 11 sampai 15 tahun. Samsudin mengajarkan tentang bagaimana menjaga lingkungan dan terkadang mengilustrasikannya dengan menggunakan boneka monyet atau orang utan.

Berikut ini video Samsudin saat mengajarkan anak-anak menggunakan boneka.

Ayo dukung terus pahlawan lingkungan kita salah satunya seperti Bapak Samsudin! Jaga terus bumi tercinta kita dengan menanam dan melestarikan pohon yang nantinya berguna untuk diri sendiri dan anak cucu kita!