Tenang aja pak, soal pertahanan wilayah Indonesia baik lautan dan daratan sudah ada yang nanganin. Tentara Nasional Indonesia (TNI) selalu sigap menjalankan pertahanan negara.
 
Toh selama ini para tentara kita yang bertugas sudah menjalankan tugasnya dengan jiwa dan raga. Di bawah naungan Kementrian Pertahanan (Kemhan). Keamanan negara dijamin aman. 

Pemerintah kita sudah mewaspadai kapal-kapal asing yang masuk perairan lautan kita melalui TNI Angkatan Laut dan dibantu Angkatan Udara. So, mereka sudah pasti mengawal dan mewaspadai perairan dan daratan Tanah Air.

Artinya, pengawasan dan pengamanan di negeri ini sudah ditingkatkan. Penulis yakin, para TNI sudah memiliki senjata alutsista yang bisa digunakan untuk pertahanan negara. 

Terkait dua kapal milik China yaitu Xing Dao-863 dan Ocean Tug Nantuo-185 merupakan kapal penyelamat dan pengangkat kapal sehingga tepat ketika membantu pengangkatan Nanggala 402. 

Namun kapal Scientific Salvage Tan Suo 2 merupakan kapal penelitian ilmiah yang beroperasi di bawah Institut Sains dan Teknik Laut Dalam dari Akademi Ilmu Pengetahuan Cina sehingga patut diwaspadai. 

Kapal itu berada di lautan Indoneisa untuk membantu mengevakuasi KRI Nanggala. 
Jadi tenang-tenang saja pak. Mereka niat baik untuk membantu TNI dalam mengevakuasi KRI Nanggala. 

Lalu juga tidak ada kaitanya dengan politik dunia. Toh ini bantuan yang kita terima dengan senang hati. Kapal China itu berada di perairan kita untuk membantu.
Soal konflik, pemerintah sudah memiliki sikap yang aktif. Jadi tak ada kaintanya konflik AS dengan China. 

Santuy aja pak, pemerintah Indonesia memastikan keamanan data laut Indonesia dan tidak turut terperangkap dalam konflik di Laut China Selatan. 



Antaranews.com