Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan kendaraan listrik Amerika Serikat, Tesla Inc (TSLA.O) mengumumkan pihaknya telah mendirikan situs di China untuk menyimpan data-data penjualan mobilnya di negara tirai bambu tersebut.
Pembuatan situs yang dilakukan Tesla, sebagai langkah lanjutan setelah otoritas China menduga Tesla mengambil informasi pembeli mobil Tesla yang dikumpulkan melalui kamera dan sensor di dalam kendaraan tersebut.
Tesla menjelaskan dalam sebuah postingan di Weibo, sebuah platform terkenal di China, bahwa data dari mobil yang dijualnya di China, tempat ia membuat sedan Model 3 dan kendaraan sport Model Y akan disimpan di negara tersebut.

Tesla menambahkan akan memperluas jaringan pusat datanya di China.
Melansir Reuters, China merupakan pasar mobil terbesar di dunia dan terbesar kedua untuk Tesla, sedang menyusun aturan untuk memastikan keamanan data yang dihasilkan oleh kendaraan yang terhubung karena popularitas mereka yang semakin meningkat memicu kekhawatiran tentang privasi dan keamanan nasional.
Staf di beberapa kantor pemerintah China telah diberitahu untuk tidak memarkir mobil Tesla mereka di dalam kompleks pemerintah karena masalah keamanan atas kamera kendaraan, dua orang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters pekan lalu.


Pekan lalu, wakil presiden Tesla Grace Tao, bersama dengan eksekutif di Baidu Inc (9888.HK) dan Alibaba (9988.HK), menghadiri diskusi kebijakan yang diadakan oleh sebuah wadah pemikir China tentang keamanan data.

"Tesla sedang mengembangkan platform untuk pemilik mobil di China yang akan memungkinkan mereka mengakses data yang dihasilkan oleh kendaraan mereka. Ini juga meningkatkan keterlibatannya dengan regulator setempat dan memperkuat tim hubungan pemerintahan," menurut sumber yang mengatakan kepada Reuters, dikutip Rabu (26/5/2021). 

https://www.cnbcindonesia.com/tech/2...kah-dari-tesla