Senang sekali rasanya, karena bisa kembali turut berpartisipasi dalam event menulis bertema Trading part 2 ini. Jika di event sebelumnya ane sempat menjelaskan mengenai 1 indikator yang mudah dipahami yaitu indikator Stochastic Oscilator. Maka di thread kali ini, ane ingin sekali membagikan strategi kombinasi andalan ane. Strategi kombinasi ini adalah gabungan dari 2 indikator yang secara garis besar memiliki fungsi dan kegunaan yang hampir sama, hanya saja berbeda parameter nya. Jadi dengan di kombinasikannya dua indikator ini, tingkat keakuratan nya pun menjadi lebih tinggi, sehingga kita bisa lebih mudah dalam memprediksi arah pergerakan harga pasar.

Untuk penerapan strategi kombinasi ini, ane lebih prefer menerapkannya di market Binary Option ketimbang market forex. Kenapa? Karena kedua indikator ini memang lebih efektif dan akurat untuk transaksi short(pendek). Karena market forex itu cenderung lambat pergerakannya maka strategi kombinasi ini kurang cocok jika diterapkan di market forex tersebut.

sumber gambar : tampilan jendela indikator stochastic oscilator

sumber gambar : tampilan jendela indikator RSI 10

Dua gambar diatas adalah tampilan jendela untuk indikator Stochastic oscilator dan RSI 10. Jika kalian memperhatikan kedua gambar diatas pasti kalian akan menemukan kesamaan, yang mana kedua indikator ini sama-sama bisa mendeteksi area/level overbought (titik jenuh beli) dan  area/level oversold (titik jenuh jual). Seperti yang sudah ane singgung di alinea atas, bahwa secara global kedua indikator ini memang memiliki fungsi dan kegunaan yang hampir sama yaitu untuk melihat area oversold dan overbought.

Untuk pemahaman tentang praktek strategi kombinasi SO dan RSI 10 kalian bisa melihat gambar yang sudah ane siapkan diatas. Garis di jendela atas adalah indikator SO (stochastic oscilator) sedangkan yang ada di jendela bawah adalah garis indikator RSI 10. Pada jam 21:27 bisa kalian perhatikan sedang ada sinyal market sedang berada pada posisi/titik overbought, ditandai dengan indikator SO yang berada pada area diatas garis merah, sedangkan indikator RSI juga sudah menyentuh garis merah. Ini adalah sinyal untuk kalian melakukan open transaksi short sell dengan durasi antara 3-5 menit.

Dengan posisi open transaksi short sell ane jamin kalian akan 100% profit. Kondisi sebaliknya juga berlaku ketika indikator SO dan indikator RSI 10 sama-sama sudah memberikan sinyal bahwa market sedang berada di area/level oversold dan menyentuh garis bawah. Saat itulah kalian harus melakukan open posisi buy dalam durasi antara 3-5 menit. Pasti kalian akan profit.

Simple sekali kan penerapan strategi  kombinasi ini? Walaupun penerapannya sangat simple tapi strategi kombinasi 2 indikator ini terbukti ampuh menghasilkan profit, karena ane sendiri sudah mempraktekannya dalam trading sehari-hari. Oiya satu pantangan dari ane, jangan pernah menggunakan strategi kombinasi 2 indikator ini ketika kondisi market sedang dalam tren kuat (bisa tren kuat turun maupun tren kuat naik) karena biasanya tren kuat itu terbentuk karena ada news yang mempengaruhi kedua mata uang market yang sedang diperdagangkan. Dan ketika kondisi ini datang, satu-satunya strategi yang berlaku adalah follow the trend. Strategi sehebat apapun tidak akan mampu melawan news. Karena kondisi market yang sesekali memang terpengaruh oleh news, maka alangkah baiknya sebagai trader kita harus rutin mengecek kondisi pasar yang hendak kita tradingkan, sedang ada berita apakah tentang market tersebut, jangan sampai  kita ketinggalan info. Update terus news tentang target market oke?

Nah itulah strategi kombinasi andalan ane, semoga kalian bisa memahami tulisan ane dengan baik dan bisa mempraktekannya dalam trading kalian, semoga bermanfaat ya.

sumber : 1 ,  2.