Penguatan kapasitas sektor pertahanan terus digaungkan Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin. Visi tersebut dibaca dengan brilian oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Prabowo memaparkan bahwa dirinya saat ini tengah fokus bagaimana membangun kemandirian Pertahanan. Dan ini yang disebut Presiden sebagai migrasi paradigma
belanja pertahanan, menjadi suatu investasi pertahanan. Anggaran pertahanan harus dikelola dengan baik sehingga dapat membantu membantu peningkatan ekonomi nasional.

"Oleh karena itu kita harus mencari bagaimana implementasi imbal dagang, kandungan lokal, offset, transfer of technology, dan rincian investasi pertahanan dalam setiap pengadaan alpalhankam dari luar negeri," kata Prabowo sebagaimana dilansir media.

Dan selama Eks Danjen Kopassus itu memimpin, hasilnya sudah terlihat. Prabowo seperti diketahui ketika kali pertama menjabat, langsung melakukan banyak kunjungan ke sejumlah negara.

Tujuannya tak lain untuk menguatkan kerjasama di sektor pertahanan. Di antaranya bagaimana adanya transfer teknologi dan ilmu pengetahuan, disamping tentunya penguatan SDM bangsa.

Selanjutnya yang menjadi fokus Prabowo adalah bagaimana menguatkan industri pertahanan dalam negeri. Dan ini sudah cukup baik. Parameternya adalah banyaknya 'pelanggan' PT Pindad dari berbagai negara.

Penulis yakin bahwa sektor pertahanan negara kita bakal makin maju dan mentereng. Hingga pada akhirnya visi kemandirian sektor pertahanan terwujud secara penuh. (*). 



Cnbcindonesia.com