Kaskus

Sports

peteradisAvatar border
TS
peteradis
Profil Roberto Di Matteo, Pelatih Pemberi Gelar Liga Champions Bagi Chelsea Bagian 2
Tulisan ini kelanjutan dari tulisan sebelumnya yang mengulas profil Roberto Di Matteo, pelatih pertama sepanjang sejarah Chelsea yang mampu mempersembahkan gelar juara Liga Champions.

Supaya bisa mengikuti kelanjutan thread ini dan mengetahui lebih lengkap profil Roberto Di Matteo, disarankan untuk membaca tulisan sebelumnya disini https://www.kaskus.co.id/thread/60a5...98137ce5d7793.

Roberto Di Matteo memutuskan pensiun sebagai pesepakbola akibat cedera kaki yang dialami pada sebuah laga Piala UEFA 2000/2001 menghadapi St. Gallen. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan cedera membuatnya memutuskan pensiun dini di usia 31 tahun.

Pensiun sebagai pemain, Di Matteo sempat membuka bisnis restoran bersama beberapa rekan, salah satunya Marcel Desailly yang merupakan rekan setimnya di Chelsea. Namun tampaknya hasrat terbesar Di Matteo adalah menjadi pelatih sepak bola.

Di Matteo mengawali kiprah sebagai pelatih pada 2 Juli 2008 di klub Milton Keynes Dons menggantikan posisi mantan gelandang timnas Inggris, Paul Ince, yang memutuskan mengambil jabatan pelatih klub Premier League, Blackburn Rovers. Di Matteo dikontrak selama setahun oleh Milton Keynes Dons.

Profil Roberto Di Matteo, Pelatih Pemberi Gelar Liga Champions Bagi Chelsea Bagian 2
Roberto Di Matteo diperkenalkan sebagai pelatih baru Milton Keynes Dons

Terkait perekrutan Di Matteo, pihak klub membuat pernyataan bahwa baik pihak klub maupun Di Matteo masih muda, ambisius, dan lapar akan kesuksesan.

Pada 26 November 2008, Di Matteo merekrut mantan rekan setimnya di Chelsea dan mantan striker internasional Norwegia, Tore Andre Flo. Tore Andre Flo membatalkan masa pensiunnya dan menandatangani kontrak selama setengah musim bersama M.K. Dons.

Selama setahun bertugas sebagai pelatih M.K. Dons, Di Matteo membawa anak asuhnya finish di posisi ketiga klasemen League One di bawah Leicester City dan Peterborough United. M.K. Dons pun berhak tampil di babak play-off promosi ke divisi Championship.

Di play-off, M.K. Dons berhadapan dengan Scunthorpe United yang finish di posisi keenam klasemen akhir League One. Pada leg pertama play-off di kandang Scunthorpe United, M.K. Dons berhasil menahan imbang tuan rumah 1-1. Leg kedua berlangsung di kandang M.K. Dons, pertandingan berakhir imbang 0-0.

Hasil imbang pada dua leg memaksa pertandingan dilanjutkan ke babak tambahan waktu. Setelah 120 menit, kedudukan masih sama kuat. Pertandingan pun dilanjutkan ke adu penalti.

Skor masih imbang 4-4 setelah lima penendang awal masing-masing tim menunaikan tugasnya.

Profil Roberto Di Matteo, Pelatih Pemberi Gelar Liga Champions Bagi Chelsea Bagian 2
Ekspresi Tore Andre Flo setelah gagal eksekusi penalti

Penendang kesembilan M.K. Dons, Tore Andre Flo, gagal menunaikan tugasnya dengan baik. Sementara penendang kesembilan Scunthorpe United, Ian Morris, sukses mengeksekusi penalti. Scunthorpe United memenangkan adu penalti dengan skor 7-6 dan lolos ke final play-off dengan agregat 2-1.

Di Matteo menjabat sebagai pelatih M.K. Dons hingga 30 Juni 2009 dan memimpin M.K. Dons menjalani 52 pertandingan di berbagai kompetisi dengan catatan 27 menang, 11 imbang, dan 14 kalah. Di Matteo mencatatkan rasio kemenangan 51,9%.

Di Matteo membawa M.K. Dons melaju hingga semifinal play-off promosi ke divisi Championship, babak pertama Piala FA, babak kedua Piala Liga, dan babak kedua Football League Trophy.

Selepas dari M.K. Dons, Di Matteo melanjutkan karir kepelatihannya di West Bromwich Albion. Di Matteo ditunjuk secara sepakat oleh dewan direksi klub dan mulai menjabat sebagai pelatih sejak 30 Juni 2009. Di Matteo menggantikan Tony Mowbray yang memutuskan hengkang ke Glasgow Celtic tidak lama setelah West Bromwich Albion terdegradasi dari Premier League.

Profil Roberto Di Matteo, Pelatih Pemberi Gelar Liga Champions Bagi Chelsea Bagian 2
Di Matteo saat melatih West Brom

Pada musim pertama sebagai pelatih West Brom, Di Matteo membawa tim asuhannya finish di posisi kedua divisi Championship. West Brom finish di bawah Newcastle United dan mendapatkan tiket promosi langsung ke Premier League. West Brom mengunci posisi kedua klasemen setelah mengalahkan Doncaster Rovers dengan skor 3-2 pada 10 April 2010, liga masih menyisakan tiga pertandingan hingga akhir musim.

Musim 2010/2011, Di Matteo melanjutkan pekerjaan sebagai pelatih West Brom di Premier League. Sayangnya, petualangan awal Di Matteo bersama West Brom di Premier League berakhir tidak bagus. Di laga perdana pada 14 Agustus 2010, West Brom yang bertandang ke Stamford Bridge harus rela dicukur tuan rumah Chelsea dengan skor 6-0.

Pada laga kedua yang berlangsung sepekan kemudian, West Brom meraih kemenangan 1-0 atas tamunya Sunderland. Gol Peter Odemwingie di menit ke-81 mampu memberikan tiga poin perdana bagi West Brom.

Kemenangan paling sensasional West Brom di bawah arahan Roberto Di Matteo diraih pada 25 September 2010 kala bertandang ke Emirates Stadium. Pada laga pekan keenam Premier League, West Brom membawa pulang kemenangan 3-2 atas Arsenal. West Brom mampu unggul 3-0 terlebih dahulu sebelum diperkecil dua gol oleh Arsenal pada 12 menit akhir pertandingan.

Sejak pekan ke-17 hingga pekan ke-25, West Brom mencatatkan rangkaian hasil buruk. West Brom mengalami lima kekalahan beruntun (pekan 17-21), satu kemenangan (pekan 22), dan kembali menelan dua kekalahan (pekan 23 dan 25). Rangkaian hasil buruk tersebut membuat peringkat West Brom anjlok dari peringkat ke-9 (pekan 16) menjadi peringkat ke-17 (pekan 25).

Sehari setelah kekalahan 3-0 di kandang Manchester City pada pekan ke-25, Di Matteo dilengserkan dari jabatan pelatih West Brom. Di Matteo menjabat sebagai pelatih West Brom sejak 30 Juni 2009 - 05 Februari 2011.

Pada musim 2010/2011, Di Matteo memimpin West Brom menjalani 30 pertandingan dengan rincian 25 pertandingan Premier League, empat pertandingan Piala Liga, dan satu pertandingan Piala FA. Pada ajang Piala Liga, langkah West Brom terhenti di babak kelima setelah kalah 1-0 dari Ipswich Town. Di Piala FA, West Brom harus mengakui keunggulan Reading 1-0 di babak ketiga.

Secara keseluruhan, Di Matteo memimpin West Brom dalam 82 pertandingan dengan catatan 40 kemenangan, 19 seri, dan 23 kekalahan. Rasio kemenangan Di Matteo selama melatih West Brom adalah 48,78%.

Setelah lengser dari jabatan pelatih West Brom, Di Matteo sempat melamar jabatan pelatih di Birmingham City. Namun upayanya belum berhasil, lamaran Di Matteo mendapatkan penolakan dari pihak klub.

Di Matteo sempat menganggur cukup lama, sebelum akhirnya tawaran datang kepadanya. Pada awal musim 2011/2012, sang mantan klub Chelsea, menunjuknya sebagai asisten pelatih mendampingi Andre Villas-Boas yang baru saja direkrut sebagai pelatih dari F.C. Porto.

Peran sebagai asisten pelatih Chelsea tidak terlalu lama diemban oleh Di Matteo. Menjelang pertengahan Februari 2012, Chelsea terlempar dari posisi empat besar klasemen seiring kekalahan 2-0 dari Everton. Pada 21 Februari 2012, Chelsea menelan kekalahan 3-1 dari Napoli di ajang Liga Champions. Kekalahan tersebut semakin menambah tekanan terhadap Andre Villas-Boas.

Puncaknya, 4 Maret 2012, sehari setelah kekalahan 1-0 di kandang West Brom, Andre Villas-Boas dilengserkan dari jabatan pelatih Chelsea. Chelsea segera menunjuk Roberto Di Matteo sebagai pelatih sementara hingga akhir musim.

Profil Roberto Di Matteo, Pelatih Pemberi Gelar Liga Champions Bagi Chelsea Bagian 2
Di Matteo sebagai pelatih Chelsea

Begitu resmi menjabat sebagai pelatih Chelsea, Di Matteo mengajak mantan rekan setimnya di Chelsea, Eddie Newton menjadi asisten. Di Matteo mengawali pekerjaannya di Chelsea dengan serangkaian hasil positif.

Chelsea menang 2-0 di kandang Birmingham City pada laga ulangan babak kelima Piala FA tepat dua hari setelah Di Matteo menjabat sebagai pelatih. Gol kemenangan dicetak oleh Juan Mata dan Raul Meireles.

Pada 10 Maret 2012, Chelsea menang 1-0 atas Stoke City di Stamford Bridge berkat gol tunggal Didier Drogba.

14 Maret 2012, Chelsea tampil begitu luar biasa di leg kedua perdelapan final Liga Champions melawan Napoli. Chelsea unggul 3-1 setelah 90 menit laga berjalan. Agregat menjadi sama kuat 4-4. Menjelang akhir babak pertama perpanjangan waktu, Chelsea mencetak gol melalui Branislav Ivanovic. Gol tersebut membuat Chelsea unggul agregat 5-4. Chelsea pun melaju ke perempat final Liga Champions.

Chelsea terus tampil bagus di bawah arahan Di Matteo. Di ajang Piala FA, pada babak semifinal, Chelsea menyingkirkan rival sekota Tottenham Hotspur dengan skor 5-1 di Stadion Wembley. Chelsea akhirnya berhasil meraih gelar Piala FA setelah mengandaskan perlawanan Liverpool 2-1 di final.

Penampilan luar biasa kembali ditunjukkan Chelsea di Liga Champions. Pada semifinal, Chelsea menyingkirkan Barcelona dengan agregat 3-2. Leg pertama yang berlangsung di Stamford Bridge dimenangkan dengan skor 1-0 berkat gol Didier Drogba pada tambahan waktu babak pertama.

Di laga leg kedua di Camp Nou, Chelsea mampu tampil begitu heroik. Chelsea tertinggal 2-1 di babak pertama dan harus bermain dengan sepuluh pemain setelah John Terry di kartu merah pada menit ke-37. Barcelona yang ngotot mengejar gol tambahan justru harus rela gawangnya dibobol kali kedua oleh Chelsea melalui Fernando Torres pada menit 90+2.

Profil Roberto Di Matteo, Pelatih Pemberi Gelar Liga Champions Bagi Chelsea Bagian 2
Pemain Chelsea merayakan kelolosan ke Final Liga Champions di markas Barcelona

Di final Liga Champions, Chelsea menghadapi Bayern Munchen. Faktor kualitas tim ditambah laga final yang digelar di markas Bayern Munchen, membuat Chelsea tidak diunggulkan meraih gelar Liga Champions.

Namun sekali lagi Chelsea arahan Di Matteo mampu membalikkan prediksi banyak pihak. Didorong oleh keharusan untuk tampil di Liga Champions musim berikutnya, target yang hampir mustahil diraih melalui jalur empat besar klasemen akhir Premier League, Chelsea kembali tampil luar biasa.

Permainan Chelsea di final mampu merepotkan Bayern Munchen yang lebih diunggulkan sebagai peraih gelar. Chelsea yang tidak diperkuat John Terry mampu memaksakan skor 1-1 setelah 90 menit laga berlangsung. Sepanjang babak tambahan 2 x 15 menit, Chelsea tetap mampu mempertahankan kedudukan imbang dan memaksa laga diakhiri dengan adu penalti.

Banyak pihak semakin yakin Bayern Munchen akan meraih gelar juara setelah penendang pertama Chelsea, Juan Mata, gagal menjalankan tugasnya. Namun keyakinan itu terbukti salah.

Empat penendang Chelsea berikutnya justru berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Justru, dua penendang terakhir Bayern Munchen gagal menjalankan tugasnya, sehingga Chelsea pun meraih kemenangan 4-3 di final.

Kemenangan atas Bayern Munchen di final Liga Champions 2011/2012 menciptakan sejarah bagi Chelsea dan Di Matteo. Gelar tersebut hingga saat ini menjadi satu-satunya gelar Liga Champions yang mampu diraih Chelsea. Gelar tersebut juga menjadikan Chelsea sebagai tim London pertama dan satu-satunya hingga saat ini yang mampu meraih gelar Liga Champions.

Profil Roberto Di Matteo, Pelatih Pemberi Gelar Liga Champions Bagi Chelsea Bagian 2
Pemain Chelsea merayakan keberhasilan mengangkat Trofi Liga Champions

Bagi Di Matteo gelar tersebut menjadikannya satu-satunya pelatih Chelsea hingga saat ini yang mampu menghadirkan gelar Liga Champions ke Stamford Bridge. Roberto Di Matteo yang ditunjuk sebagai pelatih sementara serta hanya diberi target untuk membuat Chelsea tampil lebih baik dan finish sebaik mungkin di akhir musim, justru mampu menghadirkan gelar yang paling diidam-idamkan sang pemilik klub, Roman Abramovich.

Persembahan dua gelar di musim 2011/2012 membuat manajemen Chelsea akhirnya resmi menunjuk Di Matteo sebagai pelatih permanen pada 13 Juni 2012. Di Matteo dikontrak selama dua tahun.

Chelsea mengawali musim 2012/2013 dengan hasil kurang bagus. Chelsea harus mengakui keunggulan 2-3 dari Manchester City di FA Community Shield. Chelsea juga takluk dari Atletico Madrid 4-1 di ajang UEFA Super Cup.

Di Premier League 2012/2013, Chelsea tampil bagus di delapan pekan awal dengan raihan tujuh kemenangan dan satu seri. Namun empat pekan berikutnya performa Chelsea menurun dengan catatan dua seri dan dua kalah.

Performa Chelsea di Liga Champions 2012/2013 fase grup juga kurang sesuai harapan. Dari lima laga fase grup, Chelsea menelan dua kekalahan. Salah satunya di kandang Shakhtar Donetsk dengan skor 2-1.

Kegagalan Chelsea meraih kemenangan dalam lima laga beruntun (empat di Premier League dan satu di Liga Champions) sejak 28 Oktober – 20 November 2012 membuat manajemen Chelsea harus membuat keputusan penting. 21 November 2012, sehari setelah Chelsea kalah di kandang Juventus dengan skor 3-0, Chelsea resmi memberhentikan Di Matteo sebagai pelatih.

Hampir dua tahun vakum melatih, Di Matteo diangkat sebagai pelatih Schalke 04 menggantikan Jens Keller pada 7 Oktober 2014. Saat itu, Schalke 04 berada di posisi kesebelas klasemen Bundesliga dan telah tereliminasi dari ajang DFB Pokal. Di Matteo merupakan pelatih Italia ketiga di Bundesliga.

Di Matteo tidak sampai semusim melatih Schalke 04. Pada 26 Mei 2015, Di Matteo mengundurkan diri dari jabatan pelatih setelah berhasil membawa Schalke finish di posisi keenam klasemen akhir Bundesliga serta berhak tampil di UEFA Europa League musim 2015/2016.

Beberapa bulan usai mengundurkan diri dari Schalke, Di Matteo sempat diisukan akan menjadi pelatih Liverpool menggantikan Brendan Rodgers yang dipecat.

Setahun lebih menganggur, Di Matteo memperoleh pekerjaan baru sebagai pelatih Aston Villa. Di Matteo diangkat sebagai pelatih pada 2 Juni 2016.

Di Matteo akan memimpin Aston Villa yang waktu itu baru saja terdegradasi ke divisi Championship. Di Matteo mengajak mantan rekan setimnya di Chelsea, Steve Clarke sebagai asisten pelatih.

Namun rupanya Di Matteo tidak lama menjabat sebagai pelatih Aston Villa. Di Matteo tercatat memimpin Aston Villa selama 124 hari serta menjalani 12 pertandingan. Di Matteo hanya mampu membawa Aston Villa meraih satu kemenangan, tujuh hasil imbang, serta menelan empat kekalahan.

Pada 3 Oktober 2016, dua hari setelah Aston Villa dikalahkan 2-0 oleh tuan rumah Preston North End, Di Matteo resmi dilengserkan dari posisi pelatih. Aston Villa saat itu menduduki posisi ke-19 klasemen.

Sejak dipecat Aston Villa pada 2016 hingga hari ini, belum tampak tanda-tanda Di Matteo akan kembali menjalani karir sebagai pelatih. Namanya pun saat ini sudah hampir tidak terdengar di dunia sepak bola.

Itulah profil lengkap Roberto Di Matteo, pelatih pertama sepanjang sejarah Chelsea yang mampu mempersembahkan gelar juara Liga Champions. Menarik untuk menanti kabar dan kiprah Di Matteo selanjutnya di dunia sepak bola.


Spoiler for Referensi::


Spoiler for Sumber gambar::


Diubah oleh peteradis 24-05-2021 16:28
0
457
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan