- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Misteri Asal Corona, Media AS Ungkap 'Huru-hara' di Lab Wuhan


TS
Lockdown666
Misteri Asal Corona, Media AS Ungkap 'Huru-hara' di Lab Wuhan

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah laporan yang diyakini dibuat oleh intelijen Amerika Serikat (AS) dimuat Wall Street Journal, Minggu (23/5/2021). Laporan itu menulis "huru-hara" yang sempat terjadi di laboratorium Wuhan, China, sebelum merebaknya corona (Covid-19).
Mengacu pada laporan itu, tiga peneliti dari Institut Virologi Wuhan (WIV) China mencari perawatan di rumah sakit pada November 2019. Ini beberapa bulan sebelum China mengungkapkan pandemi Covid-19, pada awal 2020.
Laporan menyebut peneliti di laboratorium jatuh sakit dengan gejala yang konsiten mirip dengan "Covid-19 dan beberapa gejala penyakit musiman biasa". Pembukaan berapa data peneliti yang sakit, kapan dan di mana rumah sakit mereka diharap bisa menambah bobot dari seruan untuk penyelidikan yang lebih luas, apakah virus Covid-19 lolos dari laboratorium di sana.
Meski demikian, pejabat yang dekat dengan intelijen AS tak memberi konfirmasi pasti. Satu sumber mengatakan itu adalah fakta yang didapat dari mitra internasional sementara satu sumber lain menyebut penyelidikan tambahan masih harus digali untuk membuktikan hal tersebut.
Sebelumnya pemerintah Beijing menyebut corona pertama kali terungkap di China, 8 Desember 2019. Kala itu seorang pria jatuh sakit dengan ciri-ciri pneumonia di Wuhan.
China berulang kali membantah bahwa virus dari laboratoriumnya. Kementerian Luar Negeri China menyebut kebocoran sangat kecil bisa terjadi dan AS mempromosikan teori salah soal corona negara itu.
Sementara itu, juru bicara badan pertahanan AS tidak mengomentari laporan itu. Tetapi, ia mengatakan pemerintahan Presiden AS Joe Biden memang masih memiliki pertanyaan serius tentang hari-hari awal pandemi Covid-19, termasuk asal-usulnya di China.
Ia mengatakan pemerintah AS sedang bekerja dengan WHO dan negara-negara anggota lainnya untuk mendukung evaluasi berbasis ahli tentang asal-usul pandemi. "Yang bebas dari campur tangan atau politisasi," katanya.
Sebelumnya, AS, Norwegia, Kanada, Inggris, dan sejumlah negara, menyatakan keprihatinan tentang studi asal-usul Covid-19 yang dipimpin WHO, Maret. Mereka menyerukan penyelidikan lebih lanjut dan akses penuh ke semua data terkait manusia, hewan, dan lainnya tentang tahap awal virus.
Washington ingin memastikan kerja sama dan transparansi yang lebih besar oleh China.
Dalam kunjungan WHO ke Wuhan, seorang peneliti dikabarkan menyebut bahwa China sempat menolak memberikan data mentah tentang kasus awal Covid-19 kepada tim. Hal ini berpotensi mempersulit upaya untuk memahami bagaimana wabah itu dimulai.
https://www.cnbcindonesia.com/news/2...a-di-lab-wuhan
0
463
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan