- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Zaman Digital, Orang Miskin Mulai Anti Kamera


TS
c4punk1950...
Zaman Digital, Orang Miskin Mulai Anti Kamera

Nampaknya dunia sedang tidak baik-baik saja, banyak orang kaya mengaku miskin dan minta jatah bansos kepada pemerintah namun sebaliknya mereka yang benar-benar susah masih punya harga diri.
Banyaknya youtuber, dan pejabat dengan janji-janji suci membuat mereka anti dengan kamera. Mereka memang butuh bantuan, namun bukan pengemis dan harus masuk media atau berita dengan menjual kemiskinan .

Walau hidup susah sepertinya mereka juga tak ingin dikasihani, kecuali mereka yang profesinya memang menjadi pengemis. Di kota ngemis di kampung punya rumah dan usaha, bahkan mereka yang punya rumah mewah pun minta jatah kepada pengusaha yang ingin proyeknya berjalan mulus dan lancar.
Jadi memang benar apa kata om Doyok di lembergar, orang miskin masih punya harga diri. Terkadang harga dirinya tersinggung ketika banyak pejabat yang datang membantu hanya untuk bentuk pencitraan, kalau memang mau membantu ya tak usahlah dengan kamera cukup bertemu tanpa harus ada mata kamera.


Apalagi youtuber yang sering membuat konten bagi-bagi rezeki, mulai kesini pamornya semakin sepi karena ketika kemiskinan yang dijadikan bahan konten, maka masyarakat semakin lama mereka paham, kebaikan yang dilakukan akan ada balasan berupa cuan.
Maka tak heran ketika Dedy Mulyadi mantan Bupati Purwakarta yang kini menjadi anggota DPR RI, kena marah oleh emak-emak yang tak suka bila ingin membantu namun diliput dengan kamera. Ia pun menyuruh keluar Kang Dedy karena mereka masih merasa mampu, dan tidak butuh belas kasih pejabat yang biasanya hanya untuk pencitraan.

Mau bantu ya bantu, tak usah ada kamera dinilai lebih elegant. Maka mereka yang miskin merasa hanya jadi sapi perah pendulang suara, kalau sedang dibutuhkan di dekati ketika sudah tidak butuh ya ditinggalkan bahkan kena gusur.
Tapi ini dunia kawan, semua butuh pencitraan apalagi di era digital ketika informasi sangat cepat bisa disebarkan. Blusukan dianggap penting agar bisa meraih kursi yang lebih baik lagi, ketika citra sudah menjadi baik langkah selanjutnya adalah bertarung saling berebut kursi.

Jadi mau sampai kiamat tiba, kemiskinan memang memberikan posisi tawar yang baik untuk citra para elite politik di mata publik. Bahkan youtuber, dan program acara TV sering menjadikan kemiskinan sebagai konten untuk mendulang rezeki.
Lantas apakah semua yang miskin pasti punya harga diri? Belum tentu terkadang kemiskinan menjadikan diri rapuh, hingga tega menjual harga diri.
Pesan yang bisa disampaikan, terlihat miskin siapa tahu tidak ada hutang hidupnya nyaman, tentram dan penuh senyuman lantas ada yang terlihat kaya siapa tahu hutangnya dimana-mana, hidup penuh dengan ketakutan, ancaman, bahkan stress tinggi dan sering marah-marah!! Jadi siapa yang pantas masuk kategori orang yang merugi? Ealahh, ga nyambung yak... hehehe.



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, semoga bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.


"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik, klik
Pic : google




Diubah oleh c4punk1950... 24-05-2021 15:57


fearmund memberi reputasi
1
1.3K
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan